Liputan6.com, Jakarta Salah satu film Indonesia yang layak diantisipasi tahun ini yakni La Tahzan karya sineas Hanung Bramantyo. Film ini menempatkan Marshanda sebagai Alina, ibu dua anak sekaligus istri sah Reza (Deva Mahenra).
“Ini kali pertama diarahkan Hanung Bramantyo. Dia kooperatif dan membantu aku sebagai pemain. Aku setiap syuting sama siapapun, pasti tanya ke sutradara ada feedback, enggak? Jadi aku samperin dan tanya feedback-nya apa,” kata Marshanda.
La Tahzan juga diperkuat akting Ariel Tatum, Asri Welas, Payricia Gouw, Reza Nangin, dan masih banyak lagi. Tak hanya jadi pemeran utama, Marshanda menyanyikan lagu soundtrack “Segalanya” karya Andi Rianto dan Ria Leimena.
Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini menghimpun 6 fakta Marshanda main film La Tahzan berdasarkan wawancara eksklusif di Gedung KLY Jakarta, baru-baru ini. La Tahzan siap tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025.
1. Habis Baca Naskah, Hela Napas Panjang
Yang dilakukan Marshanda sebelum syuting film La Tahzan, mempelajari naskah hingga tuntas. Usai baca naskah, bintang sinetron Bidadari menarik napas panjang saking kisah Alina, Reza, dan Asih mengguncang emosinya.
“Kayak naik rollercoaster kaena ceritanya benar-benar menguras semua jenis emosi mulai dari positive thinking, jatuh cinta, menjaga keluarga, sampi merasa dikhianati. Semua yang Alina alami, itu kayak rollercoaster,” kata Marshanda.
2. Nol Persen
Bagi Marshanda, Alina adalah tantangan besar. Pasalnya, tingkat kemiripan Alina dengannya nol persen. Di kehidupan nyata, Marshanda tak pernah merasakan apa yang dalami Alina yakni punya anak dua dan diselingkuhi suami. Karenanya, riset adalah kunci.
“Nol persen. Yang Alina alami aku enggak pernah alami. Sampai aku tanya, ‘Bisa enggak ya memainkannya?’ Aku tanya orang yang mengalami hal sama persis. Lalu, aku jadikan dia ensiklopedia untuk memperkaya emosi dalam menjalani beradegan,” akunya.
3. Ariel Tatum Caring dan Tulus
Dalam La Tahzan, Marshanda “melawan” Ariel Tatum yang memerankan Asih. Asih adalah pembantu yang tega selingkuh dengan suami Alina. Meski di depan kamera bermusuhan, Ariel Tatum dan Marshanda rupanya bersahabat sejak lama.
“Pas ketemu, kami mengobrol dan nyambung banget. Punya interest yang sama, ketahuan bocornya dia dan aku. Banyak koleksi jokes baru aku dari Ariel. Dia orang yang sangat caring, tulus dari hati, secara personal. Aku sayang sama dia,” Marshanda menyambung.
4. Siapa Salah Dalam Perselingkuhan?
Perselingkuhan topik utama La Tahzan. Terkait selingkuh, Marshanda menilai dalam suatu hubungan, dua belah pihak punya andil sama besar dalam kegagalan atau konflik yang sedang berlangsung. Tapi, dalam cerita Alina, tidak seperti itu. Memang dia korban.
“Ada satu hal yang aku enggak bisa share sekarang, tapi ini membuat Alina kayak: Oke, gue diselingkuhi sama suami sendiri. Tapi ada satu hal ini yang membuatnya berpikir ini tidak masuk akal sampai dia denial,” Marshanda mengulas.
Mulanya pelantun “Pasangan Yang Tepat” mempertanyakan. Setelah riset, banyak yang mengalami. “Dan ini kisah nyata, banyak yang mengalami bahkan ada satu orang dekatku yang mengalami persis seperti Alina. Aku banyak tanya ke beliau,” imbuhnya.
5. Lebih Susah Marah Atau Menangis
Marshanda menjanjikan, La Tahzan akan menguras beragam emosi penonton. Sebagai akris, ia pun merasa terkuras dari marah hingga menangis. Ditanya lebih sulit marah atau menangis, Marshanda punya jawaban sendiri. Itu tergantung penyebab marah dan menangisnya.
“Yang lebih rumit, marah sekaligus menangis. At the same time. Ini, emosinya combo. Jadi harus paham gejolak rasanya ketika berdialog. Misalnya dialog ini, marah. Di sini, terluka. Marah sama terluka itu beda. Terluka itu victim, sedangkan marah lebih agresif,” urainya.
6. Petik Hikmah Dari Hidup Alina
Setelah syuting, Marshanda memetik himah dari kisah tragis Alina. Dalam hidup, tak ada satu pun yang adalah milik kita. Saat nikah, kita merasa suami adalah milik kita, lalu berpikir bisa mengontrol outcome dari segala situasi, padahal enggak sama sekali.
“Ada yang lebih besar dari rencana, kehebatan dan loyalitas kita, yang mengatur semua takdir di masa depan. Jadi, penting untuk rendah hati karena Tuhan tahu yang terbaik buat kita. Kita pikir kita tahu yang terbaik. Ternyata, Yang Di Atas bilangnya beda,” Marshanda menyimpulkan.