Liputan6.com, Jakarta - Industri otomotif disebut tengah berada di titik krusial. Pernyataaan itu juga bukannya tanpa alasan.
Dengan persaingan global yang ketat, ekspektasi pelanggan yang terus berkembang, serta tantangan rantai pasok, para produsen otomotif kini semakin gencar memanfaatkan teknologi kecerdasan artifisial (AI) dan komputasi awan (cloud).
Menurut Country Director, Indonesia, Google Cloud Fanly Tanto, 2024 menjadi momentum transisi dari proyek percontohan menuju penerapan nyata. Sementara di 2025, AI akan menjadi faktor kunci dalam pertumbuhan industri.
Untuk itu, Google Cloud memprediksi lima tren utama yang akan mengubah proses mobil dirancang, diproduksi, dipasarkan, dan digunakan:
1. AI Generatif Tingkatkan Efisiensi Operasional
Produsen otomotif mulai mengadopsi AI generatif untuk mengotomatisasi tugas administratif dan produksi. Toyota, misalnya, telah menggunakan AI Hypercomputer dari Google Cloud untuk mengintegrasikan AI ke dalam pabriknya.
Dijelaskan, teknologi ini memungkinkan AI memeriksa aplikasi perekat kaca mobil dan mendeteksi anomali dalam proses cetak injeksi bumper.
AI berbasis cloud telah mengotomatiskan lebih dari 10.000 jam kerja tugas repetitif. Jadi, pekerja manusia dimungkinkan fokus pada inovasi dan strategi bisnis.
Tak hanya di pabrik, AI juga membantu dealer otomotif dalam meningkatkan pengalaman pelanggan. Dengan mesin pencari berbasis AI generatif, teknisi dapat mempercepat diagnosis masalah kendaraan hingga mengatur jadwal servis.
2. Pembelian Mobil Lebih Personal dan Tanpa Hambatan
AI generatif juga merevolusi cara pelanggan membeli mobil. Merek seperti Ford dan ALVA menerapkan AI untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal, menyesuaikan rekomendasi berdasarkan preferensi individu.
ALVA, produsen kendaraan listrik roda dua, bahkan menggunakan AI untuk memberikan wawasan real-time kepada tim layanan pelanggan mengenai perilaku berkendara pengguna.
Volkswagen telah melangkah lebih jauh dengan mengintegrasikan AI generatif ke aplikasi selulernya, myVW. Pemilik kendaraan dapat langsung bertanya tentang perawatan atau arti indikator di dasbor hanya dengan mengarahkan kamera ponsel ke layar
3. Agen AI Multimodal: Masa Depan Pengalaman Berkendara
Tahun 2025 akan menjadi era bagi agen AI multimodal, yang mampu memahami berbagai input seperti teks, suara, dan gambar untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara.
Mercedes-Benz, misalnya, telah mengintegrasikan agen AI dari Google Cloud ke dalam Asisten Virtual MBUX.
Teknologi tersebut memungkinkan pengemudi melakukan percakapan alami dengan sistem mobil, mencari restoran terdekat, atau bahkan mendapatkan rekomendasi menu tanpa mengalihkan perhatian dari jalan.
4. AI Generatif Perkuat Keamanan Siber Kendaraan
Seiring meningkatnya jumlah kendaraan berbasis perangkat lunak dan mobil otonom, ancaman siber juga makin kompleks.
Penyedia layanan ride-hailing otonom seperti Waymo telah menerapkan sistem keamanan AI berbasis cloud untuk mendeteksi dan menangani ancaman secara langsung.
Formula E juga memanfaatkan AI untuk mengamankan operasionalnya, dengan teknologi intelijen ancaman dan respons insiden berbasis cloud.
Pada 2025, AI generatif akan menjadi alat utama untuk meningkatkan keamanan kendaraan dan membangun kepercayaan pelanggan.
5. Rantai Pasok Cerdas untuk Ketahanan Industri
Industri otomotif menghadapi tantangan besar dalam rantai pasok, mulai dari perubahan iklim hingga dinamika pasar.
Produsen seperti Renault telah menggunakan platform AI berbasis cloud untuk mendapatkan visibilitas penuh terhadap rantai pasok mereka. Jadi, mereka bisa melakukan pelacakan komponen dan optimasi logistik secara real-time.
Dengan alat prediksi berbasis AI, perusahaan dapat mengantisipasi gangguan produksi lebih awal, menekan biaya, dan meningkatkan fleksibilitas rantai pasok.
Masa Depan AI di Industri Otomotif
Saat ini, teknologi cloud dan AI kini telah merambah ke setiap aspek industri otomotif, mendorong inovasi dari desain hingga pengalaman pelanggan.
Oleh sebab itu, produsen yang mengadopsi AI generatif akan memiliki keunggulan kompetitif, memungkinkan mereka untuk beradaptasi lebih cepat dengan kebutuhan pasar
Dengan AI, industri otomotif tidak hanya lebih efisien dan aman, tetapi juga lebih personal dan inovatif.