Liputan6.com, Jakarta Di tengah masifnya popularitas stand-up comedy di Indonesia, Adi Bing Slamet menyuarakan kerinduan pada grup lawak yang pernah merajai panggung hiburan Tanah Air. Ia menilai grup lawak identitas sejati komedi Indonesia yang harus dilestarikan.
Adi Bing Slamet menyoroti pergeseran tren komedi dari grup lawak menjadi pelawak tunggal. Ia berharap momen ini dapat digunakan untuk membangkitkan kembali format grup yang menjadi ciri khas seni Indonesia.
"Jadi budaya lawak kita ini, kalau dulu zaman papa itu kan grup. Itu ciri khas budaya kita, lo. Itu kalau menurut saya budaya. Ada Jayakarta Grup, ada Pelita Grup, ada Warkop, Diamor, itu mereka semua grup," ujar Adi Bing Slamet, di Kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
"Masuklah stand up comedy. Enggak apa-apa, itu buat menyemarakkan, kasih warna," ia menyambung.
Grup dan Perlawakan
Menurut Adi Bing Slamet, komedi yang ditampilkan berkelompok memiliki dinamika dan keunikan tersendiri. Ia membedakannya dengan format Srimulat. Menurutnya itu lebih menyerupai pertunjukan opera.
"Ciri khas pelawakan kita sebenarnya grup. Makanya kalau misalkan nanti disemarakkan lagi nih lomba lawak di daerah-daerah, bikin grup lawak. Nah, itu keren," Adi Bing Slamet menyambung.
Dari Sisi Budaya
Adi Bing Slamet memandang pelestarian grup lawak bukan hanya tentang selera, tapi mempertahankan warisan budaya. Ia menilai jika Indonesia ingin menunjukkan identitas komedi, maka format grup yang seharusnya menjadi sorotan utama.
"Kalau kita mau lihat dari sisi budaya, itu yang diambil. Bukan yang produk luar, gitu lo. Tapi, it's okay. Masyarakat suka dengan stand up comedy, enggak apa-apa. Hiburan sah-sah saja," ungkapnya.
Lawakan Dulu Seperti Apa?
Lebih jauh, Adi Bing Slamet berharap agar Hari Komedi Nasional tak hanya menjadi simbol tanpa aksi nyata. Mimpinya melihat regenerasi komedian grup yang bisa sehebat para legenda.
"Jadi kita flashback ke belakang. Lawakan kita dulu seperti apa? Zaman Bing Slamet ada Kwartet Jaya. Nah, ini nih kita cari Bing Slamet baru, Ateng baru, Iskak baru, Eddy Sud baru. Atau Om Bagyo baru, Om Diran baru, Om Darto Helm baru. Nah, itu harapan saya," ucap Adi Bing Slamet.