Liputan6.com, Jakarta Emma Stone ikut serta dalam inisiatif boikot terhadap perusahaan film Israel dan pendukung genosida di Palestina. Hal ini tertuang dalam petisi yang ditampilkan dalam situs Film Workers for Palestine.
Dalam gelombang pertama, beberapa nama kondang yang menandatangani petisi ini antara lain Alia Shawkat, Alyssa Milano, Benedict Wong, Javier Bardem, Liam Cunningham, Mark Ruffalo, Mary Elizabeth Winstead, Olivia Colman, Tilda Swinton, Tatiana Maslany, dan masih banyak lagi.
Menyusul setelahnya adalah Emma Stone, Andrew Garfield, Elliot Page, Joaquin Phoenix, Nicola Coughlan, Toni Collette, Rooney Mara, dan ribuan nama lain. Dalam keterangan di situs https://filmworkersforpalestine.org, sudah ada 5 ribu aktor, aktris, dan pekerja film yang menyatakan bahwa mereka mendukung petisi boikot Israel ini.
"Sebagai pembuat film, aktor, pekerja industri film, dan institusi, kita menyadari kekuatan sinema dalam membentuk persepsi. Di momen krisis yang begitu mendesak ini, dengan banyak pemerintah kita yang mendukung pembantaian di Gaza, kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk mengatasi keterlibatan dalam kengerian yang tak henti-hentinya itu," begitu pernyataan di awal petisi ini
Kondisi di Jalur Gaza, Palestina, sendiri hingga kini masih sangat memprihatinkan. Dan kecaman terhadap Israel di seluruh dunia terus bermunculan.
Kewajiban Moral yang Tak Boleh Diabaikan
Disebutkan pula bahwa memperjuangkan kesetaraan, keadilan, dan kebebasan adalah kewajiban moral yang tak boleh diabaikan.
"Karenanya, kita sekarang harus bersuara menentang kerusakan yang menimpa rakyat Palestina. Kami menjawab seruan para sineas Palestina, yang mendesak industri film internasional untuk menolak pembungkaman, rasisme, dan dehumanisasi, serta untuk 'melakukan segala yang bisa dilakukan secara manusiawi ' untuk mengakhiri keterlibatan dalam penindasan."
Inspirasi dari Sineas Afrika Selatan
Gerakan ini juga disebutkan terinspirasi oleh Filmmakers United Against Apartheid yang menolak menayangkan filmnya di Afrika Selatan pada masa apartheid.
"Kami berjanji untuk tidak menayangkan film, tampil, atau bekerja sama dengan institusi film Israel—termasuk festival, bioskop, penyiar, dan perusahaan produksi—yang terlibat dalam genosida dan apartheid terhadap rakyat Palestina," begitu pernyataan mereka.
Contoh keterlibatan dalam genosida di dunia sinema yang disebut dalam gerakan ini, adalah upaya menutupi atau membenarkan genosida dan apartheid, juga bermitra dengan pemerintah yang melakukannya.
Dapat Penolakan dari Creative Comunity for Peace
Gerakan boikot ini rupanya mendapat penolakan dari inisiatif yang menamakan diri Creative Comunity for Peace. Sosok yang menolak aksi boikot ini antara lain Liev Schreiber, Mayim Bialik, Gene Simmons, Debra Messing, Sharon Osbourne, Greg Berlanti, Jerry O’Connell, Howie Mandel, dan masih banyak lagi. Disebut sudah ada 1.200 tanda tangan yang terkumpul dari tokoh dalam dunia hiburan.
Menurut para pendukung Creative Comunity for Peace, gerakan yang dilakukan Film Workers for Palestine adalah upaya pembungkaman.
"Pernyataan ini hadir untuk menanggapi seruan untuk memboikot semua perusahaan, produksi, festival, dan institusi film dan televisi Israel – sebuah upaya de facto untuk membungkam kisah-kisah Yahudi dan mengucilkan para sineas Israel," kata mereka.