Monolog Jimmy Kimmel Setelah Skorsing Meledak, Penontonnya Melonjak Sampai 3 Kali Lipat dari Biasa

11 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Monolog Jimmy Kimmel Live! setelah kembalinya sang pembaca acara dari skorsing kini menjadi monolognya yang paling banyak ditonton sepanjang masa di YouTube. Dilansir dari The Guardian, Kamis (25/9/2025), angka penayangannya mencapai lebih dari 15 juta penayangan hanya dalam 16 jam pertama. 

Laporan dari CNN, Rabu (24/9/2025), episode monolog ini juga berhasil mengumpulkan rata-rata 6,3 juta penonton melalui siaran televisi tradisional, lebih dari tiga kali lipat dari jumlah penonton biasanya. Lonjakan angka drastis ini menjadi lebih fenomenal mengingat acara tersebut tidak ditayangkan di puluhan stasiun afiliasi ABC.

Menurut pernyataan ABC yang dikutip oleh CNN, acara tersebut juga mencetak rekor baru dalam demografi penonton usia 18 hingga 49 tahun, yang merupakan target utama bagi pengiklan. Episode monolog ini tercatat sebagai "episode reguler dengan rating tertinggi dalam lebih dari 10 tahun terakhir", kata Disney, pemilik ABC.  

Diwartakan juga oleh CNN, angka-angka yang disebutkan ini secara signifikan melampaui rekor monolog Jimmy Kimmel 8 tahun lalu. Yakni monolog emosional pada tahun 2017 saat ia menceritakan tentang penyakit jantung bawaan yang diderita putranya, Billy. 

Jika menggabungkan penonton dari siaran ABC, YouTube, dan platform media sosial lainnya, monolog Jimmy Kimmel tentang kebebasan berbicara berhasil menjangkau puluhan juta orang dan angkanya masih akan terus meningkat.

Presenter Jimmy Kimmel kembali ditunjuk menjadi pembawa acara Emmy Awards 2020. Ini kali ketiga Kimmel akan membawakan acara penghargaan Emmy Awards.

Bangkit Setelah Pemblokiran

Menurut angka awal dari Nielsen yang dilaporkan oleh The Guardian, Rabu (24/9/2025), acara tersebut bahkan berhasil menarik hampir 6,3 juta pemirsa siaran tanpa ditayangkan di puluhan stasiun afiliasi ABC milik perusahaan Sinclair dan Nexstar. Dua perusahaan tersebut diketahui dapat menjangkau sekitar 23% rumah tangga Amerika, menurut laporan dari CNN.

Keputusan pemblokiran ini kemungkinan besar justru mendorong para penonton yang penasaran untuk beralih ke platform lain seperti YouTube, yang akhirnya membuat lonjakan besar pada jumlah penayangan di YouTube.

Kontroversi Pemblokiran

Lonjakan penonton ini tidak terlepas dari kontroversi yang mendahuluinya, yaitu saat Disney, pemilik ABC menskors acara Jimmy Kimmel Live! Laporan dari The Guardian, keputusan itu diambil di bawah tekanan dari kepala Komisi Komunikasi Federal (FCC) yang ditunjuk Donald Trump terkait komentar Jimmy Kimmel atas penembakan seorang aktivis sayap kanan.

Namun, skorsing tersebut dengan cepat memicu kemarahan publik dan menjadi sorotan nasional, memicu protes atas nama kebebasan berbicara. The Guardian juga menginformasikan bahwa tekanan dari para bintang Hollywood, aktivis, serikat pekerja, hingga boikot konsumen akhirnya membuat Disney membatalkan keputusannya.

Respons Trump

Sesaat sebelum acara Jimmy Kimmel Live! tayang pada Selasa lalu, Donald Trump melalui platform Truth Social melontarkan kritik tajam terhadap sang pembawa acara dan stasiun TV ABC. Donald Trump menyatakan ketidakpercayaannya atas kembalinya Kimmel, yang telah lama menjadi pengkritiknya. 

"Saya tidak percaya ABC Fake News memberikan kembali pekerjaan Jimmy Kimmel," tulis Donald Trump, seraya mengklaim bahwa Gedung Putih sebelumnya telah diberi tahu bahwa acara tersebut dibatalkan. Donald Trump menambahkan, "penontonnya HILANG, dan 'bakat'-nya tidak pernah ada di sana."

Lebih lanjut, Donald Trump mengisyaratkan adanya potensi tindakan terhadap jaringan televisi tersebut. "Kita lihat saja nanti. Terakhir kali saya menuntut mereka, mereka memberi saya $16 juta dolar (sekitar 268 juta rupiah). Yang ini kedengarannya lebih menguntungkan," kata Presiden AS tersebut.

Klarifikasi Jimmy Kimmel lewat Monolog

Dalam monolog kembalinya, Jimmy Kimmel tidak bersikap konfrontatif, melainkan dengan tegas menyebut skorsingnya sebagai tindakan "anti-Amerika". The Guardian pada Rabu (24/9/2025) mewartakan bahwa monolog Jimmy Kimmel menekankan pada pentingnya hidup di negara yang mengizinkan adanya acara yang bebas mengkritik seperti miliknya.

Jimmy Kimmel juga menggunakan kesempatan itu untuk mengklarifikasi pernyataannya, menegaskan bahwa tidak pernah ada niatnya untuk meremehkan sebuah pembunuhan.

"Itu justru bertolak belakang dengan poin yang ingin saya sampaikan, tetapi saya mengerti bahwa bagi sebagian orang, hal itu terasa kurang tepat waktu atau kurang jelas, atau mungkin keduanya. Dan bagi mereka yang berpikir saya memang menyalahkan orang lain, saya mengerti mengapa kalian kesal. Jika situasinya dibalik, kemungkinan besar saya akan merasakan hal yang sama," jelas Jimmy Kimmel.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |