Liputan6.com, Jakarta Upaya mediasi Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf dalam sidang cerai tak mencapai kesepakatan. Bahkan terungkap Tasya Farasya merasa tak dinafkahi secara layak sebagai istri.
Kondisi itu diungkap Fattah Riphat, tim kuasa hukum Tasya Farasya di tengah sidang perceraian. Sebagai simbolisasi atas kewajiban yang tidak terpenuhi, Tasya Farasya hanya mengajukan tuntutan nafkah anak senilai Rp100.
"Ibu Tasya juga merasakan bahwa tidak mendapatkan nafkah lahir dan batin secara layak selama ini," ujar Fattah Riphat di sidang di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025).
"Kami mengajukan nafkah Rp100 karena mengingat bahwa selama ini Ibu Tasya pun juga merasa tidak ada nafkah selama menikah, sehingga lebih baik kami akan ajukan sebagai bentuk tanggung jawab mantan suami terhadap anak-anaknya saja senilai Rp100," ia menambahkan.
Selebgram Tasya Farasya menggelar pernikahan megah.
Kalau Rp100 Tak Dipenuhi...
Fattah Riphat tidak bisa berkata-kata jika nominal sekecil itu juga tidak dapat dipenuhi tergugat. Secara pribadi ini mempertanyakan tanggung jawab tergugat sebagai suami dan kepala rumah tangga.
"Kalau Rp100 ini pun juga tidak dapat dipenuhi, ya kami juga bingung bagaimana tanggung jawabnya," imbuhnya.
Sakit Hati Yang Luar Biasa
Setelahnya, tim kuasa hukum Tasya Farasya menyoroti akar masalah dari gugatan cerai yang dilayangkan kliennya. Ini soal kepercayaan yang dikhianati terkait dugaan penggelapan dana perusahaan, di mana sang suami memegang jabatan strategis sebagai Chief Financial Officer.
"Sakit hati yang luar biasa gitu. Ketika sudah punya suami, sangat dipercaya baik keuangan pribadi, keuangan perusahaan, dan lain-lain, tiba-tiba harus menghadapi seperti ini," Fattah Riphat menyambung.
Bukan Masalah Angka
Meski menghadapi dugaan kerugian finansial, pihak Tasya Farasya menegaskan, gugatan ini didasari rasa kecewa, bukan semata-mata soal uang. Bagi Tasya Farasya, pengkhianatan kepercayaan adalah luka yang tidak bisa diobati dan menjadi alasan utama mengakhiri pernikahan.
"Bagi klien kami bukan masalah angka. Mau nilainya miliaran, puluhan miliar, belasan juta rupiah atau satu juta rupiah pun ini adalah rasa kekecewaan yang telah dirasakan," pungkas Sangun, yang juga kuasa hukum Tasya Farasya.