Lauryn Hill Tampil Jam 2 Pagi di Stadion yang Hampir Kosong, Dibela Penyelenggara Festival atas Kritikan Terkait Keterlambatannya

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi legendaris Lauryn Hill mendapat pembelaan dari penyelenggara Essence Festival setelah penampilannya yang sangat terlambat menuai kritik karena hanya disaksikan oleh segelintir penggemar di stadion berkapasitas puluhan ribu.

Peraih Grammy yang kini berusia 50 tahun itu dijadwalkan menjadi penampil utama di malam pembukaan festival pada Jumat, 4 Juli 2025, di Caesars Superdome, New Orleans, AS. Berdasarkan jadwal, Lauryn Hill seharusnya tampil pada pukul 00.35 waktu setempat.

Namun, ia baru naik panggung sekitar pukul 02.30 dini hari, saat sebagian besar penonton telah meninggalkan arena yang mampu menampung hingga 83.000 orang.

Meski sempat disalahkan oleh warganet atas keterlambatan itu, pihak Essence Festival menegaskan bahwa Lauryn Hill tidak bersalah dan membela sang musisi lewat pernyataan resmi di akun Instagram mereka.

“Keluarga adalah keluarga, dan di sini, kami saling menjaga tak peduli apa kata orang,” tulis pihak festival.

“Mari kita perjelas—kami tidak main-main soal Nona Lauryn Hill. Bukan demi klik. Bukan demi headline. Dia datang tepat waktu, naik ke panggung, dan menampilkan pertunjukan yang hanya bisa diberikan oleh seorang legenda."

"Keterlambatan? Bukan karena dia. Itu tanggung jawab kami. Momen tersebut? Layak dikenang. Warisannya? Masih tak tertandingi. Berikan rasa hormat yang layak untuknya. Simpan opini kalian, tapi jangan libatkan dia. Semua cinta dan kekaguman kami yang mendalam untuk Nona Lauryn Hill.”

Pernyataan ini disambut positif oleh sejumlah musisi lain, termasuk Erykah Badu yang mengirimkan emoji tepuk tangan dan Jill Scott yang berkomentar singkat, “Sangat baik.”

Lauryn Hill sendiri telah lama dikenal sebagai artis yang kerap datang terlambat saat tampil di konser-konsernya. Pada 2023 lalu, saat tampil di Los Angeles, ia sempat menanggapi reputasi tersebut secara terbuka.

“Kalian bilang, ‘Dia telat, dia sering telat.’ Hei, kalian masih beruntung aku bisa naik ke panggung ini setiap malam!” ucap Lauryn Hill di hadapan penonton yang langsung menyambut dengan sorak sorai.

“Aku melakukannya bukan karena mereka membiarkanku melakukannya, tapi karena aku berdiri di sini atas nama Tuhan! Tuhanlah yang memberiku kekuatan untuk terus tampil! Yang memberiku keluarga dan komunitas saat tak ada dukungan, ketika albumnya terjual jutaan kopi dan tak seorang pun datang menawarkan, ‘Hei, mau bikin album lagi?’”

“Jadi aku keliling dunia dan memainkan album yang sama berulang kali... dan berulang kali. Karena kita adalah para penyintas, dan bukan hanya penyintas, kita adalah para pejuang yang bertumbuh.”

Album studio satu-satunya milik Lauryn Hill, The Miseducation of Lauryn Hill, dirilis pada 1998 dan telah menjadi karya klasik yang dihormati lintas generasi.

Meskipun ia tidak lagi merilis album baru, penampilannya tetap dinanti dan dipandang sebagai momen istimewa bagi banyak penggemar.