Menelusuri Album Paus Fransiskus Berjudul Wake Up!, Warisan Musik dari Mendiang Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Roma

Liputan6.com, Jakarta Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus, wafat pada Senin, 21 April 2025 di usia 88 tahun. Tak hanya meninggalkan jejak spiritual yang dalam, ia juga memiliki karya musik yang unik dan menyentuh hati umat lintas generasi.

Mengutip berbagai sumber, salah satu peninggalan istimewa beliau adalah album bertajuk Wake Up!, sebuah karya yang memadukan doa dan ceramah Paus dengan musik bernuansa progresif rock, pop, dan klasik.

Dirilis pada 27 November 2015 melalui label Believe Digital, Wake Up! merupakan album studio pertama dari Paus Fransiskus yang menggabungkan berbagai rekaman ceramah dari tahun 2013 hingga 2015 di berbagai belahan dunia, termasuk Vatikan, Brasil, Italia, Filipina, dan Korea Selatan.

Album ini kemudian dipadukan dengan komposisi musik dari para musisi dan produser Italia, menciptakan sebuah karya lintas genre yang belum pernah dilakukan pemimpin Gereja sebelumnya.

Di bawah arahan artistik Don Giulio Neroni—yang sebelumnya juga terlibat dalam produksi musik Paus Yohanes Paulus II dan Paus Benediktus XVI—album ini menghadirkan kolaborasi antara beberapa musisi ternama seperti Giorgio Kriegsch, Mite Balduzzi, Giuseppe Dati, Lorenzo Piscopo, serta Tony Pagliuca, mantan anggota band progresif rock Italia Le Orme.

Selain itu, aransemen orkestra dalam album ini dipimpin oleh Dino Doni, memperkuat nuansa spiritual yang melekat dalam tiap lagu.

Komposisi musik dalam Wake Up! dinilai berani dan inovatif. Doa-doa dan pesan keagamaan Paus Fransiskus disajikan dalam balutan musik rock, pop, hingga sentuhan klasik dan new age. Beberapa lagu disampaikan dalam berbagai bahasa seperti Spanyol, Portugis, dan Italia.

Namun, lagu utama berjudul “Wake Up! Go! Go! Forward!” dinyanyikan dalam bahasa Inggris dan menjadi salah satu track paling enerjik dan “rocking” dalam album ini—berbeda dari album-album Paus sebelumnya yang cenderung lebih liturgis (berhubungan dengan liturgi, ibadah resmi gereja yang melibatkan upacara dan aktivitas kebaktian yang terstruktur).

Majalah Rolling Stone pernah menggambarkan musik dalam album ini menyerupai gaya neoklasik new age ala Vangelis atau Kitaro, namun tetap memberi kejutan dengan elemen rock modern yang menyegarkan.

Album Wake Up! mendapat respons positif dari berbagai media internasional. Al Jazeera America melalui Tom Maxwell menyebut album ini sebagai karya yang “lebih hidup” dibanding musik relaksasi biasa, dan menyebut peluncuran album oleh seorang Paus sebagai langkah yang sangat langka dan revolusioner.

“Untuk sosok seperti Paus merilis album musik saja sudah sangat jarang, apalagi dengan gaya musik populer yang diangkat dalam beberapa dekade terakhir,” ujarnya.

Chi Chi Izundu dari BBC Newsbeat menyebut album ini punya "vibe rock tahun 80-an" di beberapa bagian, namun juga terasa "sangat indah dan menghantui", dan secara keseluruhan merupakan “pengalaman mendengarkan yang menyenangkan”.

Sementara itu, Helen Brown dari The Telegraph menyebut Wake Up! sebagai album yang “tenang dan mudah diakses”, dan menambahkan bahwa hasil dari album ini digunakan untuk membantu pengungsi. “Di tengah dunia yang makin penuh konflik agama, dunia butuh ketenangan suci semacam ini,” tulisnya.

Album berdurasi 55 menit ini terdiri dari 11 lagu, masing-masing menampilkan kutipan pidato atau doa dari Paus Fransiskus yang disampaikan di berbagai tempat dan waktu:

"Annuntio Vobis Gaudium Magnum!" – Vatikan, 13 Maret 2013

"Salve Regina" – Brasil dan Italia, 2013

"Cuidar el planeta" – Roma, 2014

"¿Por qué sufren los niños?" – Manila, 2015

"Non lasciatevi rubare la speranza!" – Vatikan, 2013

"¡La Iglesia no puede ser una ONG!" – Brasil, 2013

"Wake Up! Go! Go! Forward!" – Korea Selatan, 2014

"¡La fe es entera, no se licúa!" – Brasil, 2013

"Pace! Fratelli!" – Vatikan, 2014

"Santa famiglia di Nazareth" – Vatikan, 2013

"Fazei o que ele vos disser!" – Vatikan, 2013

Secara komersial, Wake Up! berhasil menembus berbagai tangga musik dunia. Album ini berada di posisi ke-4 dalam Billboard World Albums, posisi ke-20 di Heatseekers Albums, dan posisi ke-50 di kategori Christian Albums.

Kehadiran Wake Up! seolah menjadi bukti bahwa Paus Fransiskus tidak hanya berbicara melalui mimbar dan ensiklik, tetapi juga melalui medium yang lebih universal—musik.

Dengan pendekatan yang humanis, inklusif, dan progresif, album ini menjadi bagian dari warisan budaya dan spiritual beliau yang akan terus dikenang bahkan setelah kepergiannya.

Di tengah duka mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus, Wake Up! bisa menjadi pengingat akan semangat beliau dalam menjembatani iman, budaya, dan kemanusiaan—sebuah panggilan untuk terus “bangun, maju, dan melangkah ke depan” dalam semangat kasih dan perdamaian.