P Diddy Berlutut Begitu Dengar Putusan Juri, Pendukungnya Merayakan dengan Mandi Baby Oil

Liputan6.com, Jakarta Ada beragam reaksi dramatis yang terjadi di luar dan dalam ruang sidang, saat putusan P Diddy dibacakan pada Rabu (2/7/2025). 

Diberitakan sebelumnya, juri menetapkan sang rapper bersalah dalam dua dari lima dakwaan yang dikenakan kepadanya. Yakni, dua dakwaan transportasi untuk terlibat dalam prostitusi, tapi Diddy lolos dari tuduhan yang lebih serius yakni pemerasan dan perdagangan seks. 

Diwartakan CBS News, saat mendengar pernyataan "tak bersalah" pertama dibacakan, rapper dengan nama lain Sean Combs dan Diddy ini sempat terlihat mengepalkan tangannya. Sementara saat mendengar keseluruhan hasil putusan dibacakan, pelantun "I'll Be Missing You" ini terlihat berlutut dan merebahkan kepalanya di kursi. 

Dilansir dari E! News, NBC News mewartakan Diddy tampak berdoa, setelah berhasil lolos dari ancaman penjara seumur hidup. Tim kuasa hukumnya saling memeluk satu sama lain, dan Diddy juga sempat memeluk salah satu tim pengacaranya.  

Keluarga Diddy yang ikut hadir di persidangan, juga ikut merayakan putusan ini. Setelah juri dan hakim meninggalkan ruang sidang, keluarga Diddy bersorak-sorai dan bertepuk tangan. Di luar sidang, ibunda Diddy terlihat mengacungkan jempolnya ke arah fotografer. 

Tak cuma keluarga yang menyambut putusan ini. Para pendukung Diddy juga melakukan selebrasi dengan cara tak biasa. NBC News mewartakan sejumlah pendukung melumuri tubuh mereka dengan baby oil--barang bukti yang kerap disebut-sebut dalam persidangan. 

People juga mewartakan bahwa pendukung meneriakkan slogan "Free Puff" atau bebaskan Puff, merujuk pada nama Puff Daddy yang pernah digunakan sang rapper.

Putusan ini diambil setelah juri berdiskusi selama sekitar 12 jam. Atas putusan bersalah ini, P Diddy sebenarnya bisa menghadapi vonis 10 tahun penjara per dakwaan yang dinyatakan bersalah.

Namun NBC News mengabarkan jaksa secara resmi meminta hukuman penjara 51 hingga 63 bulan (sekitar empat hingga lima tahun). Adapun tim Diddy mengejar bilangan hukuman penjara yang lebih singkat, yakni 21 hingga 27 bulan.

Di sisi lain, dalam persidangan pada Rabu (2/7/2025), Hakim Arun Subramanian memutuskan bahwa P Diddy tak bisa bebas bersyarat. Ia akan tetap ditahan sambil menunggu jatuhnya vonis, karena dinilai gagal membuktikan bahwa dia "tidak membahayakan siapa pun."

Salah satu kejadian yang disorot, dugaan tindak kekerasan terhadap seorang wanita yang terjadi pada Juni 2024 — saat dirinya sudah diselidiki. Artinya, Diddy harus tetap ditahan di Pusat Penahanan Metropolitan Brooklyn hingga pembacaan vonisnya, yang kemungkinan dijatuhkan  Oktober mendatang.