Liputan6.com, Jakarta - Setelah hampir sebulan, Uya Kuya dan istrinya, Astrid, akhirnya melihat secara langsung kondisi rumah mereka di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, yang sempat dijarah oleh massa.
Melalui sebuah unggahan video di kanal Uya Kuya TV, ia menjelaskan kenapa ia dan Astrid menunda untuk melihat kondisi terkini dari rumah mereka. Penundaan itu bukan tanpa alasan tetapi karena Uya Kuya yang tidak tega melihat kondisi rumahnya yang dirusak dan dijarah oleh massa secara brutal.
Saat tiba di rumah, Uya Kuya dan Astrid disambut dengan pemandangan karangan bunga duka dan dukungan lainnya yang tersusun rapi di halaman rumah mereka. Karangan bunga tersebut tidak hanya datang dari para penggemar saja tetapi juga menjadi suatu peringatan bagi Uya Kuya dan keluarga.
Rumah yang dijarah oleh massa tersebut tentunya merugikan Uya Kuya dan keluarga baik secara materi maupun secara psikologis. Meskipun ada beberapa barang yang kembali, namun suasana rumah yang sudah hancur tersebut tetap meninggalkan luka yang mendalam bagi Uya Kuya dan keluarga.
Polres Metro Jakarta Timur mengamankan sembilan orang diduga terlibat penjarahan rumah artis sekaligus politisi PAN, Uya Kuya, di kawasan Duren Sawit, Sabtu malam.
Kembali ke Rumah
Uya Kuya mengungkapkan bahwa ia dan sang istri membutuhkan waktu hampir satu bulan untuk berani melihat keadaan rumah mereka setelah dijarah secara brutal oleh massa.
“Setelah hampir satu bulan, udah empat minggu sebenarnya, ini pertama kali saya dan Astrid akan melihat rumah kita yang kemarin dijarah, seperti apa kondisinya?, karena terus terang jujur kenapa baru hari ini setelah hampir sebulan karena saya belum tega melihat keadaan rumah,” kata Uya Kuya.
Saat sampai di rumah, Astrid tidak kuasa menahan kesedihan saat melihat beberapa barang pribadi miliknya tidak berhasil diselamatkan. Rasa sedih yang mendalam juga dirasakan oleh Uya Kuya dan keluarga setelah menyadari bahwa kerugian yang ditimbulkan tidak hanya menimpa keluarganya saja tetapi juga menimpa orang terdekatnya yang tinggal bersama mereka yaitu sang adik dan pembantu rumah tangga.
Kerugian yang Ditimbulkan
Rumah yang dijarah oleh massa secara brutal tentunya menimbulkan kerugian secara material. Kerugian tersebut mencakup barang-barang besar yang ada di rumah keluarga Uya Kuya seperti piano, kursi pijat, hingga barang-barang lainnya yang tidak ternilai harganya, seperti lagu ciptaan Uya Kuya untuk Astrid saat pernikahan mereka.
“Piano loh Mba, sama ini kursi pijet gimana caranya coba. Orang sampe closet, cuci tangan enggak ada,” ucap Astrid dalam program Hot Shot SCTV. Dengan wajah yang sedih, Astrid memilah barang-barang berserakan di lantai yang tidak diambil oleh massa.
Tak hanya itu, Astrid juga merasa sedih setelah melihat video kucing miliknya yang diambil secara paksa. “Kalau rumah pas aku lihat video penjarahan tuh aku udah ikhlas, tapi pas lihat video kucing-kucing kita diambil paksa rasa sedih,” lanjut Astrid yang merasa sedih karena kehilangan tiga kucing kesayangannya.
Kesedihan Uya Kuya dan Keluarga
Uya Kuya yang dikenal sebagai sosok yang selalu ceria, kali ini tidak bisa menahan amarahnya ketika melihat rumahnya yang dirusak secara brutal oleh massa. Ia menyampaikan sebuah pesan yang tegas berupa permohonan agar segala bentuk kebencian dan kritik hanya dilontarkan kepada dirinya saja tidak perlu ditunjukan kepada istri dan anak-anaknya.
“Silahkan maki-maki saya, kalian mau fitnah saya apa pun, kalian marah sama saya, tapi jangan fitnah keluarga saya, jangan hina anak-anak saya, saya aja sasaran kalian,” tegas Uya Kuya.