Kajol Ternyata Pernah Kabur dari Sekolah Asrama demi Menemui Nenek Buyut yang Sakit

3 weeks ago 23

Liputan6.com, Jakarta Aktris senior Bollywood, Kajol, baru-baru ini mengungkapkan kisah masa kecilnya yang emosional: saat ia nekat kabur dari sekolah asrama pada usia 11 tahun demi menjenguk nenek buyutnya yang sedang sakit.

Meski publik sudah akrab dengan hubungan erat Kajol dengan ibunya, aktris legendaris Tanuja, tidak banyak yang tahu bahwa ia juga memiliki ikatan emosional yang kuat dengan nenek buyut dari pihak sang ibu.

Dalam wawancara bersama The Lallantop, Kajol mengenang masa kecilnya yang diwarnai oleh kebersamaan empat generasi perempuan dalam satu rumah: nenek buyut, nenek, ibu, dan dirinya. Kehidupan ini, menurut Kajol, membentuk ikatan mendalam yang berkesan sepanjang hidupnya.

Salah satu kenangan paling menyentuh terjadi saat ia duduk di bangku sekolah asrama di Panchgani, sekitar lima jam dari Mumbai.

Momen Kondisi Kesehatan Nenek Buyutnya yang Memburuk

Kala itu, Kajol menerima kabar bahwa kondisi kesehatan nenek buyutnya memburuk. Namun, ketika menghubungi sang ibu, ia tidak diizinkan pulang karena sedang menghadapi ujian.

“Saya dapat kabar kalau ibunya nenek saya sedang sangat sakit. Saya menelepon ibu, tapi dia tidak mengizinkan saya pulang karena saya sedang ujian. Libur sekolah baru ada di bulan Desember, jadi ibu menyuruh saya pulang saat liburan saja. Waktu itu usia saya baru 11 tahun,” kenang Kajol.

Perasaan Sedih dan Tidak Tenang hingga Mengambil Keputusan Nekat

Namun, perasaan sedih dan tidak tenang membuat Kajol mengambil keputusan nekat. Ia dan salah satu temannya yang juga merasa tidak bahagia memutuskan untuk kabur dari asrama dan pergi ke Mumbai.

“Kami berdua sepakat kabur dari sekolah dan pergi ke Bombay. Saya pergi ke wali lokal saya, mama saya di Panchgani, dan bilang kalau ibu saya menyuruh pulang. Saya minta diantar ke terminal bus. Saat saya menunggu di dalam bus, para suster datang, menarik telinga saya, dan membawa saya kembali ke sekolah,” ujarnya sambil tertawa.

Meski pengalaman itu terbilang 'nakal', Kajol justru menyimpan banyak pelajaran berharga dari masa-masa tinggal di asrama. Ia mengaku hidup di antara banyak orang mengajarkannya tentang nilai-nilai kehidupan, kemandirian, dan bagaimana beradaptasi dalam masyarakat.

Menjadi Salah Satu Pendukung Pendidikan di Sekolah Asrama

Karena pengalaman positif itulah, Kajol menjadi salah satu pendukung pendidikan di sekolah asrama. Ia bahkan memutuskan untuk mengirim putrinya, Nysa, ke sekolah serupa dan berencana melakukan hal yang sama untuk putranya yang berusia 14 tahun, Yug.

“Saya suka sekolah asrama, dan saya juga mengirim Nysa ke sana. Sekarang, saya ingin mengirim Yug juga ke sekolah asrama. Di sana, anak-anak belajar menghargai orang tua mereka. Itu membantu mereka lebih mudah beradaptasi dengan kehidupan sosial,” jelasnya.

Dengan kisah masa kecil yang penuh warna dan keputusan pengasuhan yang reflektif, Kajol menunjukkan sisi lain dari dirinya sebagai seorang ibu, perempuan, dan tokoh yang terus belajar dari pengalaman hidup.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |