Kronologi Data Pribadi Dara Arafah Tersebar, Berawal dari Unggahan Oknum Tak Bertanggung Jawab

Liputan6.com, Jakarta Sudah sakit, tertimpa tangga. Mungkin peribahasa ini pas dengan situasi yang dihadapi Dara Arafah. Saat sedang sakit, ia justru mendapat kabar buruk lain: sejumlah data pribadi miliknya disebar oleh orang tak bertanggung jawab. 

Dilansir dari Kapanlagi.com pada Kamis (10/7/2025), hal ini berawal dari unggahan status WhatsApp seseorang berinisial NV. Ia menyebarkan laporan medis awal Dara, diikuti dengan tulisan yang bernada meremehkan gangguan kesehatan yang ia alami. 

"Huru hara karena doi selebgram padahal dx cuma febris, gea, abdominal pain," begitu tulisan yang disertakan dengan emotikon tawa terbahak-bahak. 

Jelas saja Dara Arafah tak terima dengan hal ini. 

"Bisa-bisanya ada yang nyebarin data pribadi gue ke story WA-nya dengan caption yang ngeremehin penyakit orang. Kita doain aja bareng-bareng biar Na*** V****a nggak pernah merasakan sakit yang serupa," tulis Dara Arafah dalam unggahan Instagram @daraarafah. 

Awalnya Dara menyangka NV adalah staf RS atau perusahaan asuransi. Namun, ia mengklarifikasi bahwa NV adalah staf dari perusahaan rekanan yang menangani asuransi yang ia gunakan.

Pihak rumah sakit, MMC Hospital, langsung memberikan klarifikasi di media sosial. 

"Kami tegaskan bahwa OKNUM TERSEBUT BUKAN KARYAWAN DARI RS MMC. Oknum tersebut juga telah mencoreng etika profesi sebagai perawat dan telah mendapatkan hukuman sesuai ketentuan yang berlaku dari perusahaan tempat oknum tersebut bekerja," begitu informasi yang dimuat di akun resmi rumah sait ini. 

Tak lama, Dara Arafah juga mengklarifikasi, bahwa NV adalah orang yang bekerja di perusahaan yang berkaitan dengan produk asuransi yang ia gunakan.

Ia juga membagikan surat yang berisi pernyataan pemutusan hubungan kerja dengan NV atas alasan pelanggaran berat terkait penyalahgunaan data pihak ketiga. 

Dara Arafah juga memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang membantunya menangani masalah ini. 

"Keputusan untuk memberhentikan pihak yang bersangkutan merupakan langkah yang tepat dan menunjukkan komitmen terhadap perlindungan data pribadi," tulisnya. 

Ia menambahkan, "Peristiwa ini semoga menjadi pengingat penting bagi seluruh pihak agar menjaga kerahasiaan data pribadi, karena penyalahgunaan data adalah tindakan kriminal yang dapat diproses secara hukum sesuai peraturan yang berlaku."