Liputan6.com, Jakarta - Vivo Indonesia baru saja menggelar acara bertajuk "The Fold of The Game" untuk memperlihatkan langsung kemampuan ponsel lipat terbarunya, Vivo X Fold5, Kamis (25/9/2025) di Jakarta.
Vivo mengajak para peserta untuk mencoba bagaimana X Fold5 bisa jadi teman andalan, terutama bagi mereka yang punya gaya hidup sibuk dan dinamis.
Dalam sesi bincang-bincang, Andrew White yang hadir sebagai X Figure, menceritakan pengalamannya menggunakan Vivo X Fold5 dalam aktivitas sehari-hari.
Ia menyoroti bagaimana HP lipat Vivo X Fold5 ini membantunya menyeimbangkan jadwal yang padat.
"Jadwalku itu lumayan padat. Setiap hari bangun jam 6 antar anak sekolah, habis itu work out, langsung lanjut dari meeting ke meeting," kata Andrew.
"Ini (Vivo X Fold5) benar-benar pas banget dan bisa nemenin setiap aktivitas dengan kuat dan bagus," ia menambahkan.
Desain Ringan dan Baterai 6000mAh Jadi Kunci
Salah satu tantangan terbesar ponsel lipat adalah menyeimbangkan antara bobot, ketebalan, dan kapasitas baterai.
Product Manager Vivo X Series, Hadie Mandala, menjelaskan bagaimana Vivo X Fold5 dirancang khusus untuk mengatasi masalah ini.
"Problemnya adalah orang-orang ini agak sedikit khawatir karena biasanya foldable phone itu kan secara kapasitas baterai kecil dan juga bobotnya agak berat," ujar Hadie.
"That's why kita bikin X Fold5 dengan ketebalan yang mungkin enggak paling ringan tapi dengan kapasitas baterai yang paling besar," ucapnya menambahkan.
Untuk mewujudkan hal itu, ia menjelaskan bahwa Vivo menggunakan teknologi anoda silikon-karbon generasi keempat dengan kandungan silikon hingga 12 persen.
Teknologi ini memungkinkan Vivo menyematkan baterai 6000mAh ke dalam bodi yang tetap ramping (9,2 mm saat kondisi terlipat) dengan bobot hanya 217 gram.
Produktivitas Tinggi dengan Origin Workbench
Untuk mendukung para profesional, Vivo X Fold5 dibekali dengan fitur multitasking canggih bernama Origin Workbench. Lewat fitur ini, pengguna bisa membuka beberapa aplikasi sekaligus dengan nyaman.
Saat acara berlangsung, Andrew White mendemonstrasikan bagaimana ia bisa membuka beberapa aplikasi sekaligus tanpa mengalami lag.
"Bukan hanya split screen aja ya, tapi di layar besarnya kita bisa pilih, di samping ini kita mau switch, mau switch lagi, sangat gampang," jelas Andrew.
Hal senada disampaikan Hadie. Menurutnya, fitur ini memang dibuat supaya pengguna bisa berpindah antar aplikasi dengan lebih praktis.
“Misalnya lagi nonton video, tapi di saat yang sama harus balas pesan di WhatsApp, itu bisa dilakukan dengan mulus,” tuturnya.
Lebih menarik lagi, Origin Workbench bisa membuka hingga 48 layar aktif sekaligus dan bisa menjalankan banyak aplikasi dengan lebih praktis.
Kamera Profesional ZEISS dan Fitur Dual-screen Preview
Bagian kamera juga menjadi andalan Vivo X Fold5. Ponsel lipat ini dibekali tiga kamera belakang yang seluruhnya beresolusi 50MP dengan teknologi dari ZEISS.
"Secara kamera kita punya tiga lensa, tiga-tiganya ini itu 50MP. Mungkin aku bisa bilang X Fold5 itu jadi sebuah foldable phone yang saat ini punya kamera telephoto yang paling baik," klaim Hadie.
Hal ini juga dirasakan oleh Andrew White. Ia memuji kualitas kamera HP lipat ini, terutama dalam kondisi yang biasanya sulit ditangkap.
"Biasanya kalau sunset-an itu detailnya hilang tuh. Sekarang pakai ZEISS ini, langit cerah, sunset-an, tapi semua detail masih kelihatan," katanya.
Ia juga menyoroti fitur dual-screen preview yang mempermudah saat mengambil foto selfie berkualitas tinggi.
Fitur ini memungkinkan pengguna memakai kamera utama untuk selfie, sementara layar depan menampilkan preview langsung agar framing foto bisa lebih pas.