Liputan6.com, Jakarta Produktivitas Davina Karamoy di dunia seni peran menguat tahun ini. Salah satu proyek yang dibintanginya yakni serial Main Hati bareng Irsyadillah, Alesha Fadillah Kurniawan, hingga Richard Gibson.
Dalam serial Main Hati, Davina Karamoy memerankan Angela yang berprofesi sebagai CEO perusahaan ternama. Ini bukan tanpa tantangan. Bintang film Ipar Adalah Maut lalu menguak dua tantangan besar.
“Saya kan syuting sama sahabat-sahabat yang kadang tuh suka enggak tahu kita di set. Biasanya kita bercanda nongkrong di base camp dan kadang suka terbawa ke set. Sedangkan karakter Angela itu sangat serius,” kata Davina Karamoy.
Selain serius, Angela harus menjaga wibawa. Karena terbiasa nongkong bareng bestie, Davina Karamoy mulai pintar melawak. Saat harus menjadi Angela, ia pun harus bisa berbalik 180 derajat agar tampil meyakinkan.
Hari Pertama
Kepada Showbiz Liputan6.com di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (23/6/2025), Davina Karamoy kemudian mengingat tantangan lain yakni banyak adegan menangis bahkan sejak hari pertama syuting serial Main Hati.
“Day pertama itu aku langsung dapat adegan menangis di episode akhir. Yang mana aku mungkin belum bisa kasih tahu, kenapa nangis. Tantangannya adalah bagaimana aku bisa menangis sebagai continuity emosinya,” kenangnya.
Pergerakan Tangan Hingga Pembawaan
Davina Karamoy harus menangis untuk kejadian dan konflik yang belum diambil gambarnya di lokasi syuting. Kondisi ini makin menantang karena Angela seorang CEO sementara usia Davina Karamoy sebenarnya baru 22 tahun.
“Bagaimana aku bisa memerankan CEO. Meanwhile aku masih 22 tahun, dan lumayan riset tentang bagaimana gestur CEO. (Pergerakan) tangan seperti apa, pembawaannya seperti apa, cara jalannya, dan lain-lain,” ungkap Davina Karamoy.
Menghadapi Luka Masa Lalu
Sementara itu, Country Head WeTV Indonesia, Febryami Hutapea optimistis WeTV Original Main Hati disambut hangat masyarakat Tanah Air. Pesan yang diusung serial ini sangat relevan dengan banyak orang, yakni berdamai dengan masa lalu.
“Pesannya bahwa kita harus menghadapi luka yang kita dapat, baik dari keluarga atau pun luka masa lalu untuk menata masa depan yang lebih baik,” Febryami Hutapea menjelaskan seraya menggarisbawahi menerima luka memang butuh proses.
“Penonton juga bisa melihat dari cerita untuk dealing dengan our past, luka di masa lalu, sehingga ke depan kita bisa melihat cinta adalah karunia yang indah,” ia mengakhiri. Main Hati tayang di platform streaming WeTV mulai Jumat (27/6/2025).