Liputan6.com, Jakarta 'Istana Cinere' julukan bagi kediaman mewah pasangan musisi Anang Hermansyah dan Ashanty sempat menjadi sorotan publik karena kabar yang mengatakan bahwa rumah itu akan dijual. Hunian megah yang terletak di Cinere, Depok, Jawa Barat, ini telah menjadi saksi bisu perjalanan karier dan kehidupan keluarga Anang sejak ia menikah dengan Ashanty, menjadikannya bukan sekadar properti, melainkan sebuah gudang kenangan tak ternilai.
Desain arsitektur bergaya Eropa klasik yang kental, dengan dominasi warna putih, pilar-pilar kokoh, serta interior mewah bak kerajaan, membuat rumah ini selalu menarik perhatian. Dari tampilan luar yang monumental hingga sudut-sudut interior yang sarat akan kemewahan, Istana Cinere ini memang pantas menjadi salah satu rumah selebriti paling ikonik di Indonesia. Kendati demikian, diketahui hunian Ashanty dan Anang ini telah dijual.
Berikut adalah sejumlah potret dari teras atau bagian depan Istana Cinere yang menunjukkan kemegahan dan kemewahan yang.
1. Teras Gaya Klasik Eropa dengan Pilar Megah
Tampilan teras rumah Ashanty dan Anang di Cinere ini benar-benar memancarkan kemewahan ala istana klasik Eropa. Deretan pilar megah berdiri kokoh mengelilingi bangunan, lengkap dengan detail ukiran di bagian atas yang membuat fasadnya terlihat semakin berkelas. Kubah kecil yang menjulang di tengah memberikan sentuhan dramatis sekaligus menjadi pusat perhatian dari tampilan depan rumah.
Tangga hitam elegan menghubungkan halaman dengan pintu utama, diapit taman hijau yang tertata rapi sehingga menambah kesan segar di balik kemegahannya. Area terasnya sangat luas, dihiasi ornamen-ornamen detail di setiap sisi, memperlihatkan keseriusan desain arsitektur yang tidak hanya mengutamakan fungsi, tetapi juga estetika.
Dari area depan, seluruh teras rumah ini terlihat menyatu dengan halaman luas yang berfungsi sebagai carport untuk deretan mobil mewah. Perpaduan antara arsitektur klasik yang penuh detail dengan fungsi modern membuat hunian ini tampak megah sekaligus nyaman, menjadikannya salah satu rumah artis yang paling ikonik dan memikat perhatian.
2. Area Teras Luas dengan Lantai Pola Persegi
Potret pertama menyajikan area luar teras yang berfungsi ganda sebagai garasi dan drop-off yang luas. Konsep utamanya adalah formalitas dan simetri, terlihat dari dinding dan struktur bangunan yang didominasi warna putih bersih dengan ornamen ukiran klasik yang ditempatkan di bagian atas fasad.
Area ini berlantai keramik dengan pola persegi yang terstruktur, memberikan kesan rapi dan terorganisir. Sementara itu, di latar belakang, tembok pembatas tinggi berwarna putih dihiasi dengan tanaman hijau, yang berfungsi sebagai pembatas privasi sekaligus penambah elemen alami pada lanskap yang didominasi struktur keras.
3. Teras Penghubung dan Lanskap Samping
Potret kedua memperlihatkan bagian lain dari area teras luar yang lebih fokus pada halaman berlantai paving block dengan pola yang padat, menciptakan permukaan yang kuat untuk parkir. Konsep yang muncul di sini adalah penggabungan gaya hidup modern ke dalam kerangka arsitektur klasik.
Bangunan di bagian samping dan belakang masih mempertahankan dinding tinggi berwarna putih dengan detail ukiran. Perhatian tertuju pada bagian tengah halaman, di mana terdapat tempat parkir motor yang menunjukkan kapabilitas properti ini menampung banyak kendaraan dan mobilitas penghuni. Di kejauhan, teras utama rumah terlihat samar, diapit oleh pilar-pilar tebal. Di sepanjang tembok samping, deretan tanaman hias vertikal memberikan tekstur dan menghadirkan nuansa taman yang terawat.
4. Gerbang Tinggi yang Mewah
Potret ketiga menonjolkan elemen privasi dan kekuatan melalui gerbang utama Istana Cinere. Gerbang besar ini terbuat dari material kayu tebal berwarna cokelat tua yang memberikan kontras berkelas dengan arsitektur putih di sekitarnya.
Strukturnya diapit oleh pilar-pilar putih yang kokoh, menguatkan kesan arsitektur istana yang membutuhkan benteng perlindungan yang monumental. Area di luar gerbang berlantai paving block polos dan rapi, menggarisbawahi batas antara area publik dan privasi rumah. Di latar belakang gerbang terlihat area terbuka yang ditumbuhi tanaman bambu yang berfungsi sebagai elemen dekoratif sekaligus menciptakan suasana teduh dan sejuk di lingkungan luar teras.
5. Teras Depan dan Pintu Masuk Gaya Neo-Klasik
Potret keempat adalah gambaran paling jelas dari gaya Neo-Klasik hunian ini, berfokus pada tangga dan pintu masuk utama. Teras ini dibangun dengan tangga lebar berlapis batu alam berwarna abu-abu gelap, yang memimpin ke arah pintu ganda yang besar.
Kunci dari desain ini adalah dua pilar bundar masif yang menjulang tinggi, menampilkan ornamen gaya klasik. Pilar-pilar ini secara visual menopang struktur atap teras dan memberikan kesan megah dan proporsional pada fasad. Di sekeliling teras terdapat taman kecil dengan pagar tanaman hias rendah, memastikan area hijau tetap menjadi bagian dari sambutan formal rumah ini.
6. Ruang Tamu Mewah Klasik dengan Sentuhan Gold
Potret kelima memperlihatkan ruang interior pertama yang menyambut tamu setelah pintu masuk, yaitu ruang tamu utama, yang sepenuhnya mengadopsi konsep Mewah Klasik (Luxury Classic). Lantai ruangan dilapisi marmer putih mengkilap yang memantulkan cahaya dari lampu kristal (chandelier) besar yang menggantung di tengah.
Ruangan ini masih didominasi pilar-pilar putih bergaya klasik yang bertindak sebagai pembagi ruang dan elemen dekoratif. Perabotan yang digunakan, seperti sofa dan kursi berlengan, memiliki desain ukiran klasik dengan material beludru berwarna emas kecokelatan (tan atau gold), yang memberikan nuansa hangat dan elegan. Dinding ruangan dihiasi dengan bingkai foto, cermin berukir besar, dan kabinet kaca tinggi, menunjukkan bahwa ruangan ini didesain sebagai area komunal yang formal dan sangat personal bagi penghuninya.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Berapa harga jual Istana Cinere milik Anang Hermansyah dan Ashanty?
Istana Cinere milik Anang Hermansyah dan Ashanty sempat ditawarkan dengan harga yang bervariasi, dari mulai Rp 30 miliar hingga Rp 60 miliar, mencerminkan nilai properti yang sangat tinggi.
2. Apa gaya arsitektur utama yang diusung oleh Istana Cinere?
Istana Cinere mengusung gaya arsitektur Eropa Klasik yang kental, ditandai dengan penggunaan pilar-pilar besar, fasad serba putih, dan interior mewah yang didominasi warna gold dan cream.