Liputan6.com, Jakarta Santri Film Festival 2025 atau Sanffest 2025 resmi dimulai. Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon membuka festival ini di Jakarta, Selasa (21/10/2025). Dalam sambutannya, Fadli Zon menyebut Sanffest 2025 langkah strategis membangun peradaban melalui budaya visual.
Film-film pendek karya santri dari seluruh Indonesia termasuk dari enklaf diaspora menjadi cermin kekayaan kebudayaan nasional yang layak diapresiasi. Fadli Zon berjanji, karya para santri ini akan dibina hingga mampu bersaing di pasar global.
“Sebab, masa depan peradaban dunia akan sangat ditentukan kekuatan budaya. Film adalah medium paling strategis untuk menyampaikan nilai-nilai luhur tersebut,” katanya diiiakan Ketua Tim Sanffest 2025, aktris sekaligus penyanyi senior, Neno Warisman.
Pelantun “Nada Kasih” itu menyebut penyelenggaraan Santri Film Festival sebagai jalan perjuangan dalam membangun narasi kebaikan. Antusiasme terhadap Sanffest 2025 tumbuh pesat. Dari peserta awal 20 pondok pesantren, kini jumlahnya menembus 200.
Aktris Cut Mini meraih Piala Citra untuk kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 2019. Penghargaan ini diraih lewat perannya di film Dua Garis Biru.
Pemegang Pena Sejarah
Partisipasi dari santri diaspora di berbagai negara seperti Australia, Inggris, Qatar, Mesir, hingga Amerika Serikat pun terasa menonjol. Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Rabu (23/10/2025), Neno Warisman menyorot peran para santri.
“Para santri adalah pemegang pena sejarah. Lewat tinta karya mereka sendiri, mereka akan menjadi pelukis masa depan peradaban melalui film-film pendek yang mulai diproduksi pada 10 November 2025,” bintang film Dalam Mihrab Cinta menjelaskan.
Dalam 3 Fase
Neno Warisman telah menunjuk Fadhli Sapawie sebagai Festival Director. Ada pula tim kreatif muda lain, seperti Vaisnava Mahatma, Gus Acmad Ubaidillah, Ibnu Sabil Santoso, Hanief Jerry, dan Yudi Datau yang siap memimpin kurasi sekaligus penjurian.
“Sanffest 2025 digelar dalam tiga fase utama selama tiga bulan. Dimulai dengan program Ta'aruf Film pada 21 Oktober dan diikuti secara hybrid oleh ratusan santri. Kegiatan berlanjut dengan workshop film pada 25 Oktober hingga 9 November 2025,” urai Neno Warisman.
Hadiah Total Rp220 Juta
Workshop film meliputi pelatihan intensif seputar skenario, penyutradaraan, penyuntingan, hingga produksi film pendek. Karya-karya yang dihasilkan akan melalui proses kurasi oleh tim juri profesional. Sebanyak 11 kategori terbaik akan diumumkan pada 10 Desember 2025.
Hadiah Anugerah Sanffest 2025 akan diberikan Fadli Zon. “Total hadiah yang disiapkan Rp 220juta untuk 11 kategori. Tidak ada biaya pendaftaran atau apapun bagi peserta,” tutur Direktur Film, Musik dan Seni, Dr. Syaifullah, yang menangani pembiayaan Sanffest 2025.