Ahmad Dhani Tuding Lita Gading Tak Merasa Bersalah Setelah Dipolisikan, Sebut Layak Untuk Ditahan

Liputan6.com, Jakarta Ahmad Dhani melaporkan psikolog Lita Gading terkait konten yang diduga menampilkan foto putrinya, SA, Kamis (10/7/2025). Laporan ini tercatat dengan nomor STTLP/B/ 4759/ VIl/2025/SPKT/ Polda Metro Jaya.

Tak sendiri, Ahmad Dhani didampingi putra sulungnya, Al Ghazali dan kuasa hukum, Aldwin Rahadian. Terang-terangan suami Mulan Jameela menyesalkan sikap Lita Gading yang dinilai tak merasa bersalah.

“Makanya (karena dia) merasa tidak bersalah, ini layak untuk ditahan. Enggak ada (pesan khusus untuk Lita Gading),” katanya. Ahmad Dhani mengklaim tak hanya Al Ghazali yang mendukung langkah hukum ini.

“Sama (reaksi El Rumi dan Dul Jaelani) pasti belain adiknyalah,” beri tahu Ahmad Dhani. Sejauh ini, penulis lagu “Pertama” dan “Satu Yang Tak Bisa Lepas” telah menyiapkan dua saksi untuk Lita Gading.

Baik Ahmad Dhani maupun Aldwin Rahadian enggan menyebut nama saksi. Yang jelas, saksi kedua berinisial M. Publik pun berspekulasi M merujuk pada Mulan Jameela, ibu kandung SA.

Ahmad Dhani dan Aldwin Rahadian buru-buru membantah Mulan Jameela bakal bersaksi. “Ada dua (saksi). Satu lagi ada inisial M. Bukan MJ,” ujar Aldwin Rahadian. “Bukan Mulan,” Ahmad Dhani menyahut.

Kibordis Dewa 19 menjelaskan, setelah Al Ghazali dan Alyssa Daguise menikah, anaknya dari pernikahan dengan Mulan Jameela jadi “sasaran tembak” netizen. Padahal, anak di bawah umur berhak mendapat perlindungan negara.

Ahmad Dhani menyebut SA belakangan jadi murung. “Alhamdulillah teman sekolahnya Sa**** support. Support Sa**** semua. Ya kita (saya dan Mulan Jameela) semakin nempel terus ke (anak),” paparnya panjang.

Sementara itu, Lita Gading membantah semua tuduhan Ahmad Dhani. Ia tak merasa bersalah dan menegaskan kontennya di medsos bertujuan untuk mengedukasi masyarakat. Lita Gading juga mengklaim kontennya justru berupaya melindungi SA dari perundungan netizen.

"Saya tidak merasa bersalah. Konten saya itu edukatif dan justru melindungi SA dari bully-an netizen,” jelas Lita Gading. Ia mengklaim punya bukti-bukti yang dapat membuktikan bahwa kontennya tidak mengandung unsur perundungan siber.