Xiaomi Ingin Kemampuan Fotografi Premium Leica Bisa Dirasakan Semua Kalangan

23 hours ago 6

Liputan6.com, Probolinggo - Kolaborasi antara Xiaomi dan produsen kamera legendaris Leica semakin menunjukkan hasil positif. Respons pasar terhadap seri flagship terbaru, Xiaomi 15T dan 15T Pro, dinilai sangat memuaskan, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk membawa inovasi fotografi premium ke khalayak yang lebih luas.

Hal ini disampaikan oleh Head of PR Xiaomi Indonesia, Abee Hakiim di sela acara Jelajah Tengger Bromo, Kamis malam (11/12/2025) di Probolinggo, Jawa Timur. Menurutnya, antusiasme pengguna terlihat jelas melalui banyaknya unggahan foto di media sosial.

"Respons pasar sejauh ini terhadap seri Xiaomi 15T sangat positif. Kami melihat banyak pengguna yang membagikan foto mereka dengan smartphone kami. Itu dapat dilacak jika kalian memeriksa hashtag Xiaomi 15T atau Xiaomi 15T Pro," ujar Abee mengungkapkan. 

Antusiasme ini, katanya, memperkuat keyakinan bahwa produk kolaborasi ini sangat menarik minat konsumen, bahkan mendorong mereka untuk mengeksplorasi kemampuan fotografi baru.

Kolaborasi antara Xiaomi dan Leica sendiri telah terjalin lebih dari tiga tahun. Integrasi teknologi fotografi antara kedua perusahaan terus mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun, baik dari segi spesifikasi maupun tone adjustment pada hasil foto.

Inovasi untuk Semua

Abee menjelaskan bahwa kunci dari kolaborasi ini adalah misi Xiaomi untuk mewujudkan "inovasi untuk semua orang."

"Xiaomi ingin memperkenalkan Leica kepada khalayak yang lebih luas. Karena selama ini, sebelum memasuki pasar smartphone, Leica dianggap sangat mahal. Karena sifatnya yang eksklusif, itulah mengapa kami berkomitmen pada inovasi untuk semua orang," Abee menjelaskan.

Melalui kemitraan ini, Xiaomi ingin memberi kesempatan kepada lebih banyak orang untuk mengakses kemampuan fotografi, khususnya nuansa khas Leica, yang sebelumnya hanya bisa dinikmati melalui kamera profesional berharga tinggi.

Pembeda di Tengah Persaingan

Dalam lanskap ponsel flagship yang kompetitif, Abee mengakui bahwa spesifikasi kamera cenderung serupa antar merek. Namun, ia menegaskan bahwa kolaborasi dengan Leica telah menjadi pembeda utama.

"Yang membedakannya adalah tone foto-fotonya. Karena kamera itu sendiri (dalam tanda kutip) seperti sebuah agama, ada seseorang yang cuma yakin Leica, ada juga yang menyukai merek lain," katanya menganalogikan.

Kolaborasi ini pun bersifat mendalam, mencakup integrasi langsung dari lensa, sensor, hingga pemrosesan gambar yang juga melibatkan peran chipset.

Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |