SpaceX Siap Suntik Rp 32 Triliun ke Startup AI Milik Elon Musk?

3 days ago 8

Liputan6.com, Jakarta - SpaceX, perusahaan roket milik Elon Musk, dilaporkan tengah mempertimbangkan langkah besar untuk mendukung salah satu bisnis Musk lainnya, yakni startup kecerdasan buatan (AI) xAI.

Langkah ini menjadi sorotan, karena menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan milik Elon Musk mulai membangun sinergi yang lebih dalam antar lini usahanya.

Mengutip Wall Street Journal, Sabtu (19/7/2025), SpaceX disebut akan menyuntikkan dana investasi sebesar USD 2 miliar atau sekitar Rp 32 triliun ke xAI.

Dana tersebut menjadi bagian dari rencana penggalangan dana besar-besaran yang tengah dilakukan xAI, yakni sebesar USD 5 miliar dalam bentuk ekuitas serta tambahan USD 5 miliar dalam bentuk pinjaman. 

Sebelumnya, informasi ini diumumkan Morgan Stanley pada akhir Juni 2025.

Jika benar direalisasikan, ini akan menjadi investasi perdana SpaceX ke dalam xAI. Selain itu, ini akan jadi salah satu suntikan modal terbesar dari SpaceX ke perusahaan eksternal di luar proyek-proyek kedirgantaraan mereka.

Investasi ini juga menandai babak baru dalam pendekatan Elon Musk untuk memperkuat dominasinya lewat perusahaan miliknya. 

Langkah investasi ini bukan tanpa alasan. SpaceX kabarnya telah mulai menggunakan teknologi xAI dalam layanan mereka.

Salah satunya, chatbot Grok milik xAI kini sudah digunakan untuk mendukung sistem layanan pelanggan Starlink, layanan internet satelit yang juga dikembangkan oleh SpaceX.

Lebih lanjut, laporan tersebut menyebut bahwa integrasi antara produk xAI dan layanan-layanan milik SpaceX akan terus berkembang dalam waktu dekat.

Strategi Musk Satukan Semua Perusahaannya

Untuk diketahui, Bukan rahasia lagi bahwa Elon Musk memiliki strategi untuk mengintegrasikan berbagai perusahaannya agar saling mendukung dan memperkuat.

Sebelumnya, Musk juga diketahui telah menggabungkan xAI dengan X (dulu Twitter) awal tahun ini.

Pendekatan ini dianggap sebagai cara Musk untuk mempercepat adopsi teknologi AI buatannya di berbagai sektor, mulai dari media sosial, otomotif, hingga industri luar angkasa.

Meski sempat dihujani kritik, khususnya setelah Grok membuat komentar antisemit yang kontroversial, produk AI tersebut tetap mendapat tempat di berbagai lini bisnis Musk.

Bahkan, mobil listrik Tesla juga dilaporkan akan segera dilengkapi dengan integrasi Grok secara langsung.

Tak Terpengaruh Kontroversi

xAI sempat menjadi sorotan setelah Grok menampilkan respons yang dinilai ofensif dan sensitif secara historis. Dalam salah satu responsnya, Grok disebut mendeskripsikan dirinya sebagai “MechaHitler”, yang memicu permintaan maaf dari pihak xAI.

Namun, alih-alih dihentikan, teknologi Grok justru makin diperluas pemakaiannya. Hal ini menunjukkan bahwa Musk tetap percaya terhadap potensi AI miliknya dan siap melanjutkan ekspansi besar-besaran, termasuk lewat dukungan finansial dari perusahaan-perusahaannya sendiri.

Membuka Jalan Kolaborasi Besar

Jika investasi ini benar-benar terlaksana, akan menjadi bukti nyata bagaimana jaringan perusahaan milik Musk saling menopang dan mempercepat pertumbuhan. Terlebih di tengah persaingan industri AI global yang semakin sengit.

Dengan kolaborasi antara SpaceX dan xAI, publik kini menantikan seberapa jauh teknologi Grok akan diintegrasikan dalam layanan-layanan luar angkasa maupun konektivitas satelit.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |