Jadi intinya...
- Arumi Bachsin kenakan batik modern, padukan kenyamanan dan budaya.
- Motif batik simbol kesetiaan dan keberuntungan, warna merah beri energi.
- Detail busana seperti peplum dan lengan bell tampilkan kesan modern.
Liputan6.com, Jakarta Acara Cipta Karya di Surabaya yang diinisiasi oleh Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya di Lagoon Avenue Mall Sungkono Surabaya, tak hanya memamerkan kreativitas pelaku industri, tetapi juga memancarkan pesona busana tradisional kontemporer.
Sorotan utama jatuh pada Arumi Bachsin, yang memilih mengenakan batik modern dengan potongan wrap nan elegan, memadukan kenyamanan gerak dan kekayaan makna budaya dalam satu balutan.
Pilihan motif yang sarat simbol kesetiaan, keberuntungan, serta detail bunga merah marun memberi energi segar, membuat penampilan tersebut menjadi inspirasi, terutama bagi mereka yang suka mengenakan batik di berbagai acara.
1. Pesona Seremoni Pembukaan: Blus Wrap Berlengan Bell
Blus bergaya wrap memberikan siluet tubuh yang lembut karena teknik lilitan kainnya membentuk garis diagonal natural dari bahu hingga pinggang, sekaligus menciptakan detail tali yang dapat disesuaikan kenyamanannya.
Motif daun teratai putih yang berulang secara diagonal menghadirkan kesan dinamis, seperti arus sungai yang mengalir, sementara aksen bunga merah marun tersisip di antara pola, memantik perhatian tanpa terkesan berlebihan, sehingga cocok untuk suasana resmi pembukaan acara.
Kehadiran lis hitam polos di ujung lengan bell sleeve tidak hanya berfungsi sebagai pemanis, tetapi juga menambah bobot visual agar lengan mengembang proporsional, menjadikan gerakan menyala lilin dan menabuh kendang di panggung tampak semakin dramatis.
2. Momen Ramah Tamah: Detail Peplum yang Menegaskan Lekuk Pinggang
Sudut tangkapan kamera saat sesi bersalaman menampilkan lekuk peplum yang terbentuk alami ketika kain terlipat di bawah ikat pinggang, menciptakan efek beralur yang menyamarkan pinggul sekaligus mempertegas pinggang.
Motif truntum, yang dipercaya melambangkan cinta abadi, berpadu dengan sematan bunga merah mencitrakan kehangatan tuan rumah terhadap tamu undangan, sehingga setiap jabat tangan terasa lebih personal dan bersahabat bagi para tamu undangan nasional maupun mancanegara.
Permainan cahaya lampu ballroom membuat kontur motif putih tampak seakan berkilau di atas dasar hitam, seolah menegaskan pesan bahwa busana tradisi mampu bersanding anggun dalam suasana modern perkotaan.
3. Eksplorasi Stand UMKM: Harmoni Geometrik–Flora dalam Satu Tampilan
Saat menyimak paparan pelaku UMKM di meja pameran, potongan V-neck yang tidak terlalu rendah memberi ruang napas pada area leher, memudahkan pemakainya menunduk untuk melihat detail produk tanpa khawatir tertutup kerah tinggi.
Isian titik-titik biru navy di sela motif utama adalah contoh isen-isen kreasi baru, menambah tekstur dan kedalaman warna seakan motif utama melayang di atas permukaan kain, sekaligus menghindari kesan polos pada ruang kosong.
Ikat pinggang yang terikat di tengah dengan simpul rapi menjaga kain tetap di tempat, membuat aktivitas interaktif seperti memegang brosur, membolak-balik folder, hingga berdiskusi panjang tetap terasa nyaman tanpa perlu merapikan blus berulang kali.
4. Apresiasi Produk Kreatif: Gradasi Bunga Merah yang Menonjol
Pada potret lateral di area display dekoratif, aksen bunga merah marun tampak semakin pekat di bagian dada, menimbulkan gradasi vertikal yang menarik fokus ke arah wajah pemakainya, sehingga pesan non-verbal “apresiasi” kepada karya peserta dapat tersampaikan lebih intens.
Panjang blus yang mencapai pertengahan paha menciptakan garis vertikal memanjang, memberikan ilusi tubuh lebih tinggi di antara keramaian stand, sekaligus menutupi batas pinggul agar tampilan tetap sopan namun tidak membatasi ruang gerak.
Penggunaan tas selempang hitam polos tanpa aksen menonjol adalah keputusan styling bijak, sebab tas tersebut menyatu tanpa mengganggu harmoni motif, memastikan batik tetap menjadi pusat perhatian selama tur keliling pameran.
FAQ – Pertanyaan & Jawaban Singkat
Q1: Motif apa yang dipakai pada batik Arumi Bachsin di acara tersebut?
A1: Perpaduan motif truntum geometrik kecil dengan aksen bunga merah marun bernuansa modern.
Q2: Apa keunggulan potongan wrap untuk acara resmi?
A2: Potongan wrap menyesuaikan bentuk tubuh, nyaman bergerak, sekaligus terlihat rapi dan anggun.
Q3: Bagaimana cara memadukan blus batik lengan bell agar tak terkesan berlebihan?
A3: Pilih bawahan polos warna gelap dan aksesori minimalis supaya fokus tetap pada detail batik.
Q4: Apakah motif truntum cocok untuk acara non-formal?
A4: Cocok, karena makna kesetiaan dan tampilannya yang lembut mudah disesuaikan dengan suasana santai.