Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Telekomunikasi dan Masyarakat Informasi Sedunia, atau World Telecommunication and Information Society Day (WTISD).
Peringatan ini memiliki akar sejarah yang panjang dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya teknologi komunikasi dan informasi (TIK) dalam kehidupan masyarakat modern.
Asal Usul dan Pendirian International Telecommunication Union (ITU)
Mengutip ITU, Jumat (16/5/2025), Hari Telekomunikasi Sedunia bermula dari pendirian International Telecommunication Union (ITU) pada 17 Mei 1865, ketika 20 negara menandatangani Konvensi Telegraf Internasional di Paris.
ITU, yang dulunya bernama International Telegraph Union, adalah organisasi internasional tertua di dunia yang masih beroperasi hingga kini.
Didirikan untuk memfasilitasi kerja sama internasional dalam bidang telegraf, lembaga ini kemudian berkembang mencakup seluruh aspek komunikasi digital, termasuk radio, satelit, internet, dan jaringan seluler.
ITU saat ini merupakan salah satu badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dengan keanggotaan dari 193 negara dan lebih dari 900 entitas swasta, akademisi, dan organisasi teknis.
Lahirnya Hari Telekomunikasi Sedunia
Peringatan tahunan pertama Hari Telekomunikasi Sedunia berlangsung pada 17 Mei 1969, atas usulan Konferensi Plenipotensier ITU tahun 1968 di Malaga-Torremolinos, Spanyol. Tujuan dari peringatan ini adalah:
- Meningkatkan kesadaran terhadap peran penting komunikasi dalam masyarakat modern.
- Mendorong pembangunan infrastruktur telekomunikasi global yang adil dan merata.
Transformasi Menjadi WTISD
Seiring perkembangan zaman dan meningkatnya peran teknologi informasi, Majelis Umum PBB pada tahun 2005 mengadopsi hasil dari World Summit on the Information Society (WSIS).
Dalam sidang PBB tahun 2006, melalui Resolusi A/RES/60/252, diputuskan bahwa 17 Mei juga ditetapkan sebagai Hari Masyarakat Informasi Sedunia (World Information Society Day).
Kemudian, dalam Konferensi Plenipotensier ITU di Antalya, Turki, tahun yang sama, kedua hari besar ini digabung menjadi satu dan dikenal sebagai World Telecommunication and Information Society Day (WTISD).
Peringatan ini bukan hanya mencakup telekomunikasi tradisional, tetapi juga mengangkat tema-tema strategis di bidang digital dan informasi.
Fokus dan Tema Tahunan
Setiap tahun, ITU menetapkan tema khusus yang mencerminkan tantangan dan peluang dalam dunia TIK.
Tema ini menjadi panduan global bagi negara-negara anggota untuk menyelenggarakan kegiatan edukatif dan kebijakan strategis yang mendukung transformasi digital yang inklusif.
Beberapa tema dalam tahun-tahun sebelumnya meliputi:
- 2022: “Digital technologies for older persons and healthy ageing”
- 2023: “Empowering the Least Developed Countries through Information and Communication Technologies”
- 2024: “Digital innovation for sustainable development”
- 2025 (tema saat ini): “Advancing Gender Equality in Digital Transformation”
Tema tahun 2025 ini menyoroti pentingnya peran perempuan dan anak perempuan dalam dunia digital serta tantangan yang masih dihadapi mereka dalam mengakses teknologi, memperoleh pelatihan digital, dan berpartisipasi dalam industri TIK.
Signifikansi Global dan Aksi Nyata
WTISD bukan sekadar seremoni, melainkan momen penting untuk mengevaluasi:
- Bagaimana teknologi dapat mempersempit kesenjangan digital di antara negara maju dan berkembang.
- Sejauh mana masyarakat memiliki akses yang merata terhadap internet dan komunikasi.
- Bagaimana kebijakan publik dapat mendorong penggunaan TIK secara etis, adil, dan berkelanjutan.
Organisasi-organisasi di seluruh dunia, mulai dari pemerintahan hingga sektor swasta dan pendidikan, menyelenggarakan konferensi, seminar, lokakarya, dan kampanye kesadaran publik untuk merayakan hari ini.