Liputan6.com, Jakarta Lagu “Mangu” dari grup musik Fourtwnty dikenal sebagai salah satu karya pop alternatif yang menyentuh dan penuh makna. Namun kini, lagu tersebut hadir dalam wujud baru yang mengejutkan namun menyegarkan: versi danceable hasil olahan DJ dan produser musik elektronik Whisnu Santika.
Versi terbaru ini menghadirkan nuansa berbeda tanpa meninggalkan jiwa asli lagu “Mangu”. Dengan sentuhan khasnya, Whisnu meramu ulang lagu tersebut menjadi pengalaman musikal yang bisa dinikmati bukan hanya dalam keheningan pribadi, tapi juga di lantai dansa.
“Saya ingin menghadirkan interpretasi baru atas lagu yang sudah kuat secara lirik dan emosi. Bukan mengubah, tapi membuka pintu baru untuk merasakannya,” ujar Whisnu dalam pernyataan kepada tim Showbiz Liputan6.com.
Sebagai pelopor genre Indonesian Bounce, Whisnu menggabungkan beat elektronik, elemen breakbeat, serta ritme tropis dalam versinya kali ini. Meski demikian, ia tetap menjaga lapisan vokal dan nuansa ambient dari lagu orisinal Fourtwnty.
“Justru tantangannya adalah menjaga rasa ‘Mangu’, tapi menambahkan energi baru agar lagu ini bisa hidup di konteks yang berbeda,” tambahnya.
Dialog Kreatif antara Dua Semesta Musik
Lebih dari sekadar remix biasa, proyek ini merupakan dialog kreatif antara dua semesta musik: pop alternatif dan elektronik—dua dunia yang selama ini berjalan di jalur masing-masing. Lewat pendekatan musik yang apik, Whisnu menyatukan keduanya dalam harmoni segar yang memukau.
Hasilnya cukup menggembirakan. Banyak pendengar mengaku terkejut sekaligus terpukau saat mendengarkan versi ini. Mangu dalam versi danceable kini masuk dalam berbagai playlist bertema dance dan chill di sejumlah platform musik digital, menandai keberhasilannya menembus ruang dengar yang lebih luas.
Bagian dari Visi Memperluas Ranah Musik Pop
Whisnu menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari visinya untuk memperluas ranah musik pop Indonesia ke ruang-ruang baru yang lebih dinamis. “Kenapa lagu Indonesia nggak bisa diputar di klub? Kita punya banyak materi kuat. Tinggal kemasannya yang perlu diolah agar bisa menjangkau lebih banyak ruang,” katanya.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa satu lagu bisa memiliki banyak nyawa tergantung bagaimana ia diinterpretasikan. “Kita bisa punya banyak versi dari satu lagu. Justru itu kekuatan musik: fleksibel, tapi tetap jujur,” jelasnya.
Merilis Lebih Banyak Proyek Rework dan Kolaborasi
Setelah Mangu, Whisnu berencana merilis lebih banyak proyek rework dan kolaborasi yang menggabungkan elemen musik pop dan elektronik. Harapannya, pendekatan ini bisa menghidupkan kembali lagu-lagu lokal dalam kemasan yang lebih kontekstual dan menjangkau beragam lapisan pendengar.
Versi danceable Mangu kini sudah dapat didengarkan melalui berbagai platform streaming digital. Lebih dari sekadar perpaduan genre, ini adalah perayaan terhadap kekuatan musik Indonesia yang lentur, ekspresif, dan terus berevolusi.