GIGI Menandai Kembali Berkarya dengan Warna Baru Melalui Rilis Single Menari-nari

Liputan6.com, Jakarta Grup musik legendaris GIGI resmi merilis single terbaru bertajuk “Menari-nari”, yang menjadi langkah awal menuju peluncuran album penuh mereka selanjutnya, Forever In The Air.

Lagu ini hadir dengan nuansa musikal yang segar, namun tetap mempertahankan identitas khas GIGI yang sudah dikenal luas di industri musik Tanah Air.

Sebagai pelengkap, Menari-nari juga dirilis dalam format video lirik yang menampilkan visual bernuansa metropolitan, menyajikan interpretasi artistik dari pesan lagu tersebut.

Rilisan terbaru ini lahir dari semangat empat personel GIGI — Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan, dan Hendy — untuk kembali menyemarakkan dunia musik Indonesia.

Dengan sentuhan yang lebih segar dan relevan, GIGI ingin menyapa kembali penggemar lama sekaligus menjangkau generasi pendengar yang lebih muda.

“Harapannya, lagu ini bisa menjadi jembatan lintas generasi dan memperkuat eksistensi GIGI di panggung musik Indonesia,” ungkap pihak GIGI dalam pernyataan resminya.

Selama ini GIGI dikenal lewat karakter pop-rock yang kuat dan aransemen musik yang kaya. Namun lewat Menari-nari, mereka mencoba pendekatan baru yang lebih ringan dan sederhana.

Tanpa meninggalkan jati diri musikalnya, lagu ini menjadi bagian dari evolusi perjalanan panjang GIGI di dunia musik.

Lagu Menari-nari mengangkat tema tentang hubungan kita dengan masa lalu — tentang bagaimana kenangan, baik yang manis maupun menyakitkan, sering kali menjadi bayang-bayang yang terus mengikuti.

Namun alih-alih menghindar atau meratapi, GIGI mengajak pendengarnya untuk menari bersama masa lalu.

“Karena hanya dengan begitu, kita bisa melangkah lebih ringan menyambut masa depan yang penuh kemungkinan,” demikian bunyi narasi lagu yang sarat makna ini.

Lagu ini menawarkan perspektif penyembuhan emosional yang tidak bergantung pada pelarian, melainkan penerimaan. Setiap langkah yang kita ambil hari ini, dibentuk oleh jejak yang tertinggal kemarin.

Dalam proses penciptaannya, Menari-nari melalui berbagai fase eksplorasi. Workshop pertama dilakukan di kawasan Puncak dengan aransemen awal yang lebih cepat dan nada yang berbeda. Namun seiring proses kreatif berkembang, ritme lagu diperlambat untuk menciptakan keseimbangan yang lebih dalam.

Berbagai ide sempat muncul, termasuk penambahan solo Hawaiian atau harmonika. Namun akhirnya diputuskan untuk membiarkan lagu ini menjadi karya orisinal yang utuh dari keempat personel GIGI. Bahkan solo gitar yang awalnya hanya direkam sebagai panduan, dipertahankan hingga proses mixing akhir.

“Karena seperti masa lalu, kadang hal yang tak direncanakan justru paling layak untuk dibiarkan tinggal,” ungkap GIGI menggambarkan proses yang penuh refleksi.

Single “Menari-nari” dari GIGI kini sudah tersedia dan dapat dinikmati di berbagai platform streaming digital.