Liputan6.com, Jakarta Pemilu Korea Selatan yang berlangsung saat ini, menjadi perhatian aktor Lee Dong Wook. Bila pesohor Korea Selatan memilih untuk jauh-jauh dari pembicaraan soal perpolitikan negara, tak demikian dengan sang bintang Goblin.
Dilansir dari The Korea Times, Selasa (3/6/2025), ia justru memberi wejangan kepada penggemarnya. Lewat platform Bubble, ia menjelaskan telah memberikan suara secara dini.
"Aku sudah memberikan suara pada hari pertama pemilu karena aku punya jadwal syuting pada saat hari pemilihan. Antrian juga lebih pendek, jadi lebih nyaman," kata dia.
Lee Dong Wook juga memberi nasihat secara halus agar jangan golput dalam pemilu saat ini.
"Aku sering mendengar orang berkata tidak ada yang layak untuk dipilih, tapi aku percaya bahwa ikut memilih adalah cara untuk mencegah terjadinya hal yang terburuk,” kata dia.
Cara Lee Dong Wook Pilih Presiden
Ia kemudian mengungkap cara dirinya memilah calon presiden mana yang pantas didukunv.
"Kalau tidak ada pilihan terbaik, pilih yang nomor dua setelahnya. Kalau itu pun tidak ada, pilihlah yang paling sedikit keburukannya untuk menghindari yang terburuk — begitulah caraku melihatnya," kata Lee Dong Wook.
The Korea Times mencatat, Lee Dong Wook beberapa kali memgungkap pandangan politik secara halus.
Pada bulan Desember lalu, ketika pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol disahkan di Majelis Nasional, Lee mengunggah tangkapan layar lagu SNSD “Into the New World” yang menjadi mars unjuk rasa. Ia menyertakan pesan, “Musim semi terasa sedikit lebih dekat.”
Lalu, pada 4 April, setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk mencopot Yoon dari jabatannya, Lee menulis, “Ah… akhirnya musim semi tiba. Musim dingin terlalu panjang.”
Mengganti Yoon Suk Yeol
Diberitakan kanal Global Liputan6.com, Korea Selatan menggelar pilpres pada 3 Juni, lebih awal dari seharusnya.
Hal ini dilakukan untuk memilih pengganti Yoon Suk Yeol. Kebijakan Yoon yang sempat memberlakukan darurat militer memperuncing ketegangan politik yang sudah lama membara serta memicu gelombang protes besar-besaran di seluruh negeri.
Mesti Hadapi Situasi Ekonomi hingga Korea Utara
Dalam jajak pendapat yang digelar Mei lalu, calon presiden dari kubu liberal Korea Selatan, Lee Jae-myung, unggul lebih dari 10 poin persentase atas rival utamanya dari kubu konservatif, Kim Moon-soo.
Pemimpin baru nantinya harus memperbaiki reputasi negara yang sejak era 1980-an telah bertransformasi dari kediktatoran menjadi kisah sukses demokrasi. Dia juga akan menghadapi tugas berat untuk mendorong kembali pertumbuhan ekonomi yang mandek, mengelola ketidakpastian kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS), dan menghadapi ancaman dari Korea Utara yang bersenjata nuklir.