Jadi intinya...
- The Edge resmi menjadi warga negara Irlandia setelah 6 dekade tinggal di sana.
- Ia merasa bangga dengan Irlandia atas semua yang telah diwakilinya.
- Momen ini emosional baginya karena merasa lebih terhubung dengan tanah kelahiran.
Liputan6.com, Jakarta Setelah lebih dari enam dekade tinggal di Irlandia, gitaris band legendaris U2, The Edge, akhirnya resmi menjadi warga negara Irlandia, melansir Guardian.
Musisi bernama asli David Howell Evans itu memperoleh kewarganegaraan Irlandia pada Senin (24/6/2025) dalam sebuah upacara naturalisasi di Killarney, County Kerry.
Lahir di Inggris dari orang tua asal Wales, Evans telah tinggal di Irlandia sejak usianya satu tahun. Namun, selama ini ia belum secara resmi menjadi warga negara negeri itu.
“Saya sedikit terlambat dengan urusan dokumen,” ujarnya kepada wartawan usai upacara. “Saya sudah tinggal di Irlandia sejak usia satu tahun. Tapi sekarang waktu yang tepat. Dan saya sangat bangga dengan negara saya atas semua yang diwakilinya dan semua yang telah dilakukannya.”
Telah Lama Menjadi Simbol Budaya Irlandia
Meski U2 telah lama menjadi simbol budaya Irlandia dan The Edge dikenal luas dengan penampilannya yang khas, termasuk topi wol yang seolah menjadi ikon nasional, status kewarganegaraannya baru kini ia resmikan pada usia 63 tahun.
Evans mendirikan U2 pada tahun 1976 bersama tiga teman sekolahnya di Dublin: Paul Hewson (alias Bono), Larry Mullen Jr, dan Adam Clayton. Bersama, mereka melahirkan lagu-lagu yang menjadi semacam anthem nasional Irlandia, seperti "Sunday Bloody Sunday".
Namun, meskipun kedekatannya dengan Irlandia sangat kuat, The Edge mengaku selama bertahun-tahun hanya menunda proses administrasi. “Sejujurnya, ada banyak momen ketika saya bisa melakukannya hanya dengan mengisi formulir, tapi saya senang akhirnya terjadi sekarang, karena terasa lebih bermakna,” ucapnya.
Dalam upacara naturalisasi tersebut, Evans mengenakan pin berbentuk bendera Irlandia dan mengucapkan sumpah kesetiaan kepada negara. Ia menjadi bagian dari 7.500 orang dari lebih dari 143 negara yang memperoleh kewarganegaraan Irlandia dalam rangkaian upacara selama dua hari.
Momen yang Sangat Emosional dan Penting
Evans menyebut momen itu sangat emosional dan penting baginya, terutama karena Irlandia dinilai memiliki kepemimpinan moral yang kuat di dunia internasional.
“Upacara ini sangat menyentuh. Irlandia mendukung organisasi-organisasi multilateral seperti Pengadilan Kriminal Internasional dan PBB, serta berani menyuarakan kebenaran kepada kekuasaan,” katanya.
“Saya selalu merasa menjadi orang Irlandia. Irlandia akan selalu menjadi rumah bagi saya, dan saya sangat bersyukur untuk itu,” imbuhnya. “Ini adalah momen yang sangat tepat bagi saya, untuk merasa lebih terhubung lagi dengan tanah kelahiran saya.”
Meski demikian, U2 sempat dikritik karena strategi perpajakan mereka yang menyalurkan sebagian penghasilan ke luar Irlandia, sehingga dianggap bertentangan dengan komitmen mereka terhadap negara tersebut.
Warga Negara Baru Berasal dari Beragam Latar Belakang Profesi
Kembali pada upacara tersebut, warga negara baru berasal dari beragam latar belakang profesi—mulai dari pegawai toko, pekerja pabrik daging, hingga pelaku industri keuangan. Jumlah terbanyak berasal dari India (1.888 orang), disusul Brasil (817), Inggris (516), Filipina (480), Rumania (470), dan Polandia (396).
Menteri Kehakiman Urusan Dalam Negeri dan Migrasi, Jim O’Callaghan, mengatakan bahwa naturalisasi merupakan tonggak penting dalam perjalanan hidup para warga baru. “Menjadi warga negara Irlandia adalah sebuah kehormatan besar yang tentu disertai tanggung jawab. Saya yakin semua yang hadir menyadari hal itu,” ujarnya.
Pernyataan tersebut datang di tengah meningkatnya gelombang penolakan terhadap imigrasi di sejumlah negara, termasuk Irlandia dan Irlandia Utara. Pada Minggu lalu, ribuan orang menggelar unjuk rasa di pusat kota Dublin, sebagian membawa spanduk bertuliskan “Ireland is full” dan mengenakan topi bertuliskan “Make Ireland Great Again.”