Liputan6.com, Jakarta Gaya busana saat berhaji bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga mencerminkan rasa hormat dan identitas personal. Ivan Gunawan menunjukkan bahwa pakaian bisa menjadi media ekspresi yang tetap menghargai kesucian tempat ibadah. Dalam perjalanan haji terbarunya, ia tampil dengan gaya yang sangat terkurasi.
Setiap busana yang dikenakan Ivan terlihat dirancang untuk menyeimbangkan fungsi, nilai religius, dan karakter fashion. Ia tidak sembarangan memadupadankan warna, potongan, atau aksesori, bahkan saat berada di tempat sakral seperti Raudhah. Inilah yang membuat banyak orang penasaran: bagaimana caranya ia tetap tampil gaya tanpa kehilangan makna spiritual?
Lewat beberapa outfit berbeda yang diabadikan, kita bisa melihat sisi personal Ivan yang kuat. Ia memadukan gaya minimalis, kontemporer, dan religius dalam satu benang merah yang konsisten. Dari gamis longgar hingga tas bermotif fauna tropikal, setiap detailnya mencerminkan pemikiran dan estetika yang matang. Berikut ulasannya yang telah Liputan6.com rangkum dari akun Instagram pribadi Ivan Gunawan pada Minggu (1/6/2025).
1. Monokrom Gagah di Interior Bergaya Timur Tengah
Foto pertama menampilkan Ivan Gunawan di dalam sebuah ruangan dengan arsitektur klasik khas Timur Tengah. Pintu kayu berukir megah menjadi latar yang menyempurnakan gaya berpakaian serba hitam yang ia pilih. Ia mengenakan baju modern berpotongan militer dengan kancing emas dan saku besar, berpadu celana panjang hitam polos.
Tampilan ini terlihat tegas namun tetap elegan. Meski warnanya monokrom, tas jinjing bermotif fauna tropikal yang dibawanya memberikan kontras visual yang menyenangkan. Material tas yang tampak seperti kanvas memberi kesan santai namun tetap fashionable.
Keseluruhan look ini menggambarkan karakter Ivan yang kuat; tegas dalam siluet, lembut dalam detail. Ia memperlihatkan bahwa busana sederhana pun bisa tampil megah jika dipadukan dengan selera yang tepat. Kombinasi ini menciptakan kesan minimalis yang tetap memukau.
2. Nuansa Sakral dan Elegan di Raudhah
Saat berada di Raudhah, Ivan mengenakan gamis cokelat tua longgar yang sangat sesuai dengan suasana sakral. Gamis itu terlihat nyaman, longgar, dan sopan—memenuhi etika berpakaian di tempat suci. Namun ia tidak berhenti di situ.
Selendang motif hitam-putih-kuning disilangkan di pundaknya, memberi sentuhan artistik yang tetap syar’i. Tas selempang biru kecil dengan tali rantai melengkapi tampilan, membawa semangat modern dalam balutan religius. Kombinasi tersebut membuat penampilan Ivan tidak kaku, justru menunjukkan ekspresi diri yang lembut.
Gaya ini membuktikan bahwa fashion dan ibadah bisa berdampingan. Tidak perlu mencolok untuk tampil berkelas; cukup dengan aksen kecil yang punya makna. Ivan sukses menunjukkan keseimbangan antara khusyuk dan estetika.
3. Gaya Santai dan Natural di Kamar Hotel Madinah
Dalam momen rehatnya di kamar hotel, Ivan terlihat mengenakan kaus putih polos. Ini adalah gaya paling sederhana dari seluruh foto, namun tetap memiliki narasi tersendiri. Keputusannya untuk tampil natural memperlihatkan sisi lain dari perjalanan haji—saat relaksasi dan refleksi pribadi.
Tidak ada aksesori atau tambahan mencolok dalam tampilan ini. Justru, kesederhanaan itulah yang menjadi kekuatannya. Kaus putih sebagai simbol kebersihan dan ketenangan menjadi pilihan yang menyatu dengan momen pribadi di balik rutinitas ibadah.
Foto ini memberi jeda emosional bagi penonton. Dalam kesibukan dan kekhusyukan ibadah, manusia tetap butuh waktu untuk diri sendiri. Tampilan Ivan memperkuat pesan bahwa spiritualitas tidak selalu harus tampil megah—kadang cukup dengan ketenangan.
4. Nuansa Putih Suci di Bawah Langit Madinah
Di halaman luar Masjid Nabawi, Ivan memilih mengenakan baju putih berlengan pendek dengan bordir di dada. Warna putih selalu menjadi simbol kesucian dan ketenangan, apalagi di kota suci Madinah. Bordiran halus menambah aksen elegan yang tidak berlebihan.
Tato di lengan kirinya terlihat jelas, namun hal itu justru menunjukkan keterbukaan Ivan dalam mengekspresikan jati dirinya. Ia terlihat berbincang dengan sejumlah orang berpakaian formal, menunjukkan bahwa ia tetap menjaga sopan santun dalam berinteraksi. Momen ini memperlihatkan bagaimana ia menyeimbangkan ekspresi pribadi dengan norma lingkungan.
Kesan yang muncul adalah inklusif dan autentik. Ia tidak menyembunyikan identitas, namun tetap menjaga adab. Dalam konteks fashion spiritual, ini adalah langkah berani dan jujur yang tetap menghormati ruang publik religius.
5. Tampilan Santun dan Fashionable
Foto kelima memperlihatkan Ivan berdampingan dengan seorang perempuan berabaya hitam. Ia masih mengenakan gamis cokelat seperti di Raudhah, menunjukkan bahwa pakaian ini menjadi pilihan utama atau "signature look"-nya. Namun kali ini ia menambahkan kacamata hitam dan tote bag biru bermotif tropikal.
Perpaduan dengan sang sahabat yang juga bergaya elegan membuat foto ini memancarkan sinergi gaya yang harmonis. Mereka tampak modis tanpa mengganggu kekhusyukan lokasi, menunjukkan bahwa kesopanan bisa sangat fashionable. Aksesori seperti tas dan kacamata menjembatani elemen ibadah dengan estetika urban.
Penampilan ini cocok disebut sebagai "modest fashion". Ivan dan sahabatnya menjadi contoh bahwa pasangan pun bisa tampil modis dengan gaya yang tetap menyesuaikan konteks. Di tengah suasana religius, mereka tampil penuh karakter tanpa kehilangan rasa hormat.
6. Gaya Futuristik ala Timur Tengah
Pada foto terakhir, Ivan terlihat di dekat hotel atau gedung di Madinah. Ia tetap memakai gamis cokelat, kali ini dilengkapi syal kepala ala sorban dan kacamata gelap reflektif. Kombinasi ini menciptakan kesan dramatis namun tidak berlebihan.
Kacamata reflektif memberikan efek futuristik yang menarik perhatian. Penambahan syal membuat tampilannya semakin kontekstual dengan iklim dan budaya lokal. Aksesori ini bukan hanya untuk gaya, tapi juga punya fungsi perlindungan dari panas.
Penampilannya pada momen ini adalah puncak dari keseluruhan narasi gaya: kontemporer, kontekstual, dan penuh karakter. Ia menunjukkan bahwa haji pun bisa jadi medium artistik tanpa menghilangkan esensinya. Ivan membuktikan bahwa gaya spiritual bisa tampil sangat visual dan menggugah.
Pertanyaan Seputar Topik
Apa pentingnya gaya berpakaian saat haji?
Penting untuk menjaga adab dan kenyamanan saat berhaji, tapi gaya juga bisa mencerminkan identitas personal jika dilakukan dengan hormat dan tepat konteks.
Apakah Ivan Gunawan sering mengenakan gamis?
Ya, dalam momen-momen religius termasuk haji, ia kerap terlihat mengenakan gamis longgar yang tetap fashionable.
Bagaimana cara memadukan fashion dengan ibadah?
Pilih busana yang longgar, nyaman, dan sopan. Aksesori boleh digunakan asal tidak mencolok atau mengganggu suasana ibadah.
Apa warna favorit Ivan Gunawan saat berhaji?
Warna netral seperti cokelat, putih, dan hitam mendominasi penampilannya, menciptakan tampilan yang tenang dan klasik.