Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu Siap Tayang 12 Juni, Suguhkan Komedi Khas Rigen dkk dan Drama Keluarga

3 months ago 52

Liputan6.com, Jakarta Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu resmi diperkenalkan kepada publik dalam acara Press Screening dan Press Conference yang digelar pada Selasa, (3/6/2025) di XXI Senayan City, Jakarta Pusat. Acara ini dimulai pukul 14.30 WIB dan dihadiri oleh para pemain utama, kru film serta para media.

Disutradarai oleh Monty Tiwa dan diproduseri oleh Indra Yudhistira, film ini menjadi proyek layar lebar terbaru dari trio komika GJLS, yakni Rigen Rakelna, Hifdzi Khoir, dan Ananta Rispo yang turut bermain sebagai karakter utama.

Dibalut dengan nuansa komedi dan drama keluarga, GJLS: Ibuku Ibu-Ibu diharapkan mampu memberi warna baru dalam perfilman Indonesia. Tayang 12 Juni 2025 di bioskop.

Sinopsis Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu

Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu bercerita tentang tiga bersaudara, yakni Rigen, Hifdzi, dan Rispo yang tidak memiliki arah hidup jelas dan terus bergantung pada ayah mereka, Tyo (Bucek), seorang pemilik rumah kos. Sejak kepergian sang istri, kehidupan keluarga ini menjadi tidak stabil. Tyo tenggelam dalam kesedihan, sementara ketiga anaknya menghadapi persoalan pribadi masing-masing.

Hifdzi, yang bekerja sebagai MC dangdut, harus mencari uang untuk menikahi pacarnya yang sedang hamil. Rigen, seorang pawang hujan, terlibat masalah setelah kehilangan mobil milik bos event organizer tempatnya bekerja. Sedangkan Rispo diburu oleh pinjaman online karena kecanduan judi daring.

Dalam kondisi yang kacau tersebut, mereka justru dikejutkan oleh keputusan sang ayah yang berniat menikahi Feni (Nadya Arina), penghuni kos muda yang berprofesi sebagai SPG, dan bahkan berencana mewariskan rumah kos kepadanya. Tidak percaya pada niat Feni, ketiga bersaudara itu berusaha menggagalkan pernikahan tersebut.

Komedi Absurd Bertemu Drama Emosional

Indra Yudhistira, selaku produser eksekutif dari Amadeus Sinemagna, menyampaikan antusiasmenya,

“Film ini bukan sekadar lucu, tapi juga punya kedalaman soal keluarga. Lewat gaya khas GJLS yang absurd, kami ingin mengajak penonton untuk berdamai dengan hidup yang nggak selalu jelas, dan tetap bisa tertawa bersama orang-orang terdekat. Semoga saat tayang nanti, siapapun yang nonton bisa tertawa lepas bersama dan pulang dengan hati yang terhibur,” ungkap Indra Yudhistira dalam press conference di XXI Senayan City, Jakarta Pusat.

Hadirkan Sisi Emosional lewat Cerita Keluarga

Dalam sesi press conference, Monty Tiwa sang sutradara menjelaskan bahwa film ini tidak hanya menawarkan tawa khas GJLS, tetapi juga menghadirkan sisi emosional lewat cerita keluarga.

"Bekerja dengan GJLS adalah pengalaman yang nggak pernah serius tapi selalu bermakna. Ini film yang jujur dan menyenangkan, bahkan proses syuting film ini penuh dengan bloopers, tawa, dan kehangatan. Sebelum penonton, kami yang dibalik layar sudah tertawa lebih dulu, karena itu, semoga nanti mulai 12 Juni 2025 kita bisatertawa bersama di bioskop,” jelasnya. 

Pelarian dari Hidup yang Bikin Pusing

Sementara Rigen Rakelna, mewakili trio GJLS, juga memberikan alasan kuat kenapa film ini wajib ditonton,

“Karena hidup udah cukup bikin pusing, film ini bisa jadi tempat pelarian yang paling waras. Kalian bisa ketawa, bisa relate, dan yang paling penting, bisa ngerasa ditemani. Karena di balik kekonyolan film ini, ada cerita keluarga yang ngena banget.”

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |