Liputan6.com, Jakarta - Transcosmos Indonesia (TCID) menegaskan komitmennya dalam mendukung efisiensi dan transformasi digital bagi pelaku bisnis melalui peluncuran layanan Robotic Process Automation (RPA).
Menurut Transcosmos Indonesia, teknologi ini dihadirkan sebagai solusi strategis untuk melakukan otomatisasi berbagai proses administratif yang selama ini memakan waktu dan rawan kesalahan manusia.
Untuk itu, dalam momentum ulang tahunnya yang ke-12, TCID mendorong adopsi RPA di kalangan perusahaan Indonesia.
Alsasannya, Robotic Process Automation memungkinkan otomatisasi tugas-tugas rutin seperti input data, verifikasi dokumen, dan pelaporan, sehingga perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya operasional.
"Layanan RPA kami dikembangkan agar mudah diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada, tanpa perlu mengganti infrastruktur secara menyeluruh,” ujar Ardi Sudarto, Vice President Director TCID dalam siaran pers yang diterima, Jumat z(27/6/2025).
Ia menekankan, RPA bukan untuk menggantikan peran manusia, melainkan mendukung karyawan agar lebih fokus pada pekerjaan strategis dan bernilai tambah.
Fleksibilitas RPA
Fleksibilitas dan skalabilitas RPA menjadikannya solusi yang cocok diterapkan di berbagai sektor seperti keuangan, logistik, e-commerce, hingga layanan publik.
Dengan efisiensi sebagai prioritas utama, solusi ini hadir sebagai jawaban atas tantangan digitalisasi proses bisnis yang semakin kompleks.
“Dengan peluncuran RPA, kami tidak hanya memperluas portofolio layanan, tapi juga memperkuat posisi sebagai mitra teknologi yang adaptif dan siap menjawab tantangan bisnis masa kini dan masa depan,” ujar Ardi menutup pernyataanya.
RPA Jadi Andalan Baru Perusahaan
Terlebih, di tengah percepatan transformasi digital nasional, teknologi RPA semakin menunjukkan peran vital dalam meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
Tidak hanya menjadi tren global, RPA kini diadopsi luas di Indonesia sebagai solusi cerdas untuk mengotomatisasi proses bisnis yang berulang dan meminimalkan kesalahan manusia.
Menurut laporan Global RPA Survey 2023 dari Deloitte, sebanyak 78 persen organisasi global telah atau tengah merencanakan penerapan RPA.
Menariknya, mayoritas dari mereka berhasil meraih return on investment (ROI) dalam waktu kurang dari satu tahun.
Di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, pasar RPAatau teknologi robotik, bahkan tumbuh pesat dengan proyeksi pertumbuhan tahunan sebesar 28,38 persen dari tahun 2024 hingga 2033, menurut data Flobotics.
"Kami percaya teknologi seperti RPA memungkinkan manusia melakukan pekerjaan yang lebih bermakna, sementara sistem berjalan dengan efisien dan presisi,” ujar Ardi Sudarto, Vice President Director Transcosmos Indonesia dalam siaran pers yang diterima, Jumat (30/5/2025).
Solusi Bisnis Strategis
Di Indonesia, semakin banyak perusahaan dari berbagai sektor, seperti keuangan, logistik, ritel hingga asuransi yang mulai mengadopsi RPA untuk menjawab tantangan operasional.
Dalam lanskap bisnis yang makin kompetitif, kebutuhan akan proses yang cepat, akurat, dan efisien menjadi prioritas utama.
Teknologi RPA memungkinkan sistem berjalan sinkron, mempercepat alur kerja, serta mengurangi risiko kesalahan akibat data yang tidak konsisten.
Dampaknya, karyawan dapat dialihkan ke pekerjaan yang lebih strategis dan berdampak langsung pada pengembangan bisnis.