Review Film Sorry Baby Karya Eva Victor: Kekerasan Seksual, Empati Perempuan Plus Semangat Pulih

4 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Sorry, Baby adalah film independen tentang wanita. Skenario hingga penyutradaraannya ditangani sineas perempuan, Eva Victor. Tak hanya merangkap sebagai penulis naskah dan sutradara, Eva Victor juga menjabat pemeran utama dalam film ini.

Sejumlah kritikus meyakini, Sorry, Baby mampu menembus bursa Oscar tahun depan. Ia terasa unggul dari aspek penyutradaraan, penulisan, dan akting. Performa Eva Victor dengan beban psikologis sebagai korban kekerasan seksual mencuri perhatian bahkan sejak menit awal.

Di sisi lain, Naomi Ackie tampil santai namun sukses mempresentasikan bagaimana wanita semestinya mendukung sesamanya yang bernasib tragis. Di Festival Film Sundance 2025, Sorry, Baby meraih penghargaan Waldo Salt Screenwriting Award.

Ia juga unggul di Festival Film Internasional Seattle tahun ini. Kini, Sorry, Baby mendarat di Indonesia lewat pendistribusian KlikFilm. Berikut review film Sorry, Baby yang memperoleh tingkat kesegaran hingga 97 persen di situs Rotten Tomatoes.

Tragedi Saat Konsultasi Tesis

Agnes (Eva Victor) jadi korban kekerasan seksual pembimbing tesisnya, Decker (Louis Cancelmi), saat konsultasi di kediaman sang dosen. Decker berkali mencoba memasukkan jari-jarinya ke celana dalam Agnes.

Agnes pun pulang dalam kondisi syok berat. Rekan serumahnya, Lydie (Naomi Ackie) mendampingi Agnes untuk menjalani visum di rumah sakit hingga mengadukan nasib nahas ini ke pihak kampus. Upayanya menemui jalan buntu.

Pihak kampus berdalih, Decker telah mengundurkan diri sebagai dosen hari itu, jam 16.40. Agnes baru melapor keesokan harinya. Dengan kata lain, saat melapor, status Decker bukan lagi dosen di kampusnya. Berkali, ia ingin bunuh diri.

Bahkan, Agnes nekat minta bahan bakar cair ke tetangga, Gavin (Lucas Hedges) untuk membakar kantor Decker. Perlahan, ia melakukan penerimaan diri dengan sistem pendukung yang ada termasuk orang asing bernama Pete (John Carroll Lynch).

Korban Sekaligus Penyintas Kekerasan Seksual

Sorry, Baby dibagi beberapa chapter sebagai presentasi alur hidup sekaligus fase pemulihan korban sekaligus penyintas kekerasan seksual. Setiap chapter disajikan dengan intens berikut selera humor yang berselera.

Pada chapter-chapter ini, tergambar sejumlah ironi kasus kekerasan seksual. Dari dokter pria minim empati karena pemilihan katanya buruk, termasuk saran korban kekerasan seksual mestinya langsung ke rumah sakit tanpa mandi jika ingin hasil visum detail.

Romantika Korban Kekerasan Seksual

Secara ilmu, saran ini bisa jadi benar. Namun intonasi dan penyampaian dokter bikin korban yang terpuruk makin terperosok ke jurang bernama putus asa. Lalu, kita melihat dua staf kampus yang bahkan tak memberi solusi apapun untuk korban kekerasan seksual.

Dengan enteng, mereka minta korban lapor polisi. Makin nyesek karena, dua staf kampus ini wanita dan masih bisa bilang, “Karena kami perempuan.” Sorry, Baby menjelma sindiran untuk masyarakat yang tak peduli pada beban psikis korban kekerasan seksual.

Ironi Menebal dalam Film

Ironi menebal karena dua dari tiga orang yang peduli dalam kasus ini malah laki-laki. Yang satu, memberi dukungan dengan meluluskan segala permintaan korban. Tanpa disadari, ini membuat korban yang kesepian merasa punya teman, nyaman, lalu melakukan penerimaan diri.

Laki-laki lain dalam film ini tak punya referensi detail soal kasus pelik kekerasan seksual namun mencoba menenangkan dengan teknik sesimpel mengatur tarikan napas. Menyadari tak sendiri, korban perlahan bangkit dan melanjutkan hidup.

Akting Eva Victor Dalam Banget!

Akting Eva Victor dalam Sorry, Baby benar-benar dalam. Bisa jadi, karena ia menulis naskah film ini. Jadi, tahu betul bagaimana Agnes tak harus menjadi pribadi yang 100 persen dikasihani. Tak perlu didramatisasi hingga terjerembab dalam jurang tear-jecker.

Kita masih bisa tertawa lewat dialog saat minta bahan bakar cair hingga percakapan di kamar mandi dengan tetangga laki-laki. Dialog-dialog dalam film ini terasa dalam, menohok, tanpa preachy, kocak di banyak tempat, tapi tetap berada di trek yang tepat.

Salah Satu Naskah Asli Paling Solid Tahun Ini

Sorry, Baby akan jadi salah satu naskah asli paling solid tahun ini. Eva Victor akan menambah panjang daftar sutradara, penulis, sekaligus aktris kualitas jempolan tahun ini. Sorry, Baby pun layak jadi salah satu film terbaik tahun ini.

Kami tak akan lupa sorot mata Agnes di bath-tub saat dirangkul Lydie usai ditimpa kekerasan seksual. Pun, kami tak mungkin lupa monolog Agnes di babak penutup. Penerimaan diri dan semangat pulih dari trauma dalam sinema tak pernah sekuat ini.

Pemain: Eva Victor, Naomi Ackie, Lucas Hedges, John Carroll Lynch, Louis Cancelmi, Kelly McCormack

Produser: Adele Romanski, Mark Ceryak, Barry Jenkins, Frank Ariza

Sutradara: Eva Victor

Penulis:  Eva Victor

Produksi: Pastel, Big Beach, High Frequency Entertainment, Tango Entertainment, A24

Durasi: 103 menit 

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |