Fariz RM Hadirkan Mantan Ketua BNN Sebagai Saksi Ahli di Sidang Lanjutan Kasus Narkoba

Liputan6.com, Jakarta Fariz RM menjalani sidang lanjutan kasus dugaan penyalahgunaan dan kepemilikan narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (10/7/2025). Di sidang tersebut, Fariz menghadirkan saksi ahli mantan kepala Badan Narkotika Nasional atau BNN, Anang Iskandar.

Menurut Deolipa Yumara selaku kuasa hukum Fariz RM, saksi yang dihadirkan memahami Undang Undang Narkotika dan rehabilitasi. Pihak Fariz menggali tentang sistem perundang-undangan narkotika serta prosedur rehabilitasi.

"Macam-macamlah tentang tatacara rehab termasuk undang-undangnya, dasar-dasarnya, aturannya. Karena ini kan hanya pengguna. Jadi yang dikuatkan adalah mengenai perundangan atau landasan hukum mengenai rehabilitasi," kata Deolipa Yumara.

"Hari ini sidang saksi ahli, minggu depan penuntutan, baru pleidoi. Kalau ada jawaban, jawaban, kalau enggak ada langsung putusan," imbuhnya menyoal kasus narkoba Fariz RM.

Deolipa Yumara menyebut Fariz RM berharap direhab sehingga terlepas dari narkoba. Ia meyakini karier Fariz RM akan lebih bersinar, setelah benar-benar sembuh dari kecanduan barang haram tersebut.

"Oh dia pengin rehab saja, kan emang belum sembuh. Orang kalau belum sembuh inginnya ya disembuhkan. Nanti kalau sudah sadar banget dia pasti berkarier lebih bagus lagi," Deolipa Yumara menyambung.

Usai sidang, Fariz RM berterima kasih kepada semua pihak, khususnya keluarga, yang selalu memberikan dukungan. Ia menyerahkan perkara yang tengah dihadapi pada proses hukum yang berjalan.

"Saya percaya proses hukum yang berjalan. Terima kasih semua pihak, media, masyarakat, kepada keluarga saya khususnya yang men-support dengan doa yang terbaik," ucap Fariz RM.

Fariz RM mengaku puas mendengar keterangan yang disampaikan saksi ahli dalam persidangan. Namun ia belum bisa memberi tanggapan, setelah sidang tuntutan dan pledoi.

"Oke oke saja. Ya masih proseslah. Mungkin relevansinya saya kasih keterangan setelah tuntutan atau pledoi," Fariz RM merespons.