Liputan6.com, Jakarta Voice Acting Director film animasi Jumbo, Chrisnawan Martatio, membagikan seluk beluk di balik layar dalam acara Sharing Session with Creators Jumbo by Visinema di Universitas Multimedia Nusantara, Senin (14/4/2025). Salah satunya, mengenai posisinya yang memiliki banyak tanggung jawab.
Alasannya, posisi ini harus memahami segala suasana, terutama mood dari pengisi suara, lalu pemilihan cast yang sesuai, pemahaman isi cerita, dan voice editing.
Baginya hal ini merupakan hal yang cukup kompleks. "Skill yang dibutuhkan oleh voice director adalah kemampuan komunikasi yang baik, pemahaman body acting yang bagus, kepekaan terhadap nuansa lokal atau audio, micro voice expression, dan juga sense of creativity”, ucap Chrisnawan Martatio.
Ia menambahkan, bahwa sebelum akhirnya tercipta sebuah animasi yang bagus, voice director harus menunggu sampai storyboard selesai terlebih dahulu. Sehingga, scene yang akan dibuat dapat dengan mudah dipahami dengan bantuan thumbnail yang ada.
Menjaga Mood Para Pengisi Suara
Film Jumbo yang kini tengah tayang di bioskop Indonesia, melibatkan banyak anak-anak yang menjadi pengisi suara. Voice director menjadi sosok yang penting untuk menjaga mood anak-anak yang sedang mengisi suara.
“Untuk ngejaga mood kan emang tugas voice director ya, ada karakteristik dari mereka yang masing-masing emang udah pernah akting sebelumnya. So, mereka tahu ini butuh waktu berapa lama untuk voice over karena terbiasa syuting. Tapi, ada juga yang benar-benar masih baru,” ujar Chrisnawan.
Salah satunya adalah Prince Poetiray yang menjadi pengisi suara Don. Jumbo menjadi film pertamanya untuk menjadi aktor dan pengisi suara. Chrisnawan menambahkan, bahwa ia punya satu trik menjaga mood mereka agar tidak kelelahan selama proses pengisian suara.
“Sama yang paling penting, hampir semuanya sugar rush ya, so permen dan snack semua ada di sana,” ucapnya.
Prince Poetiray Menjadi Pendatang Baru yang Mau Belajar
Meski Prince Poetiray baru sekali ini berakting, Chrisnawan Martatio memberikan pujian kepadanya.
Ia menyebutkan, bahwa Prince merupakan sosok anak yang mau belajar dan mendapat support dari orang tuanya. “Jadi karena ini pengalaman pertama, dia bawa naskahnya ke rumah, dia ngobrol sama kaca terus dibacain sama orang tuanya dan bertanya harus seperti apa saat mengisi suara Don,” kata Chrisnawan.
Ikut Berekspresi dalam Film Animasi
Mungkin banyak orang mengira para dubber film ini hanya sekadar mengisi suara saja tanpa harus berakting. Nyatanya, dalam film ini tetap membiarkan para pengisi suara untuk tetap melakukan aktingnya seperti scene yang sudah diberikan.
Animation Supervisor Jumbo, Bintang Rizky Utama, menyebut pentingnya seorang aktor mendalami perannya, tidak hanya menyampaikan naskah saja.
“Manusia bisa merasakan banyak perasaan, senang, sedih, bahagia, marah, jijik dan masih banyak lagi. Kita juga bisa lihat saat orang dalam suasana tertentu, hal ini disebut rasa primal, dalam dunia acting ada dua yaitu broad acting dan subtle acting dimana ketika melihat reaksinya atau aksinya berusaha menyimpulkan sendiri di momen ini”, ucap Bintang.
Bagi Bintang, banyak hal yang perlu diperhatikan dalam animasi. Mulai dari prinsip animasi, kepekaan, merasakan emosi dan tahu tujuan animasinya. Dalam pembuatan animasi tidak bisa hanya memberikan satu dialog tanpa ada nuansanya, artinya pemberian emosi yang kompleks sangat penting.