6 Fakta Film Danyang Wingit Jumat Kliwon, Termasuk Penjelasan Celine Evangeline soal Tampil Tanpa Hijab

Liputan6.com, Jakarta Sekitar sebulan lagi, akan hadir satu judul film horor anyar yang akan menyapa penikmat film Tanah Air: Danyang Wingit Jumat Kliwon. 

Filmnya berkisah tentang Ki Mangun Suroto (Whani Darmawan), seorang dalang terkenal yang juga memiliki obsesi menguasai ilmu-ilmu kuno demi memperkaya dirinya dan hidup abadi.

Mbok Ning (Djenar Maesa Ayu), asisten Ki Mangun Suroto yang paling setia, merekrut Citra (Celine Evangelista) sebagai sinden. Namun semua ini hanya kedok belaka. Citra diniatkan menjadi tumbal terakhir.

Selain kisah yang ditampilkan di film, ternyata ada sejumlah fakta menarik di balik film ini. Apa saja?

1. Soal Hijab Celine Evangelista

Dalam poster yang diunggah di akun Instagram-nya, Celine Evangelista tampil menawan dengan aura mistis yang menyelimuti penampilannya. mengenakan kebaya biru terang dan gaya rambut yang biasanya berhijab tampak berkonde. Penampilan tersebut menjadi kontras, karena penampilannya yang terbiasa mengenakan hijab setelah berhijrah. Namun Celine Evangelista memberikan klarifikasi hal tersebut.

"Film ini sudah syuting dari sebelum aku memutuskan untuk berhijrah ya," ujar Celine Evangelista di XXI Plaza Senayan, Selasa (21/10/2025).

Ia juga menjelaskan sebelum film ini dipublikasikan, ia sempat berfikir dengan jangka waktu cukup lama untuk mengambil keputusan tersebut.

"Sempat agak, lumayan ketahan karena masalah iya atau enggaknya, iya atau enggaknya dan sempet didiskusiin juga," ujar Celine Evangelista. Tidak hanya itu, ia juga mengaku telah konsultasi kepara ahli agama.

Penonton kesurupan saat menonton film horor di bioskop

Celine Evangelista tidak hanya menjadi pemeran utama, tetapi ia juga tampil di belakang layar menjadi produser eksekutif di film Danyang Wingit Jumat Kliwon.

Celine Evangelista mengungkapkan ketertarikannya menjadi produser eksekutif film ini karena dari dulu sudah tertarik terhadap budaya dan adat Jawa.

Tidak hanya itu dia juga ingin menaikkan tingkat budaya wayang dengan memadukan cerita cerita spiritual dari masyarakat. ''Kita di sini bukan mau mengangkat suatu misteri untuk menakut-nakuti, tapi lebih ke belajar tentang bagaimana kita bisa menghormati budaya itu sendiri, ceritanya sendiri,'' ujar Celine Evangelista.

Fajar Nugra seorang stand up comedian kini tampil dengan peran yang serius di film horor ini. Tentunya hal ini jadi tantangan tersendiri baginya.

''Ya, jadi tantangan Bang, cuman aku berpikir sekarang kayaknya memang komedian pun adalah manusia gitu. Dia punya rasa emosi yang marah, punya kesel, punya sedih juga segala macam. Makanya aku memunculkan buat bikin percaya diri,'' ujar Fajar Nugra.

Komedian tersebut juga mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya bukan saat syuting berlangsung tapi ketika di luar set. ''Jujur Bang, sebenarnya yang susah adalah bukan ketika di set-nya, justru ketika nahan di luar set-nya itu kayak, jiwa komediku ini meronta-ronta gitu kan. Cuma harus ditahan."

Whani Darmawan seorang sastrawan Indonesia berperan sebagai Ki Mangun Suroto sosok seorang dalang yang terobsesi dengan kekuasaan abadi. Ia sempat ditanya soal ritual khusus untuk mendalami perannya sebagai dalang.

''Ya, ritual khususnya makan sehari tiga kali,'' ujarnya bercanda, sambil tertawa.

''Enggak, ya, saya jujur aja dengan ini karena sebetulnya waktu SMA, waktu dulu lama banget, saya itu sekolah karawitan selama empat tahun. Dan di karawitan itu diajari mendalang, menari, dan menabuh gamelan. Sehingga ini memorable aja,'' lanjutnya.

Namun ia juga menjelaskan peran ini mengingatkan kembali memorinya yang dulu telah ia pelajari. "Kalau dibilang susah ya susah, kalau enggak susah enggak. Karena hanya tinggal memanggil memories untuk dimainkan kembali."

Dalam tulisan sebelumnya, Nathalie Holscher menjadi sorotan karena Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah debutnya di dunia film. Ia bercerita, sempat merasa merinding ketika berlatih sendiri, sampai merasakan hal mistis.

''Ada cerita sedikit, nih. Sampai kelar shooting itu balik ke hotel, mau tidur ada suara gamelan. Di mana aku cek ke luar, enggak ada suara gamelan sama sekali gitu,'' ujar Nathalie Holscher. 

Dalam tulisan sebelumnya Agus Riyanto mengungkapkan alasannya memilih judul tersebut. Ia mengaku terus terbayang bayang dalam pikirannya adegan-adegan dalam film tersebut.

 "Waktu itu saya hampir nabrak rantai jalan di Jogja karena terlintas terus di pikiran saya tentang adegan-adegan itu loh. Dan terlintas di pikiran saya ada tulisan Danyang Wingit Jumat Kliwon".