Angkara Murka Wakili Indonesia di Far East Film Festival 2025, Sineas Ifa Isfansyah Berbagi Kesan

1 week ago 17

Liputan6.com, Jakarta Kabar membanggakan datang lagi dari industri film Indonesia. Angkara Murka karya sineas Eden Junjung menjadi satu-satunya wakil Indonesia di ajang Far East Film Festival 2025 di Udine, Italia.

Mengusung judul internasional Mad of Madness, Angkara Murka dijadwalkan tayang perdana secara global di sana. Film ini juga menembus nominasi White Mulberry Award for Best Debut Feature. Penghargaan ini diberikan kepada film debut terbaik dari Asia.

Bergenre horor dengan sentuhan spiritual dan psikologis, Angkara Murka mengisahkan Ambar, ibu muda yang terpaksa bekerja di tambang pasir. Suaminya menghilang secara misterius.

Yang Ambar hadapi rupanya bukan hanya kerasnya hidup, melainkan kengerian tak kasat mata yang perlahan membangkitkan luka sekaligus trauma lama. Produser Ifa Isfansyah mengapresiasi pencapaian Angkara Murka.

Horor dan Ruang Ekspresi

Lewat pernyataan resmi yang diterima Showbiz Liputan6.com, Kamis (10/4/2025), Ifa Isfansyah menjelaskan, Angkara Murka diproduksi Forka Films, rumah produksi miliknya.

Ia menyebut Angkara Murka film debut yang segar, berani secara tema, dan berakar pada budaya lokal. “Dengan Angkara Murka, kami menjelajahi horor sebagai ruang ekspresi yang personal, spiritual, juga politis,” kata Ifa Isfansyah.

Ambar Menyimpan Ketakutan

Angkara Murka dibintangi Raihaanun, Simhala Avadana, Whani Darmawan, Rukman Rosadi, dan Aksara Dena. Film ini memadukan atmosfer mistis dengan realisme emosional yang kuat.

“Ambar menyimpan ketakutan, luka, dan kesunyian yang terdengar seperti teriakan. Kekuatan karakternya lahir dari duka,” Raihaanun mengulas tokoh Ambar yang diperankannya.

Horor Paling Nyata

Nama Eden Junjung dikenal lewat film pendeknya yang sukses di festival internasional, seperti Happy Family, Bura, dan The Intrusion. Terkait Angkara Murka, Eden Junjung berbagi kesan.

Ia bermaksud membawa horor ke ranah yang lebih personal dan reflektif. “Kadang horor paling nyata bukan datang dari luar, tapi dari luka yang kita abaikan,” Eden Junjung membeberkan.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |