Liputan6.com, Jakarta Industri animasi Tanah Air makin bergairah dalam beberapa tahun terakhir. Setelah Jumbo, ada film animasi dalam negeri lain yang siap menyapa bioskop salah satunya, Warkop DKI Kartun yang digarap sineas Daryl Wilson dan Rajo Prijanto.
Trailer dan poster resminya telah diluncurkan Falcon Pictures di Jakarta Selatan, pekan ini. Warkop DKI Kartun yang akan tayang di bioskop mulai 26 Juni 2025 menandai kali pertama Rako Prijanto menggarap film animasi.
Sementara itu, Indro Warkop menjabat Produser Eksekutif. “Melihat Warkop DKI dalam bentuk kartun itu mimpi jadi kenyataan. Ini cara baru bagi generasi muda mengenal kami, dan bagi generasi lama untuk bernostalgia,” katanya.
Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini merangkum 6 fakta film Warkop DKI Kartun yang proses rekam suaranya dimulai sejak tahun 2018. Setelah penantian panjang selama 7 tahun akhirnya, Warkop DKI Kartun siap menyapa bioskop.
1. Rako Prijanto Ditawari Tahun 2022
Seperti diketahui, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 dan 2 mendulang lebih dari 10 juta penonton. Setelahnya, Warkop DKI Reborn jilid 3 dan 4 karya sineas Rako Prijanto menyusul ke bioskop. Kini versi kartunnya tayang Juni 2025.
“Karena ini kali pertama saya men-direct film animasi, jadi saya bekerja sama dengan Daryl Wilson. Awalnya dari situ. Proyek animasi ini ditawarkan ke saya dari tahun 2022 mungkin. Progress-nya sudah jadi dan siap tayang,” kata Rako Prijanto.
2. Dalam Animasi Tidak Ada Keterbatasan
Dalam wawancara khusus bersama Showbiz Liputan6.com di Jakarta, Senin (2/6/2025), Rako Prijanto menyatakan menyutradarai film animasi sangat menantang dari mengurus palet warna, pergerakan kamera, hingga desian pencahayaan.
“Kalau animasi kita menciptakan dunia sendiri. Color pallet kita ciptakan sendiri termasuk pergerakan kamera dan desain pencahayaan. Interaksi dengan aktor sebatas voice over. Baru dibikin animasinya,” Rako Prijanto membeberkan.
3. Bagian Paling Susah
Selain Indro Warkop, sejumlah nama besar lain yang memperkuat Warkop DKI Kartun antara lain Jaja Mihardja, Mandra, hingga Cut Baby Tsanina. Rako Prijanto mengatakan, pengerjaan animasi butuh watu lebih dari dua tahun.
“Bagian paling susah, berpikir dari nol sampai jadi. Kalau live action, ada sinematografer, penata artistik, kita bisa delegasikan tugas. Di animasi, semua harus dipikirkan dan meng-create.Total pengerjaan, karena bongkar pasang, dua tahun lebih,” urainya.
4. Bukan Remake Film Lawas
Menjelang perilisan Warkop DKI Kartun, Rako Prijanto mengaku tak kapok bikin film animasi. Ia menggarisbawahi ini bukan remake dari film Warkop DKI yang sudah eksis seperti Setan Kredit, Lupa Aturan Main, atau Mana Tahan.
“Ini tentang pertandingan sepakbola. Kan, Timnas Indonesia lagi naik. Jadi, ini judul baru bukan membuat ulang dari film-film Warkop DKI yang sudah ada. Tapi, cara ngomong dan standar lawaknya Warkop DKI banget,” Rako Prijanto membocorkan.
5. Rekaman Sejak Tahun 2018
Meksi cerita baru, karakteristik Warkop DKI tetap dipertahankan. Salah satunya, kehadiran para cewek Warkop. Produser Falcon Pictures, Frederica mengakui, proses membuat film animasi tak sesederhana yang dibayangkan.
“Warkop DKI Kartun cukup lama prosesnya, kami rekaman dari tahun 2018. Baru tahun ini dirilis, tapi kami yakin akan menemukan momen yang tepat dengan selebrasi film animasi yang lagi luar biasa saat ini,” ungakap Frederica.
6. Indro Warkop Produser Eksekutif
Menjabat Produser Eksekutif, Indro Warkop mengingatkan bahwa pasar film maupun serial animasi di Indonesia sejatinya sangat besar dan menjanjikan. Karenanya, Indro Warkop optimistis Warkop DKI Kartun akan disambut hangat para pencinta sinema.
“Saya ingin bilang bahwa Indonesia sebetulnya punya pasar animasi besar. Karena SMK saja ada jurusan animasi. Sudah lama banget malah. Berarti kita punya SDM untuk membuat animasi. Kalau mereka tak diberi kesempatan berkarya, naif banget bangsa ini,” ucapnya.