Rumah Mewah Tamara Geraldine Kebanjiran, Begini Kondisinya yang Porak-poranda

3 weeks ago 16

Jadi intinya...

  • Rumah mewah Tamara Geraldine di Jakarta Selatan kebanjiran hingga sepinggang.
  • Tanggul jebol di tiga titik akibat hujan deras menjadi penyebab utama banjir.
  • Tamara Geraldine berharap pemimpin DKI lebih sigap dalam menangani bencana banjir.

Liputan6.com, Jakarta Banjir besar kembali melanda kawasan elite Jakarta dan menimpa rumah presenter senior Tamara Geraldine. Dalam unggahan di akun Instagramnya, tampak jelas bagaimana air bah menggenangi seluruh bagian rumah hingga perabotan terendam. Air keruh berwarna cokelat mengisi halaman hingga menembus ruang tengah rumah mewah berarsitektur elegan itu.

Musibah ini terjadi selama dua hari berturut-turut, dan kondisi semakin parah dengan hujan yang tak kunjung berhenti. Dari dokumentasi video yang dibagikan, terlihat pihak keluarga berjuang menahan air yang masuk lewat pintu rumah, sementara halaman luar sudah berubah menjadi kolam raksasa. Bahkan beberapa bagian rumah tampak seperti tak bisa dilewati lagi karena ketinggian air.

Meski begitu, Tamara tetap tampil tegar. Dalam narasi unggahannya, ia menyampaikan pesan spiritual dan rasa syukur, memperlihatkan kekuatan mental di tengah bencana. Dirinya berharap agar masyarakat lain yang turut terdampak banjir bisa diberi kekuatan serta keselamatan dalam lindungan Tuhan. Simak informasinya berikut, dirangkum Liputan6.com pada Rabu (9/7).

Banjir Datang Setinggi 2 Meter

Dalam dua hari terakhir, wilayah Jakarta dan sekitarnya memang tengah sering diguyur hujan. Akibatnya sejumlah sungai mengalami perluapan hingga menjebol kawasan permukiman, termasuk area perumahan yang ditinggali Tamara Geraldine di Jakarta Selatan. Berdasarkan video dari akun Instagram pribadinya, genangan air tampak menggenang tinggi di kawasan perumahan tersebut,  dan dalam kurun waktu 3 jam, air sudah masuk ke rumah-rumah warga, termasuk ke kediaman dirinya. 

Beberapa pintu rumah sudah tidak dapat ditutup lagi karena dorongan air yang kuat. Tamara dan keluarganya langsung panik dan melakukan antisipasi sebisanya, meski air akhirnya benar-benar menggenangi seluruh bagian tempat tinggal yang ia sebut sebagai rumah restorasi holistik Cana.

"Hari ini sebetulnya jadi hari "kick off" rumah Cana sebagai rumah restorasi holistik (jasmani, rohani, jiwani). Kemarin, hanya selang 3 jam semua sudut dan ruang-ruang terapi tertata rapih, air bah datang menyerbu tanpa ampun. Hujan deras membuat tanggul di 3 titik area daerah rumah kami di Jakarta Selatan, jebol. Mengucap syukur masih ada tenaga bantuan tukang-tukang yang juga "terperangkap" sampai malam sebelum diselamatkan tim SAR karena tinggi air di kompleks mencapai hampir 2 meter dan di dalam rumah Cana tingginya sepinggang," tulisnya di unggahan Instagram.

Air Banjir Masuk ke Rumah Setinggi Pinggang Orang Dewasa

Air yang semula berada di luar akhirnya merembes masuk ke dalam rumah. Dalam dokumentasi video, terlihat ruang tamu yang berisi sofa putih dan lampu meja mulai terendam air kotor. Perabotan rumah yang sebelumnya tertata rapi kini terombang-ambing, dan alas karpet yang basah total memperburuk situasi kebersihan dan kesehatan ruangan.

Tampak lantai rumah mengilap sudah tak terlihat lagi, tergantikan oleh aliran air deras yang masuk melalui celah pintu dan dinding kaca. Tidak ada ruang aman tersisa di lantai satu, sehingga semua penghuni rumah terpaksa naik ke lantai atas untuk menyelamatkan diri.

Kondisi rumah berubah seperti ruang terbuka tanpa batas, karena seluruh dinding kaca transparan memperlihatkan pemandangan air yang memenuhi setiap sudut halaman dan interior rumah. Ini memperkuat visual betapa cepat dan brutalnya banjir melanda.

"Mengucap syukur hari ini tidak ada pelayanan yang terganggu karena hari ini saya dan Paul kek retret pasutri bersama selang dan serokan. "Together forever bestie, cannot be too far away from you" dari pagi sampe sore," katanya.

Perabotan Rumah Porak-poranda

Dampak dari genangan air tidak hanya merusak struktur rumah, tetapi juga menghancurkan perabotan mahal yang ada di dalamnya. Sofa cukup besar berwarna putih gading tampak tenggelam sebagian, dengan kondisi basah dan kemungkinan besar tidak bisa digunakan lagi. Meja kaca, lampu, hingga kursi makan ikut terendam dan berpindah dari tempatnya semula.

Terdapat pula kandang hewan peliharaan yang tergeletak miring di luar rumah, terendam lumpur. Ini mengindikasikan bahwa bencana ini tidak hanya berdampak bagi manusia, tetapi juga makhluk hidup lain yang ada di rumah tersebut. Semua barang elektronik, seperti vacuum cleaner, rice cooker, hingga lampu dekoratif, ikut rusak terkena air. Kondisi porak poranda tersebut diperparah oleh lumpur pekat yang masuk bersamaan dengan air banjir. Ini menambah tingkat kerusakan karena semua permukaan harus dibersihkan secara menyeluruh setelah air surut.

"Kemarin kira-kira pukul 16.30, rumah Cana sudah bersih dan kembali rapi. Malamnya, sekitar pukul 20.00, air bah datang lagi. Rumah Cana kembali porak poranda dengan ketinggian air di dalam rumah yang kurang lebih sama dengan malam sebelumnya. Pagi ini, setelah keluarin lumpur, saya sempetin keluar rumah keliling kompleks untuk nyapa tetangga-tetangga khususnya mereka yang rumahnya cuma 1 lantai dan berlokasi tepat di depan tanggul yang rubuh," tambahnya di keterangan unggahan.

Kembali Kebanjiran di Hari Kedua

Setelah banjir mulai surut dan air mulai keluar perlahan dari rumah, harapan untuk pemulihan muncul. Namun, bencana kembali datang di hari kedua. Dalam unggahan Instagram, terlihat suasana yang sama mencekamnya: air kembali masuk bahkan sebelum proses pembersihan hari pertama selesai.

Di hari kedua, banjir lebih menyebar luas dan lebih tinggi di beberapa titik, bahkan mendekati level jendela. Tamara Geraldine merekam momen ini dan menyertakan caption penuh doa, menegaskan bahwa kesabaran dan iman menjadi andalan utama di tengah kondisi seperti ini. Kejadian ini menunjukkan bahwa sistem penanggulangan banjir di wilayah tersebut sangat tidak memadai. Tidak ada bantuan datang dalam waktu cepat, dan semua penanganan dilakukan secara mandiri oleh penghuni rumah.

"Hari ini terpatahkan semua ramalan cuaca. Meski udah berencana lebih siap menyambut hujan yang gegap gempita dengan bikin "bendungan" pribadi, hahaha, sampai jam segini 'gak ada hujan. Manusia boleh berencana, Tuhan yang menentukan. Puji Tuhan, Allah yang menempatkan belas kasih sama anak-anak-Nya, bugem pakgem, yang hari ini ngutus OB kantornya @tirzajuliana @royraymondt buat bantuin deep clean dan @debbycatharina @danielhendrata ngirim makanan Menado yang wow. Hahaha! Thank YOU, Lord, Tuhan memberkati," katanya lagi.

Semangat Bersih-Bersih

Meski diterpa dua hari banjir besar, semangat Tamara dan keluarganya tidak padam. Dalam unggahan terbarunya, Tamara menunjukkan hasil kerja keras membersihkan rumah hanya dalam beberapa jam di pagi hari. Lantai kembali kinclong, meja dan kursi sudah ditata ulang, dan suasana rumah kembali tertata rapi.

Ia menyebut bahwa sebelum pukul 12 siang, rumah sudah bisa digunakan kembali meski masih menyisakan trauma. Foto setelah bersih-bersih menunjukkan betapa besar tenaga, waktu, dan energi yang dikorbankan untuk mengembalikan kondisi rumah seperti semula.

Tetap Bersyukur Meski Terkena Bencana

Yang paling menyentuh dari seluruh kejadian ini adalah sikap Tamara Geraldine yang tetap positif dan bersyukur. Ia tidak menyalahkan siapa pun, tidak marah, dan tidak menyampaikan keluhan berlebihan di media sosial. Sebaliknya, ia justru menyampaikan pesan keagamaan yang menenangkan: "Berserulah kepada Tuhan, bukan kepada manusia."

Ketika banyak orang hanya mengeluh saat tertimpa musibah, Tamara justru mengajak semua orang untuk tetap berserah dan kuat. Inilah pelajaran terbesar yang bisa diambil dari bencana ini—bahwa harta benda bisa digantikan, namun keteguhan hati dan iman jauh lebih berarti.

"Day 2 beres-beres! Belum jam 12, sudah jadi tadaaaaaa.. Berserulah kepada Tuhan bukan kepada manusia. Pimpinan yang menurutmu paling tinggi sekali pun. Kalau pun nanti malam banjir lagi, daerah hijau dibuat bangunan di seputaran daerahmu, tanggul rubuh, Tuhan pegang kendali. Atas kedaulatan, Tuhan baik di segala musim. Buat yang kebanjiran jauh lebih parah dari rumah Cana, bertahan. Tuhan bela, Tuhan tolong. IA beri penghiburan, IA beri kekuatan," tambah perempuan yang pernah menjadi presenter sepak bola di televisi itu.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Banjir Rumah Tamara Geraldine

1. Di mana lokasi rumah Tamara Geraldine yang kebanjiran?

Rumah tersebut berada di kawasan elite Jakarta, meski lokasi spesifik tidak disebutkan dalam unggahannya.

2. Seberapa tinggi banjir yang masuk ke dalam rumah?

Air mencapai pinggang orang dewasa di dalam rumah dan hampir dua meter di bagian luar.

3. Apakah ada bantuan datang saat banjir terjadi?

Tidak terlihat adanya bantuan langsung, semua penanganan dilakukan mandiri oleh penghuni rumah.

4. Bagaimana kondisi rumah setelah banjir surut?

Rumah dalam kondisi rusak ringan hingga sedang, namun berhasil dibersihkan dalam waktu singkat.

5. Bagaimana sikap Tamara menghadapi bencana ini?

Ia tetap bersyukur, tegar, dan menyampaikan pesan spiritual positif melalui akun media sosialnya.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |