Liputan6.com, Jakarta Dunia memperingati Hari Buruh saban 1 Mei. Hari ini, sejumlah buruh meluapkan aspirasi dengan turun ke jalan. Yang turun ke jalan rupanya bukan hanya buruh. Methosa pun menyuarakan keresahan atas kondisi sosial dengan manggung di jalanan.
Methosa sendiri tengah dibicarakan publik gara-gara lagu mereka, “Bangun Orang Waras” sempat ditolak sejumlah media. Musababnya, lirik lagu tersebut dinilai terlalu tajam mengkritik kondisi negara. Meski demikian Methosa menolak diam.
Band yang diperkuat Mansen Munthe (vokal), Rina Nose (vokal), Kelana Halim (bass), Agung (synthesizer), dan Dami (gitar) itu ikut terjun dalam aksi Hari Buruh atau yang dikenal dengan istilah May Day.
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Kamis (1/5/2025), Mansen Munthe menyebut, aksi mendukung Hari Buruh 2025 untuk memberi semangat melalui lagu-lagu yang berhubungan dengan wajah Indonesia saat ini. Berikut 4 potretnya.
1. Methosa dan Band Lain
Rupanya Methosa bukan satu-satunya band yang memperingati Hari Buruh 2025. Mansen Munthe membeberkan ada sejumlah grup musik lain yang ikut menyuarakan kegelisahan.
“Methosa, Usman and The Blackstones, The Brandals, The Jansen, dan beberapa artis lain tampil membawakan lagu-lagu mereka di area seberang Pintu Timur Stadion Utama GBK,” katanya.
2. Hari Buruh dan Nuansa Magis
Mansen Munthe kemudian berbagi kesan seputar peringatan Hari Buruh yang diselenggarakan hari ini. Menurutnya, di tengah situasi Tanah Air yang penuh ketidakpastian, semangat 1 Mei terasa magis.
“Hari Buruh tahun ini nuansanya magis. Di tengah keadaan bangsa kita yang penuh ketidakpastian, kami merasakan energi luar biasa dari teman-teman buruh yang berkumpul untuk menyampaikan tuntutan kepada pemerintah,” Mansen Munthe membeberkan.
3. Harapan Untuk Para Buruh
Para buruh yang turun ke jalan merefleksikan betapa masih banyak hal yang perlu diperbaiki seputar lapangan kerja dan kesejahteraan pekerja di Indonesia. Mewakili Methosa, Mansen Munthe menguntai sejumlah harapan pada 1 Mei 2025.
“Methosa berharap agar buruh di Indonesia bisa sejahtera, diberi jaminan yang layak dan pasti oleh pemerintah serta dilindungi dari praktek PHK massal yang saat ini marak terjadi. Hidup buruh! Hidup rakyat Indonesia!” serunya.
4. Logika Mati dan Nasi Goreng
Melansir berbagai sumber, ribuan buruh yang hadir melakukan long march yang berpusat di gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, untuk menyampaikan tuntutan terkait kesejahteraan, tunjangan, dan PHK yang marak terjadi.
Methosa membawakan sejumlah lagu sebagai dukungan juga respons atas wajah Indonesia belakangan ini. “Methosa membawakan lagu ‘Logika Mati,’ ‘Nasi Goreng,’ dan ‘Bangun Orang Waras,’” pungkas Mansen Munthe.