Liputan6.com, Jakarta Setelah menghadirkan single “Friends” yang penuh energi dan nuansa ceria, band asal Bandar Lampung, Threesixty, kembali menunjukkan sisi musikalitas mereka yang berbeda lewat karya terbaru berjudul “Menjadi Yang Kita Punya.” Lagu ini sudah bisa didengarkan di seluruh platform musik digital.
Berbeda dari single sebelumnya, “Menjadi Yang Kita Punya” hadir dengan warna musik dan nuansa yang lebih tenang. Meski demikian, Threesixty tetap mempertahankan akar musikal mereka yang khas: lirik yang puitis dan sarat makna, menjadi kekuatan utama dalam karya ini.
Lagu ini mengangkat tema yang dekat dengan keseharian banyak orang—tentang keberanian untuk memulai meski hanya dengan kemampuan yang terbatas.
Melalui liriknya, Threesixty menyampaikan pesan agar pendengar tidak takut melangkah dan tetap fokus pada diri sendiri, tanpa terpengaruh oleh opini negatif dari sekitar.
Semangat untuk Berani Memulai
“Tentang semangat untuk berani memulai meski sedikit kemampuan yang kita punya," tulis Threesixty dalam pernyataan resminya.
"Aminkan saja usahamu, fokus pada dirimu, jangan dengarkan opini negatif orang lain yang bisa membuat kamu patah semangat dan tidak bersyukur,” sambungnya.
Berharap Dapat Mewakili Perasaan Banyak Orang yang Sedang Berjuang
Lewat lagu ini, Threesixty berharap pesan yang disampaikan dapat mewakili perasaan banyak orang yang sedang berjuang, serta menjadi semacam pengingat untuk tetap bersyukur dan percaya pada proses.
“Semoga single terbaru ini dapat diterima dengan baik oleh teman-teman semua, dan bisa menjadi pesan yang terwakilkan untuk teman-teman semua,” lanjut pernyataan mereka.
Lirik Lagu “Menjadi Yang Kita Punya”
Lirik Lagu “Menjadi Yang Kita Punya” – Threesixty:
Manakala hujan melagukan doa
Hikayatkan semua berkah
Yang merundungi semesta
Sementara biar kuramu semua
Menyelaraskan cerita
Kisah kita bermuara
Jadikan bahuku sekadar
Kau bersandar
Tutup kedua mata telinga ini
Bawa iman hatimu mengamini
Bantuku pahami kisah hampamu kasih
Memilah dalih keraguan yang kau pilih
Kan kubawa mata telinga ini
Dihening dan buta yang kuamini
Kan kupeluk luka dunia yang kau hakimi
Sederhanakan kerinduan yang beralih pergi
Sementara biar kukarang semua
Hikayatkan semua arah
Kisah yang kan bermuara
Jadikan labuhku sekadar
Kau bersandar
Oh bulan biar kubawa sementara
Mimpimu yang jadi khayalan Dan biar gua habiskan ribuan tahun
Menuntun waktu yang berjalan