7 Lagu Mancanegara Bertema Perang yang Bikin Merinding, Siap Hadapi Perang Dunia 3?

5 days ago 17

Jadi intinya...

  • "One" dari Metallica gambarkan trauma tentara, ingatkan akan pentingnya perdamaian.
  • "War Pigs" oleh Black Sabbath kritik keras perang, soroti ketidakadilan.
  • "Saigon Bride" Joan Baez protes Perang Vietnam, serukan solusi damai.

Liputan6.com, Jakarta Perang, sebuah kata yang selalu menghadirkan kengerian dan kesedihan. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh mereka yang berada di medan pertempuran, tetapi juga oleh seluruh masyarakat dunia.

Banyak seniman mancanegara yang menuangkan kegelisahan dan kepedihan akibat perang ke dalam karya musik mereka, melalui lagu.

Deretan lagu bertema perang ini tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga mampu membuat pendengarnya merinding, terutama di tengah isu Perang Dunia 3 dan konflik Iran-Israel yang semakin memanas.

Berikut adalah deretan lagu mancanegara bertema perang yang bisa membuatmu dan mungkin seluruh pendengarnya merinding.

"One" - Metallica: Trauma Tentara Korban Perang

Lagu metal ikonik dari Metallica ini menggambarkan penderitaan mendalam seorang tentara yang kehilangan semua indera dan fungsi tubuhnya akibat ledakan perang. Liriknya yang kuat dan musik yang intens mampu membawa pendengar merasakan langsung trauma dan keputusasaan yang dialami korban perang.

Struktur lagu yang dinamis, dengan perubahan tempo dan intensitas, mencerminkan gejolak emosi dan frustrasi yang dialami tokoh dalam lagu. "One" bukanlah sekadar lagu, tetapi juga sebuah representasi nyata dari kengerian dan konsekuensi mengerikan dari perang.

Lagu ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga perdamaian dan menghindari konflik yang hanya akan menyisakan luka dan penderitaan.

"Fade to Black" - Metallica: Kehilangan Semangat Hidup

Masih dari Metallica, "Fade to Black" mengeksplorasi tema keputusasaan dan kehilangan semangat hidup akibat perang. Liriknya yang mendalam dan struktur musik yang dibangun secara bertahap, dari pelan hingga meledak di bagian tengah, menciptakan suasana yang mencekam dan emosional.

Lagu ini menggambarkan bagaimana perang dapat merenggut harapan dan masa depan seseorang, meninggalkan mereka dalam kegelapan dan keputusasaan. "Fade to Black" adalah cerminan dari dampak psikologis yang menghancurkan dari perang.

Lagu ini mengajak kita untuk merenungkan nilai kehidupan dan pentingnya menjaga perdamaian agar tidak ada lagi yang kehilangan semangat hidup akibat perang.

"War Pigs" - Black Sabbath: Kritik Keras Terhadap Perang

Black Sabbath, band heavy metal legendaris, menyuarakan kritik keras terhadap perang dan para penggeraknya melalui lagu "War Pigs". Liriknya yang tajam dan musik yang berat menggambarkan kebrutalan dan ketidakadilan perang.

Lagu ini menyoroti bagaimana perang seringkali hanya menguntungkan segelintir orang yang berkuasa, sementara rakyat jelata menjadi korban dan menderita akibat konflik tersebut. "War Pigs" adalah sebuah protes terhadap keserakahan dan kekuasaan yang menjadi akar dari peperangan.

Lagu ini mengajak kita untuk lebih kritis terhadap propaganda perang dan menolak segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan apapun.

"Gimme Shelter" - Rolling Stones: Kekacauan Akibat Konflik

Meskipun tidak secara eksplisit tentang perang, "Gimme Shelter" dari Rolling Stones sering dikaitkan dengan suasana kehancuran dan kekacauan yang menyertai konflik bersenjata. Musiknya yang intens dan vokal Mick Jagger yang khas menciptakan atmosfer yang mencekam dan menegangkan.

Lagu ini menggambarkan bagaimana perang dapat meruntuhkan tatanan sosial dan menciptakan ketidakpastian serta ketakutan di tengah masyarakat. "Gimme Shelter" adalah sebuah gambaran tentang dampak destruktif dari perang terhadap kehidupan manusia.

Lagu ini mengingatkan kita akan pentingnya mencari perlindungan dan keamanan di tengah kekacauan dan ketidakpastian yang disebabkan oleh perang.

"Saigon Bride" - Joan Baez: Protes Terhadap Perang Vietnam

Joan Baez, penyanyi folk legendaris, memprotes Perang Vietnam dan semua perang secara umum melalui lagu "Saigon Bride". Liriknya yang menyayat hati, yang berasal dari puisi Italia, dan vokal Baez yang merdu menciptakan kontras yang kuat, membuat pesan anti-perang dalam lagu ini semakin terasa.

Pertanyaan retoris dalam liriknya, "Berapa banyak orang mati yang dibutuhkan untuk membangun bendungan yang tidak akan jebol?", menimbulkan kesan yang mendalam dan mengajak pendengar untuk merenungkan konsekuensi mengerikan dari perang.

Lagu ini adalah sebuah seruan untuk menghentikan kekerasan dan mencari solusi damai dalam menyelesaikan konflik.

"Shipbuilding" - Elvis Costello: Ironi Pembangunan di Tengah Perang

Elvis Costello menggambarkan ironi pembangunan kembali galangan kapal tradisional selama Perang Falkland dalam lagu "Shipbuilding". Liriknya yang cerdas dan musik yang melankolis menyoroti bagaimana anak muda harus rela berkorban nyawa mereka dalam perang demi kepentingan ekonomi dan politik.

Lagu ini adalah sebuah kritik terhadap sistem yang mengorbankan generasi muda demi keuntungan sesaat. "Shipbuilding" mengajak kita untuk mempertanyakan nilai-nilai yang kita anut dan konsekuensi dari tindakan kita.

"La Marseillaise": Semangat Patriotik yang Membara

Lagu kebangsaan Prancis ini, awalnya ditulis sebagai lagu perang, memiliki lirik yang bersemangat dan patriotik yang dapat menimbulkan perasaan kuat, terutama dalam konteks sejarah Revolusi Prancis. "La Marseillaise" adalah simbol dari semangat perjuangan dan persatuan bangsa Prancis.

Meskipun liriknya mengandung unsur kekerasan, lagu ini juga dapat diinterpretasikan sebagai seruan untuk membela kebebasan dan kemerdekaan dari penindasan.

Deretan lagu mancanegara bertema perang ini hanyalah sebagian kecil dari banyaknya karya seni yang terinspirasi oleh konflik bersenjata. Melalui musik, para seniman mencoba menyampaikan pesan-pesan tentang perdamaian, kemanusiaan, dan pentingnya menghindari perang dengan segala cara.

Semoga lagu-lagu ini dapat menggugah kesadaran kita tentang bahaya perang dan mendorong kita untuk lebih aktif dalam menjaga perdamaian dunia.

Foto Pilihan

Tim The Musicians menyapa penonton saat Vindes Bahkan Voli 2 di Mahaka Square, Jakarta, Sabtu (31/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |