Ayu Aida Rilis Buku Kedua, Seberkah Al Aqsa Sesuci Ka’bah: Persembahan Jiwa untuk Palestina dan Umat Muslim Dunia

2 months ago 40

Liputan6.com, Jakarta Setelah sukses menggugah hati ribuan pembaca lewat buku perdananya Selembut Kapas Sekeras Baja, Ayu Aida kembali hadir dengan karya terbaru yang lebih sarat makna spiritual dan kemanusiaan.

Buku berjudul Seberkah Al Aqsa Sesuci Ka’bah resmi dirilis sebagai bagian dari trilogi perjalanan batin yang mencerminkan perjuangan, keyakinan, dan harapan akan keberkahan hidup di dunia dan akhirat.

Lebih dari sekadar buku, karya ini menjadi refleksi ketulusan seorang perempuan yang mendedikasikan hidupnya untuk berdagang bersama Allah.

Melalui kisah-kisah dalam buku ini, pembaca diajak menyelami nilai-nilai Islam yang diterapkan dalam bisnis, kehidupan rumah tangga, hingga solidaritas nyata terhadap rakyat Palestina.

Buku dengan Jiwa, Bisnis dengan HatiTak hanya piawai menulis, Ayu Aida juga dikenal sebagai pengusaha yang menjalankan bisnis dengan prinsip syariah.

Ia mendirikan Bilaadi, sebuah lini usaha yang menawarkan produk premium seperti minyak zaitun Palestina, propolis berkualitas, dan perawatan kulit berbasis bahan alami, yang seluruhnya dikelola dengan sistem muamalah syariah.

Bagi Ayu, Bilaadi bukan sekadar entitas dagang, melainkan bentuk nyata jihad harta. Setiap pembelian produk menjadi kontribusi langsung bagi rakyat Palestina, khususnya di Gaza. Dari sebotol minyak zaitun, terselip harapan untuk para santri tahfidz, para ibu yang kehilangan rumah, serta keluarga yang bertahan hidup di tengah konflik.

Membangun Harapan dari Gaza untuk Dunia

Komitmen Ayu Aida pada Palestina bukan hanya lewat kata-kata. Bersama sang suami, Oday Al Akhras—warga asli Gaza—ia membangun berbagai inisiatif kemanusiaan yang nyata, di antaranya:

Rumah layak huni di Gaza, yang menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari 100 warga saat tragedi 7 Oktober 2023.

Markas Tahfidz Quran Aida Jannah, yang kini menaungi 130 anak Palestina dan dibimbing oleh 13 guru profesional.

Program sosial dan pemberdayaan ekonomi melalui hasil penjualan produk Bilaadi dan gerakan komunitas Pengusaha KAYA.

Komunitas Pengusaha KAYA: Bangkitkan Umat Lewat Ekonomi Syariah

Ayu juga menggagas Pengusaha KAYA, sebuah komunitas yang bertujuan membina umat agar terbebas dari utang dan mental miskin. Gerakan ini merangkul prinsip Islam dalam bisnis, manajemen keuangan, serta spiritualitas yang berpijak pada tauhid.

Lewat komunitas ini, Ayu Aida menyatukan nilai-nilai dakwah dengan kemandirian ekonomi. Ia mengajak umat untuk menjadikan bisnis sebagai jalan ibadah, sekaligus sarana membantu sesama.

Buku sebagai Suara Hati Pejuang

Seberkah Al Aqsa Sesuci Ka’bah tak hanya menjadi catatan spiritual pribadi, tetapi juga dokumentasi pengalaman nyata yang Ayu Aida rasakan sebagai saksi penderitaan rakyat Palestina.

Ditulis dengan hati yang terluka namun penuh cahaya, buku ini menembus batas geografis dan budaya, membawa pesan kemanusiaan yang mendalam.

“Buku ini adalah bentuk cinta saya kepada Palestina, dan bentuk syukur saya kepada Allah. Saya ingin semua orang tahu, bahwa kita bisa berdagang sekaligus berjihad, kita bisa membantu tanpa harus menunggu kaya. Karena sejatinya, keberkahan adalah tujuan sejati dari kekayaan.” — Ayu Aida

Lebih dari Kata-kata: Keteladanan Nyata

Ayu Aida menunjukkan bahwa kekuatan seorang perempuan tak hanya terletak pada gagasan, tetapi juga pada tindakan nyata.

Ia telah membangun masjid untuk almarhum orang tuanya, membelikan rumah untuk saudara, membiayai umrah untuk banyak orang, dan terus membantu siapa pun yang membutuhkan—semuanya ia lakukan dengan harta hasil bisnis halal dan bebas riba.

Penutup: Sebuah Seruan untuk Hidup Berprinsip

Peluncuran Seberkah Al Aqsa Sesuci Ka’bah bukan sekadar momentum literasi, melainkan bagian dari pergerakan besar dalam dakwah dan pemberdayaan umat. Buku ini diharapkan menjadi bacaan bermakna bagi siapa pun yang ingin menapaki hidup dengan prinsip, keberanian, dan cinta kepada Allah serta sesama manusia.

“Jangan takut untuk hidup berbeda. Tak apa dicaci saat membela kebenaran. Karena rezeki, keberkahan, dan pertolongan, datangnya bukan dari manusia, tetapi dari Allah.” — Ayu Aida

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |