Liputan6.com, Jakarta Setelah sukses membintangi Sebelum 7 Hari dan Waktu Maghrib 2, Sulthan Hamonangan bersiap dengan film horor baru lainnya yakni Kitab Sijjin & Illiyyin karya sutradara Hadrah Daeng Ratu. Dalam film ini, ia sebagai Dean.
Proyek film Kitab Sijjin & Illiyyin datang saat Sulthan Hamonangan syuting film Waktu Maghrib 2. Ia memperlajari naskah dan membayangkan betapa akan sangat menantang saat mengeksekusi adegan demi adegan Kitab Sijjin & Illiyyin.
Dirilis di bioskop Indonesia mulai 17 Juli 2025, Sulthan Hamonangan menjanjikan Kitab Sijjin & Illiyyin punya elemen drama kuat yang jadi motor penggerak keseluruhan cerita dengan Yuli (Yuita Siregar) sebagai tokoh utama.
“Dean anak kedua. Sebenarnya dia hanya ingin membuktikan bisa bicara dengan arwah. Dia suka banget hal-hal mistis. Dia main papan Ouija. Padahal sudah dibilangi berkali-kali tapi tetap saja dilakukan,” kata Sulthan Hamonangan.
Jedot-jedotin Kepala
Dalam sesi wawancara eksklusif dengan Showbiz Liputan6.com di Kantor KLY Jakarta Pusat baru-baru ini, Sulthan Hamonangan menyebut, meski Kitab Sijjin & Illiyyin bukan horor pertamanya, syuting film ini tetap menantang. Ia lantas menguak adegan tersulit.
“Adegan yang menurutku paling susah, yakni jedot-jedotin kepala. Itu sebenarnya aku disuruh pelan-pelan saja. Karena aku penginnya kelihatan real, makanya aku jedot-jedotin kepalanya kencang,” Sulthan Hamonangan mengenang.
Akhirnya Pusing
“Akhirnya pusing, kepala keliyengan, lalu aku muntah-muntah. Tapi tetap dibantu sama kru. Habis itu saya dikasih suntikan vitamin agar (kondisi fisik) lebih fit setelah itu disuruh istirahat dulu. Diganti syuting adegan lain,” imbuhnya.
Kitab Sijjin & Illiyyin mengisahkan apes yang beruntun menimpa Yuli. Ia kehilangan rumah, ditinggal mati orang tua, dituduh anak selingkuhan, dan diperlakukan kayak babu oleh keluarga Ambar (Djenar Maesa Ayu). Perlahan, rentetan perlakuan buruk ini mengubah sifat Yuli.
Gadis Tulus Jadi Penuh Dendam
Dari gadis tulus dan baik hati menjadi penuh dendam. Yuli lalu minta bantuan dukun untuk menyantet keluarga Ambar termasuk Laras (Dinda Kanya Dewi), Rudi (Tarra Budiman), Dean (Sulthan Hamonangan) serta Tika (Kawai Labiba) yang sebenarnya baik hati.
“Film ini punya banyak adegan intens, jadi terasa betul tegangnya. Di awal adegan saja sudah wow, ditambah lagi drama keluarga dan berdarah-darah. Brutal. Perpaduan yang lengkap. Enggak hanya horor, elemen dramanya kuat,” Sulthan Hamonangan membeberkan.
Ia berharap Kitab Sijjin & Illiyyin menjadi paket hiburan lengkap hingga memantik diskusi dari berbagai sudut pandang di kalangan penonton. Kala diminta menggambarkan Dean dalam tiga kata, Sulthan Hamonangan menjawab, “Nakal. Susah dibilangi. Bodoh.”