Widya Washinton Produksi Film 'Kopi Manis Ibuku' untuk Kenalkan Budaya Lampung

16 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Widya Washinton, mantan Putri Lampung yang dikenal sebagai aktris sinetron, kini memperluas kiprahnya di dunia perfilman dengan memproduksi film pendek berjudul 'Kopi Manis Ibuku'. Film ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga berupaya memperkenalkan budaya dan kopi Lampung ke kancah internasional. Dalam waktu dekat, film ini direncanakan untuk mengikuti berbagai festival film di tingkat nasional dan internasional pada tahun 2025.

Film ini mengisahkan perjalanan seorang janda yang berjuang membesarkan dua anaknya setelah suaminya, seorang pengusaha kebun kopi, meninggal dunia. Sang anak laki-laki berhasil menjadi anggota TNI, sementara putrinya mewarisi keahlian meracik kopi dari ibunya dan bersama-sama mereka mendirikan warung kopi yang menjadi pusat interaksi masyarakat.

Kehadiran seorang pegiat lingkungan asal Jerman dalam film ini menambah dimensi cerita, menyoroti pentingnya menjaga tradisi, lingkungan, dan gotong royong. Dengan latar belakang yang kaya, Widya berharap film ini dapat menjadi representasi budaya Lampung yang membanggakan di panggung dunia.

Kisah Inspiratif di Balik 'Kopi Manis Ibuku'

'Kopi Manis Ibuku' mengisahkan tentang seorang janda yang harus berjuang membesarkan kedua anaknya setelah kepergian suaminya. Suaminya adalah seorang pengusaha kebun kopi yang dihormati di daerahnya. Dalam perjalanan hidupnya, anak laki-lakinya berhasil lolos seleksi masuk TNI dengan nilai yang membanggakan, sementara adik perempuannya, yang merupakan siswa berprestasi, mewarisi keahlian meracik kopi dari sang ibu. Mereka akhirnya membuka warung kopi sederhana yang bukan hanya sebagai tempat usaha, melainkan juga sebagai ruang diskusi masyarakat setempat.

Film ini menunjukkan bagaimana warung kopi berfungsi sebagai jembatan sosial bagi warga, di mana berbagai cerita dan pengalaman dibagi. Kehadiran anak perempuan yang berbakat meracik kopi semakin memperkaya cerita, menunjukkan bahwa kopi bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga simbol ketangguhan dan persatuan.

Interaksi antara karakter utama dan pegiat lingkungan asal Jerman menambah kompleksitas cerita. Pegiat tersebut memiliki ketertarikan terhadap kopi Lampung dan budaya lokal, sehingga menghadirkan dinamika yang kaya. Melalui dialog dan interaksi mereka, film ini mengangkat isu lingkungan, kearifan lokal, dan filosofi kehidupan yang mendalam di balik secangkir kopi.

Motivasi di Balik Produksi Film

Widya Washinton menjelaskan bahwa film ini bukan hanya sekadar karya sinematik, tetapi juga sebuah upaya untuk mengenalkan kopi Lampung serta budaya lokal ke kancah internasional. “Kopi bukan hanya minuman, tapi juga sejarah, perjuangan, dan identitas sebuah daerah. Saya ingin memperlihatkan bagaimana kopi bisa menyatukan keluarga, membangun mimpi, sekaligus menjadi jembatan bagi dialog budaya,” ungkap Widya.

Dalam proses produksi, Widya bekerja sama dengan sineas muda berbakat dan tim produksi yang berpengalaman di industri film di Lampung dan Jakarta. Film ini juga melibatkan berbagai komunitas pencinta kopi dan pemerhati lingkungan untuk memberikan kedalaman cerita yang autentik, sehingga menambah nilai lebih bagi film ini.

Dengan semangat dan dedikasinya, Widya berharap film 'Kopi Manis Ibuku' dapat memberikan inspirasi dan wawasan baru tentang pentingnya menjaga tradisi sekaligus beradaptasi dengan perubahan zaman. Ia juga berharap film ini dapat membuka jalan bagi lebih banyak film bertema lokal untuk bersaing di kancah global.

Harapan untuk Festival Film

Film pendek 'Kopi Manis Ibuku' direncanakan akan diikutkan dalam beberapa festival film nasional dan internasional pada tahun 2025. Harapan Widya adalah agar film ini dapat menjadi representasi budaya Lampung yang membanggakan di panggung dunia, serta menarik perhatian penonton internasional.

Dengan latar belakangnya sebagai aktris dan produser, Widya Washinton kembali membuktikan bahwa seni peran dan produksi film bukan sekadar profesi, melainkan juga sebuah panggilan untuk melestarikan budaya dan menceritakan kisah-kisah berharga dari tanah air. Ia ingin agar film ini menjadi media untuk memperkenalkan nilai-nilai luhur masyarakat Lampung kepada dunia.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |