Liputan6.com, Jakarta - Samsung dikabarkan sedang dalam tahap akhir kesepakatan besar dengan startup kecerdasan buatan (AI), Perplexity AI.
Kemitraan ini bertujuan mengintegrasikan teknologi pencarian berbasis AI dari Perplexity ke dalam berbagai perangkat Samsung di masa depan.
Langkah ini menandai upaya perusahaan mengurangi ketergantungannya pada Google dan membuka jalan bagi kolaborasi dengan berbagai pengembang AI.
Dikutip dari South China Morning Post, Senin (2/6/2025), pembicaraan antara kedua perusahaan meliputi pemuatan aplikasi dan asisten Perplexity AI pada perangkat Samsung mendatang.
Selain itu, fitur pencarian Perplexity juga akan diintegrasikan ke dalam web browser Samsung. Bahkan, ada diskusi mengenai penggabungan teknologi Perplexity ke dalam asisten virtual Bixby.
Kemitraan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih cerdas dan personal.
Samsung berencana mengumumkan integrasi Perplexity ini secepatnya tahun ini. Targetnya, layanan ini akan menjadi opsi asisten default pada lini ponsel Galaxy S26 yang dijadwalkan rilis pada semester pertama 2026.
Meski demikian, detail spesifik masih dalam tahap finalisasi dan dapat berubah.
Investasi Besar Samsung di Perplexity AI
Selain integrasi teknologi, Samsung juga diperkirakan akan menjadi salah satu investor terbesar dalam putaran pendanaan baru untuk Perplexity.
Startup ini sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk mengumpulkan dana sebesar USD 500 juta dengan valuasi USD 4 miliar, seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg News.
Investasi ini menunjukkan keseriusan Samsung dalam mengembangkan teknologi AI dan melihat potensi besar yang dimiliki oleh Perplexity.
Dengan pendanaan ini, Perplexity dapat terus berinovasi dan meningkatkan kemampuan AI-nya, sedangkan Samsung akan mendapatkan akses eksklusif ke teknologi tersebut.
Kemitraan dengan Perplexity memungkinkan Samsung mendiversifikasi mitra AI-nya, mirip dengan strategi Apple.
Bagi Perplexity, kesepakatan ini merupakan kemitraan seluler terbesarnya hingga saat ini, mengikuti kesepakatan integrasi baru-baru ini dengan Motorola.
Strategi Samsung Kurangi Ketergantungan pada Google
Langkah Samsung menggandeng Perplexity AI dapat dilihat sebagai strategi untuk mengurangi ketergantungan pada Google.
Selama ini, Samsung sangat bergantung pada layanan Google, terutama dalam hal pencarian dan asisten virtual. Dengan memiliki alternatif, Samsung memiliki lebih banyak kendali atas pengalaman pengguna di perangkatnya.
Selain itu, kemitraan ini juga membuka peluang bagi Samsung untuk berkolaborasi dengan berbagai pengembang AI lainnya.
Apple Juga Tertarik dengan Perplexity AI
Menariknya, Apple juga menunjukkan minat untuk bekerja sama dengan Perplexity. Pembuat iPhone itu telah membahas penggunaan Perplexity sebagai alternatif untuk Google Search serta pengganti integrasi ChatGPT di asisten suara Siri.
Eddy Cue, wakil presiden senior layanan Apple, mengatakan selama kesaksian baru-baru ini di persidangan antitrust Google mereka terkesan dengan apa yang telah dilakukan Perplexity dan telah memulai beberapa diskusi dengan mereka tentang apa yang mereka lakukan.
Kendati demikian, belum jelas bagaimana hubungan Perplexity dengan Samsung, salah satu rival terberat Apple, akan memengaruhi hal itu.