Liputan6.com, Jakarta Dunia hiburan Indonesia baru saja kehilangan sosok legendaris, Titiek Puspa, yang meninggal dunia pada 10 April 2025. Dengan banyaknya lagu lawas yang masih enak didengar hingga kini, tidak heran jika banyak artis yang membawakan lagu-lagunya di berbagai panggung hiburan. Petty Tunjungsari, anak sulung Titiek Puspa, mengingatkan publik untuk menghormati warisan seni sang ibu.
Petty menegaskan bahwa keluarga tidak mempermasalahkan royalti dari sisi ekonomi. "Mungkin kalau alhamdulillah memang, tapi saya bilang sama anak-anak saya, kalian harus mengerti ya tentang masalah royalti. Kita bukan mempermasalahkan royalti dari segi ekonominya," ujar Petty dalam sebuah wawancara. Keluarga lebih fokus pada upaya menjaga dan merawat hasil cipta Titiek Puspa.
Setelah kepergian Titiek Puspa, Petty menyampaikan bahwa pengelolaan royalti lagu-lagu sang ibu saat ini ditangani oleh Musica Studios, label musik yang menaungi Titiek Puspa. "Lancar alhamdulillah, kita ikuti saja peraturan yang ada di negeri ini," tambahnya. Petty berharap sistem pengelolaan royalti di Indonesia bisa lebih adil dan menghargai para pencipta lagu.
Pengelolaan Royalti oleh Musica Studios
Musica Studios dipercaya oleh keluarga Titiek Puspa untuk mengelola royalti lagu-lagunya. Petty menyatakan bahwa hingga saat ini, pengelolaan royalti berjalan lancar. Meskipun Ahmad Dhani menawarkan bantuan untuk mengelola royalti tersebut, Petty menegaskan belum ada komunikasi antara keluarga Titiek Puspa dan AKSI, organisasi yang diwakili Ahmad Dhani. Keluarga Titiek Puspa merasa nyaman dengan pengelolaan yang ada.
Petty menambahkan, "Kalian mesti menghargai ciptaannya dia. Kita masuk ke ranah royalti dalam rangka melestarikan dan menjaga ciptaannya." Ia mengingatkan kepada anak-anaknya untuk memahami pentingnya menghargai karya seni yang telah ditinggalkan oleh sang ibu. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga sangat menghargai warisan seni Titiek Puspa.
Selain itu, Petty juga berharap agar sistem royalti di Indonesia dapat lebih baik lagi. "Sistem ini justru meninggikan harkat kita sebagai komposer, supaya kita jangan seperti mohon maaf nagih-nagih kredit panci, karena sekarang sudah ada wadahnya," ungkapnya. Harapan ini mencerminkan keinginan keluarga untuk melihat pencipta lagu dihargai dengan lebih baik.
Warisan Seni yang Dihargai
Saat ditanya tentang dampak kepergian Titiek Puspa, Petty mengungkapkan bahwa banyak orang mengekspresikan rasa duka mereka melalui lagu-lagu dan lirik yang menyentuh hati. "Kami amaze melihat kecintaan teman-teman dan kerabat yang mengekspresikan berbagai cara di media sosial, dimana mereka mengirimkan lagu dengan liriknya yang seperti pujangga," ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa Titiek Puspa telah meninggalkan kesan yang mendalam di hati masyarakat.
Selama tujuh hari setelah kepergian sang seniman, Petty mengaku banyak membaca narasi-narasi cinta kasih yang damai. "Tujuh hari ini saya membaca narasi-narasi cinta kasih yang damai sekali," kata Petty. Ini adalah bukti bahwa Titiek Puspa tidak hanya meninggalkan karya, tetapi juga cinta yang mendalam bagi banyak orang.
Petty juga mengenang obrolannya dengan ibunya semasa hidup, yang sering membahas rahasia di balik cinta luar biasa yang dituai Titiek Puspa. "Saya sering berdialog dengan almarhumah ibu saya, 'Mah, sebetulnya demi langit apa yang kau tanam?' Sehingga kami anak cucu saat ini menuai tsunami cinta kasih dari semua yang mencintai mama," tutupnya. Pernyataan ini mencerminkan betapa besar pengaruh Titiek Puspa terhadap banyak orang.
Pentingnya Melestarikan Karya
Keluarga Titiek Puspa berkomitmen untuk terus menjaga dan merawat karya-karya sang ibu. Petty menekankan bahwa royalti bukan hanya soal uang, tetapi juga tentang menghargai dan melestarikan karya seni. "Kita ingin warisan seni Titiek Puspa tetap dihargai dan dilestarikan oleh generasi mendatang," ungkapnya. Ini menunjukkan bahwa keluarga sangat menyadari pentingnya melestarikan karya seni untuk masa depan.
Dengan demikian, pengelolaan royalti yang baik dan komitmen untuk menjaga warisan seni menjadi kunci bagi keluarga Titiek Puspa. Mereka berharap agar generasi mendatang dapat menikmati dan menghargai karya-karya yang telah ditinggalkan. Ini adalah harapan yang sangat mulia untuk menjaga agar seni tidak hanya menjadi kenangan, tetapi juga bagian dari budaya yang terus hidup.
Dalam konteks ini, Petty berharap agar masyarakat juga ikut berperan dalam menjaga dan menghargai karya seni. "Kami ingin agar masyarakat tidak hanya menikmati lagu-lagu tersebut, tetapi juga memahami perjalanan dan usaha yang telah dilakukan oleh Titiek Puspa dalam menciptakan karya-karyanya," tutup Petty.