Liputan6.com, Jakarta Masa kecil sering kali meninggalkan jejak yang tak lekang oleh waktu, salah satunya melalui rumah tempat kita tumbuh besar. Bagi Alya Rohali, rumah masa kecilnya menyimpan begitu banyak cerita, mulai dari ruang tamu bernuansa klasik hingga halaman luas yang menjadi tempat bermain bersama keluarga.
Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, @arohali, Alya membagikan potret sudut-sudut rumah yang penuh kenangan. Setiap ruangan menampilkan detail unik, mulai dari sofa hijau tua dengan taplak renda, kamar tidur rapi berlantai kayu, hingga lapangan mini di halaman belakang. Potret inilah yang membuat banyak orang penasaran, seperti apa suasana rumah masa kecil sang publik figur yang kini jarang terlihat.
1. Bagian Depan Rumah
Bagian depan rumah masa kecil Alya Rohali terlihat asri dengan sentuhan hijau dari tanaman yang ditata rapi di sepanjang pagar. Pagar hitam berbahan besi dengan pilar putih menambah kesan kokoh sekaligus elegan. Tepat di sisi depan, terdapat pot besar berisi tanaman hias yang menambah kesegaran tampilan rumah. Area ini memperlihatkan nuansa rumah klasik modern yang tetap sederhana namun terawat.
Di lantai dua, rumah ini memiliki balkon dengan pagar besi senada, yang membuat fasad rumah semakin harmonis. Atap segitiga kecil di atas jendela serta genteng cokelat pada sebagian atap memberikan karakter rumah khas Indonesia. Jendela kaca besar di bagian atas dan depan rumah membuat pencahayaan alami bisa masuk dengan baik, menjadikan rumah ini nyaman sekaligus hangat
2. Ruang Tamu Utama dengan Potret Keluarga Besar
Ruang tamu yang terlihat pada foto pertama menampilkan satu set sofa berlapis kain hijau dengan detail lengan dan kaki kayu berwarna cokelat, yang diposisikan menghadap meja kopi kayu bertingkat berlapis kain renda, sehingga kesan pertama yang timbul adalah nuansa formal klasik yang sering dijumpai pada rumah keluarga era beberapa dekade terakhir.
Di atas meja kopi terdapat vas porselen bertema biru-putih berisi bunga artifisial atau segar, ditata di atas taplak renda, sementara di sampingnya ada meja sudut dengan lampu meja berbentuk klasik sehingga ruangan ini tampak sengaja ditata untuk menerima tamu dan memajang pernak-pernik berharga keluarga.
Lukisan atau foto keluarga besar yang dibingkai emas dan digantung tinggi di dinding memberi titik fokus visual yang kuat dan sekaligus menyiratkan pentingnya tradisi keluarga di rumah ini; kombinasi lantai bercorak putih-abu, langit-langit dengan ornamen lampu gantung, dan furnitur kayu menunjukkan pilihan estetika yang konsisten antara kenyamanan, formalitas, serta upaya menjaga barang-barang lama.
3. Sudut Duduk Kasual Sofa Bergaris
Foto kedua memperlihatkan sofa bergaya lain berwarna krem dengan pola garis vertikal, ditambah dengan bantal bermotif geometris berwarna hijau muda yang menandakan sentuhan modern atau pembaruan tekstil di tengah interior yang dominan klasik, sehingga area ini kemungkinan berfungsi sebagai ruang keluarga sehari-hari yang lebih santai dibanding ruang tamu utama.
Tirai tipis berwarna netral dengan pola lembut dan tirai tebal berwarna hijau kebiruan di samping memperlihatkan kebiasaan penggunaan dua lapis kain jendela untuk mengatur cahaya alami dan privasi, sementara palka-jaring atau teralis di balik tirai menandakan perhatian terhadap keamanan tanpa mengorbankan pencahayaan.
Detail seperti rok sofa yang menutupi rangka bawah, rol lengan yang tebal, dan lantai keramik abu-abu menunjukkan kombinasi fungsional antara estetika yang terjaga dan kemudahan perawatan, sehingga ruang ini tampak ramah untuk penggunaan harian keluarga sekaligus cocok untuk tamu yang datang dalam suasana tidak terlalu formal.
4. Area Keluarga dengan Cincin Klasik
Potret selanjutnya, memperlihatkan ruang keluarga sebagai tempat berkumpul untuk menonton televisi atau bersantai, terlihat televisi di atas bufet kayu rendah.
Di sekitar televisi terlihat furnitur kayu bergaya antik atau klasik seperti lemari besar dengan cermin atau kabinet tinggi, serta pigura foto di dinding yang salah satunya tampak seperti foto resmi berbingkai, yang bersama-sama memperlihatkan padu padan barang-barang fungsional modern dan benda-benda warisan keluarga.
Objek-objek kecil di permukaan furnitur, pernak-pernik, vas kecil, dan tumpukan barang memberikan petunjuk tentang kehidupan sehari-hari di rumah ini, di mana area formal dan kasual saling berdekatan sehingga interaksi antaranggota keluarga mudah terjadi tanpa sekat yang kaku antar-ruang.
5. Kamar Tidur dengan Pencahayaan Alami
Foto keempat menunjukkan kamar tidur yang menerapkan lantai kayu laminasi, dua ranjang bertipe single atau twin yang dirapikan rapi dengan sprei putih, serta pintu berwarna krem dengan jendela transom di bagian atas yang memungkinkan masuknya cahaya matahari secara lembut ke dalam kamar sehingga suasana terasa terang dan lapang.
Keberadaan tirai tebal berwarna netral yang ditarik sebagian memperlihatkan perhatian terhadap privasi dan kontrol cahaya, sementara unit pendingin udara (AC) yang dipasang di dinding atas menandakan kenyamanan modern yang dipertahankan meski interior umumnya bernuansa tradisional; tumpukan bantal dan barang kecil di samping ranjang memberi kesan kamar ini dipakai dan dipelihara dengan rapi.
Susunan kamar yang sederhana namun fungsional, dengan akses langsung ke pintu keluar ke area luar atau koridor, memperlihatkan bahwa ruang ini mungkin berfungsi ganda sebagai kamar tamu sekaligus menampilkan tata letak praktis yang memudahkan mobilitas penghuni, sekaligus memancarkan kesan rumah yang hangat dan terawat.
6. Lantai Kayu yang Menambah Kesan Hangat
Foto kelima menyoroti area di depan lemari besar berwarna krem dengan beberapa elemen fungsional yang menarik seperti tangga lipat kecil yang diletakkan di tengah dan sajadah kecil yang dibentangkan di lantai, sehingga ruang ini tampak dipakai secara multi-fungsi untuk penyimpanan, akses ke koleksi, dan juga beribadah.
Keberadaan televisi kecil di sisi kiri atas komoda, rak logam terbuka di sisi kanan, serta pencahayaan alami yang masuk dari jendela menunjukkan ruang yang dikombinasikan antara fungsi penyimpanan pakaian, hiburan kecil, dan daerah pribadi untuk beribadah, di mana sajadah yang terpasang menandakan kebiasaan ritual yang berlangsung di area rumah yang tidak selalu merupakan kamar tidur.
Lantai kayu laminasi yang bersih dan penempatan barang yang teratur menunjukkan upaya menjaga keteraturan meski ruang multifungsi ini dipakai untuk berbagai keperluan, dan tangga lipat itu sendiri memberi kesan bahwa pemilik rumah menata barang-barang di bagian atas lemari secara berkala atau menggunakan akses vertikal untuk perawatan rumah.
7. Tangga dengan Cermin Ornamental
Foto keenam memperlihatkan bagian tangga kayu yang curam dan landing kecil dengan permadani bergaya oriental, ditambah cermin bundar berbingkai ukir yang digantung di dinding, sehingga suasana yang tercipta terasa antik dan effisien, menghubungkan lantai bawah dan lantai atas sambil menampilkan elemen dekoratif klasik yang memberi karakter pada rumah.
Kesan kayu tua dari anak tangga dan pengaman tangga yang terlihat dari warna serta kilau permukaannya menunjukkan penggunaan bahan berkualitas yang telah menua dengan patina alami, sementara permadani kecil berfungsi baik sebagai elemen estetika maupun untuk meredam langkah, sehingga landing tangga ini sekaligus menjadi sudut visual yang intim dan bernilai estetika tinggi.
Dinding yang tampak memiliki beberapa bekas atau perubahan warna, bersama tata letak cermin dan permadani, memberi sinyal bahwa area ini sering dilewati dan menjadi bagian dari memori rumah, ruang transisi semacam ini sering menyimpan tanda-tanda waktu dan penggunaan yang kaya cerita.
8. Ruang Makan Formal yang Hangat
Foto ketujuh menampilkan ruang makan formal dengan meja kayu besar berlapis kaca, kursi-kursi kayu berjok, dan lemari pajangan kaca yang berisi koleksi gelas dan piring hias, sehingga ruang ini jelas difungsikan untuk jamuan keluarga besar dan acara-acara resmi, memperlihatkan kebanggaan terhadap koleksi rumah tangga yang dipamerkan di depan tamu.
Lampu gantung klasik di atas meja dan penyusunan tikar meja renda menegaskan detail dekoratif yang mempertahankan citra rumah tradisional dan sopan santun penyajian, sementara posisi tangga di samping ruang makan menunjukkan keterkaitan antar-ruang yang padat dan cara rumah ini menggabungkan area sosial dengan sirkulasi vertikal.
Susunan rak pajangan yang rapi dan furnitur kayu yang serasi juga mengisyaratkan perawatan yang telaten terhadap barang koleksi, dan kombinasi elemen ini menguatkan kesan bahwa rumah ini adalah ruang keluarga yang lekat dengan tradisi berkumpul serta ritual makan bersama yang dihargai.
9. Halaman Belakang dan Lapangan Mini
Foto kedelapan menangkap halaman belakang berpaving yang cukup luas dengan satu sisi dilapisi permukaan hijau tiruan dan sebuah area lapangan kecil yang tampak dipakai untuk olahraga ringan seperti badminton, sehingga rumah ini menunjukkan fasilitas luar ruangan yang mendukung aktivitas fisik dan hiburan keluarga, khususnya untuk anak-anak saat tumbuh besar.
Dinding-dinding tinggi yang mengelilingi halaman dan lampu sorot dinding mengindikasikan upaya menjaga privasi dan kemungkinan penggunaan area ini hingga malam hari, sementara paving yang rapi dan tanaman rambat buatan atau alami di sepanjang pagar memperlihatkan kombinasi antara fungsi praktis dan estetika lanskap mini yang mudah dirawat.