Terjual Rp 86 Miliar, Bongkahan Mars Terbesar di Bumi Berhasil Bikin Heboh

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Bongkahan meteorit yang diyakini berasal dari Planet Mars mencatat rekor baru setelah terjual dalam lelang bergengsi Sotheby's.

Meteorit langka ini berhasil menarik perhatian para kolektor dan ilmuwan, dan akhirnya dilepas dengan harga fantastis mencapai USD 5,3 juta atau sekitar Rp 86 miliar.

Batu luar angkasa yang dijuluki sebagai "potongan Mars terbesar di Bumi" ini memiliki berat sekitar 24 kilogram dan ditemukan oleh pemburu meteorit profesional di Gurun Sahara, Niger, pada November 2023.

Keberadaannya langsung menarik perhatian komunitas ilmiah internasional. Mengutip Popular Science, Senin (21/7/2025), meteorit tersebut sempat dipamerkan dalam sebuah pameran ilmiah di markas Italian Space Agency di Roma.

Setelah melalui proses autentikasi di laboratorium khusus, batu ini kemudian masuk dalam daftar unggulan dalam lelang benda sejarah alam Sotheby's, bersanding dengan fosil dinosaurus dan meteorit bulan.

Keunikan ukuran serta asalnya yang diduga dari Mars menjadi alasan utama batu ini begitu diminati dan dihargai sangat tinggi.

Asal Usul Batu Angkasa

Batu ini disebut-sebut berasal dari Mars setelah terjadi tabrakan asteroid besar yang melontarkannya ke luar angkasa.

Proses tersebut diyakini sebagai akibat dari tumbukan hebat yang menciptakan tekanan ekstrem hingga mampu mengirimkan material dari permukaan Mars keluar dari gravitasinya.

Setelah menempuh perjalanan antariksa sejauh 140 juta mil, bongkahan ini akhirnya mendarat di Bumi dan ditemukan oleh pemburu meteorit profesional di wilayah terpencil Gurun Sahara, tepatnya di Niger.

Disebutkan, batu ini memiliki dimensi sekitar 38 cm x 28 cm x 15 cm dengan warna dominan merah kecokelatan dan abu-abu, khas bebatuan vulkanik Mars.

Menurut pihak Sotheby’s, kapan tepatnya batu itu menghantam Bumi masih belum dapat dipastikan. Namun, hasil pengujian ilmiah menunjukkan meteorit tersebut kemungkinan besar jatuh ke Bumi dalam beberapa tahun terakhir. 

Ini menandakan batu tersebut merupakan salah satu sampel Mars yang relatif muda di antara koleksi meteorit yang pernah ditemukan.

Komposisi Langka

"Ini merupakan potongan Mars terbesar yang pernah ditemukan di Bumi, ukurannya 70 persen lebih besar dari bongkahan terbesar berikutnya," tulis Sotheby’s dalam keterangannya.

Tak hanya mencolok dari segi ukuran, batu luar angkasa ini juga mewakili hampir 7 persen dari total material Mars yang diketahui pernah ditemukan di Bumi sejauh ini, menjadikannya sangat berharga dari sisi ilmiah dan kolektor.

Menurut Cassandra Hatton, Vice Chairman bidang sains dan sejarah alam di Sotheby’s, keaslian batu ini telah melalui proses identifikasi ketat di laboratorium khusus.

Komposisi kimianya diuji secara menyeluruh dan dicocokkan dengan meteorit Mars yang telah diidentifikasi sejak 1967, bertepatan dengan misi eksplorasi Viking pertama yang berhasil mendarat di permukaan Mars.

Temuan tersebut memperkuat keyakinan para ilmuwan bahwa batu ini benar-benar berasal dari Planet Merah dan menambah daftar langka meteorit Mars yang berhasil dikonfirmasi secara resmi.

Sampel Nyata dari Planet Merah

Hasil pemeriksaan ilmiah mengungkap batu ini termasuk jenis olivine-microgabbroic shergottite, sebuah batuan beku yang terbentuk dari pendinginan magma secara lambat di Mars.

Kandungan mineral utamanya adalah piroksen dan olivin, serta memiliki tekstur kasar yang khas.

“Tak ada yang bisa menggantikan sampel nyata dari Mars,” ujar Ralph Harvey, ahli geokimia dari Case Western University, dikutip dari Popular Science.

“Meteorit dari Mars adalah satu-satunya contoh fisik yang kita miliki dari planet tersebut.”

Ia menambahkan, pengambilan sampel langsung dari luar angkasa adalah hal yang sangat menantang dan hanya pernah dilakukan sekitar selusin kali dalam sejarah.

Untuk itu, meteorit seperti ini sangat langka dan bernilai tinggi bagi dunia ilmiah. Meski sudah dilelang, Sotheby’s tidak mengungkap siapa pemilik sebelumnya maupun pembeli baru batu Mars tersebut. 

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |