6 Fakta Film Lorong Kost Dibintangi Gibran Marten: Adegan Tangan Setan Retake 30 Kali, Ada yang Kesurupan

5 days ago 15

Jadi intinya...

  • Film 'Lorong Kost' tayang 26 Juni 2025, dibintangi Gibran Marten dan lainnya.
  • Gibran Marten dipilih pertama karena ide dan pendalaman perannya.
  • Syuting 16 hari di hotel angker Bandung yang disulap jadi kos.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu film Indonesia horor yang akan tayang di bioskop Tanah Air pekan ini yakni Lorong Kost. Dibintangi Gibran Marten, Yatti Surachman, hingga Nadira Hill, film ini akan tayang mulai 26 Juni 2025.

Sutradara film Lorong Kost, Ganank Dera mengenang kali pertama proyek ini jatuh ke tangannya. Saat menggarap film horor Di Balik Pintu bareng Gibran Marten, seorang produser eksekutif mendatanginya untuk menjajaki peluang kolaborasi.

Ketiganya lantas menggodok ide cerita film yang ringan, related ke banyak orang sekaligus mudah dipahami. Gibran Marten kepikiran rumah indekos. Ide dasarnya soal rumah indekos yang menyimpan rentetan tragedi.

“Syuting film ini tahun 2023. Tahun lalu masuk tahap pascaproduksi,” kata Ganank Dera dalam wawancara eksklusif dengan Showbiz Liputan6.com via telepon, Rabu (25/6/2025). Inilah 6 fakta Lorong Kost yang siap menebar kengerian di layar lebar.

1. Gibran Marten Pilihan Pertama

Bagi Ganank Dera, Gibran Marten bukan sekadar aktor. Ia punya ide-ide menarik yang bisa dikembangkan jadi cerita. Caranya mendalami peran pun amat meyakinkan. Tak heran jika Gibran Marten jadi pilihan pertama untuk Lorong Kost.

“Gibran Marten dari awal kita pilih sebagai Bayu, mahasiswa yang enggak lulus-lulus, playboy, suka nge-speak cewek-cewek dan seterusnya,” beri tahu Ganank Dera. Setelahnya, baru dicari para bintang untuk memperkuat Lorong Kost.

2. Banyak Bintang Baru di Lorong Kost

Ada sejumlah bintang anyar dalam Lorong Kost. Larasati Zilly sebagai Tika, Aina sebagai Tania. Nadira Hill sebagai Ira. Kehadiran mereka bukan tanpa alasan. Biasanya bintang terkenal saat diajak screen test merasa karakter yang ditawarkan pasti jadi miliknya.

“Akhirnya kami cari pemain berdasarkan cocok tidaknya dengan karakter. Banyak pemain baru berbakat besar yang datang. Yang bikin kaget, tanpa banyak effort mereka bisa masuk ke peran. Artinya, banyak bakat baru di Indonesia yang menanti peluang tampil,” urainya.

3. Hotel Angker Disulap Jadi Rumah Indekos

Syuting film Lorong Kost selama 16 hari di Bandung, Jawa Barat. Bagian tersulit sebenarnya, mencari lokasi rumah indekos low budget yang pas untuk dijadikan lokasi syuting. Setelah lama mencari tapi tak kunjung dapat, Ganank Dera dan tim menemukan sebuah hotel.

“Akhirnya kami menemukan hotel lawas, yang mau dijual, sudah tidak beroperasi namun masih dalam penjagaan. Tentu saja jauh dari ingar bingar kota. Kami memolesnya dan cocok untuk dijadikan lokasi syuting,” Ganank Dera berbagi cerita.

4. Kejadian di Kamar Bekas Orang Gantung Diri

Ada banyak momen tak terlupakan selama syuting Lorong Kost. Salah satunya, terjadi ketika Ganank Dera menempatkan kamera di sudut ruangan tapi mendadak tak bisa digunakan. Berkali dicek lalu dicoba ulang tetap saja enggak bisa.

“Anehnya, setelah dipindahkan ke ruang lain, kamera bisa dioperasikan seperti biasa. Ternyata, ruangan atau kamar itu dulunya digunakan salah satu karyawan untuk bunuh diri. Kami baru tahu pada hari ke-11 syuting,” akunya.

5. Perkara Tangan, Retake 30 Kali

Bagi Ganank Dera, horor punya pendekatan berbeda dari genre lain. Ia ogah memperlihatkan penampakan setan terlalu lama. Menurut Ganank Dera yang terpenting meng-capture momen seram secara realistis termasuk reaksi tokoh saat melihat setan.

Nalarnya, orang kalau melihat setan teriak lalu kabur. Bukannya memandangi setan dulu beberapa saat baru lari. Saking realistis, pengambilan gambar pun dikerjakan dengan teliti. Salah satunya, adegan yang disebut sebagai “tangan Bayu.”

“Salah satu yang tak terlupakan mengambil adegan pergerakan Bayu dan secara bersamaan muncul tangan gaib ‘mencolek’ tubuhnya. Gerakannya harus presisi. Gestur tangan Bayu harus pas dan sinkron. Itu retake sampai 30 kali,” Ganank Dera membeberkan.

6. Tragedi Aktor Lucky Moniaga Kesurupan

Momen lain yang tak terlupakan, saat aktor Lucky Moniaga pemeran Bram, kesurupan gara-gara nembang. Adegan ini sebenarnya improvisasi naskah. “Akhirnya ia kesurupan benaran, kami long take sampai sekitar 5 menit. Begitu cut dia lelah banget,” ucapnya.

“Setelahnya, dia mengajak take adegan kesurupan. Padahal, adegan itu kan baru saja direkam. Tapi, dia merasa belum. Dia bilang, yang baru saja terjadi adalah ketemu seorang wanita, bukan take adegan,” Ganank Dera mengakhiri. Makin penasaran, kan?

Foto Pilihan

Tim The Musicians menyapa penonton saat Vindes Bahkan Voli 2 di Mahaka Square, Jakarta, Sabtu (31/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |