Kebaya Maudy Koesnaedi, Intip Modelnya Mengenang Masa Juara Abang None Jakarta 1993

3 months ago 58

Jadi intinya...

  • Maudy Koesnaedi juara Abang None Jakarta 1993, mengenakan kebaya encim merah khas Betawi.
  • Kebaya Maudy di serial "Losmen Bu Broto" jadi inspirasi, tunjukkan keanggunan dalam desain modern.
  • Maudy lestarikan kebaya sebagai warisan budaya, menginspirasi generasi muda untuk mencintai budaya.

Liputan6.com, Jakarta Maudy Koesnaedi baru-baru ini mencuri perhatian publik saat tampil elegan mengenakan kebaya khas Betawi dalam sesi pemotretan nostalgia kemenangan None Jakarta bersama para finalis sejak 1975 sampai 2024. Paras anggunnya yang tak lekang oleh waktu, berpadu apik dengan busana tradisional yang sarat makna, membangkitkan kembali kenangan manis yang ia capai pada tahun 1993 silam.

Potret dirinya bersama para alumni None Jakarta lainnya, yang berbalut kebaya warna-warni penuh motif, diabadikan di tangga putih ikonik Balai Kota Jakarta. Momen ini menjadi bagian dalam memperingati ulang tahun Jakarta ke-498, serta sebagai penguat eksistensi kebaya sebagai simbol budaya yang harus terus dikenalkan kepada setiap generasi.

Salah satu tampilan yang paling mencolok adalah kebaya marun bermotif bunga yang dikenakan Maudy. Setiap detail kebaya, dari desain hingga aksesori pendukung, menciptakan kesan anggun khas perempuan Betawi yang kuat. Tampilan ini tentunya menginspirasi kalangan muda untuk turut melestarikan pakaian tradisional ini. Simak informasinya berikut, dirangkum Liputan6, Senin (23/6).

Kebaya Kutu Baru Marun Bunga-Bunga Jadi Pilihan Maudy untuk Kenang 1993

Dikutip dari Instagram @maudykoesnaedi, dalam rangka memperingati HUT Jakarta tahun ini, Maudy Koesnaedi tampil memikat dengan kebaya kutu baru berwarna merah marun. Warna yang kuat dan tegas ini memberikan kesan elegan namun tetap membumi, menggambarkan karakter wanita Jakarta yang anggun dan berwibawa. Tidak hanya itu, kebaya ini juga memperlihatkan kesinambungan antara tradisi dan modernitas melalui desain dan pilihan bahan yang digunakan.

Motif bunga yang mendominasi seluruh permukaan kebaya menambahkan kesan manis dan feminim. Bunga-bunga kecil berwarna pink terang memberikan kontras cantik dengan latar marun, menciptakan tampilan yang tidak hanya klasik tetapi juga segar dan menawan. Setiap motifnya tampak tersusun rapi hingga menjuntai ke bawah, memberikan efek visual yang memanjakan mata.

"Dirgahayu Kota Jakarta ke 498. Salam dari kami, para Juara 1 Abang None Jakarta yang menjadi representasi warna-warni budaya Jakarta dari tahun 1975 hingga 2024," tulis Maudy di unggahannya, dikutip Liputan6.

Bros Tradisional di Dada Tengah Jadi Ikon Elegan Khas Betawi

Tak hanya pada busana, sentuhan detail kecil juga memainkan peran besar dalam penampilan aktris kelahiran 8 April 1975 itu. Sebuah bros besar khas Betawi terlihat menghiasi bagian depan kebaya yang dikenakannya. Aksesori ini memiliki simbol estetika yang melambangkan kehormatan dan kebanggaan atas budaya lokal yang dijunjung tinggi oleh para None Jakarta dari masa ke masa.

Bros tersebut menjadi titik fokus yang menyatukan seluruh tampilan kebaya. Kilauannya yang mencolok di tengah motif bunga membuat tampilan semakin mewah tanpa kehilangan esensi tradisionalnya. Desain bros menyerupai bunga emas klasik Betawi, memperkuat kesan bahwa pemakainya adalah sosok yang menjunjung tinggi warisan budaya.

Kombinasi Batik Sogan dan Tenun Lime Mustard Jadi Pilihan Bawahan yang Berkarakter

Maudy memadukan kebaya motif bunga itu dengan bawahan batik tradisional yang bercorak sogan serta bernuansa lime mustard. Corak batik sogan yang penuh ornamen klasik menunjukkan keterikatan kuat pada budaya Jawa dan Betawi, sedangkan warna lime mustard memberikan kesan segar yang memperkaya palet warna keseluruhan tampilan. 

Bawahan tersebut menjuntai indah dan serasi dengan kebaya yang dikenakan, memberikan kesan anggun saat berjalan. Warna dan motif yang berpadu apik menyampaikan pesan bahwa setiap unsur busana punya cerita dan makna budaya. Dalam kesempatan itu, Maudy hadir bersama 38 juara Abang None dengan ciri khas di tiap generasi.

"39 orang Bang Non yang hadir membawa cerita dan perjalanan masing masing, tetapi tetap satu dalam semangat: Abang None Jakarta. Semoga semangat kebersamaan ini terus menjadi inspirasi dan dedikasi bagi generasi berikutnya.," kata perempuan yang juga tenar lewat layar Si Doel Anak Sekolahan sebagai Zaenab itu.

Gaya Riasan Flawless dan Sanggul Rapi Perkuat Pesona Klasik Maudy

Penampilan Maudy tak lengkap tanpa sentuhan make-up dan tata rambut yang menunjang keseluruhan tampilan. Ia memilih gaya riasan flawless dengan tampilan natural namun tetap memancarkan pesona. Nuansa lembut pada wajah membuat ekspresi Maudy tampak anggun dan bersahaja, menonjolkan keindahan alaminya tanpa terlihat berlebihan.

Gaya rambut sanggul klasik khas Betawi menjadi pelengkap utama tampilan ini. Rambut disisir rapi ke belakang dan disanggul melingkar di tengkuk dengan tambahan hiasan bunga merah, mencerminkan keanggunan khas wanita Betawi tempo dulu. Tata rambut ini menyatukan seluruh elemen penampilan menjadi harmoni yang memikat.

Dalam unggahan lainnya di story Instagram Maudy, ia juga tampak mengenakan kebaya encim berwarna oranye terang berbahan tipis yang dipadukan dengan selendang selempang pink menyala bertuliskan "None". Ia memadukannya dengan bawahan kain batik Betawi berwarna dasar kuning cerah bermotif tumpal dengan sentuhan warna pink dan putih yang khas. Penampilannya dilengkapi kerudung hijau zamrud yang dililit rapi ke belakang yang menampilkan kesan tradisional-modern yang harmonis.

Momen Nostalgia None 1993 Jadi Pengingat Perjalanan Karier Maudy

Dikutip dari fimela.com, seperti diketahui Maudy pernah menjadi juara saat ajang Abang None Jakarta pada 1993 silam. Pada potret di atas, Maudy tengah mengenakan kebaya dengan kerudung biru sembari memegang piala. Menurutnya saat itu, ia tak memiliki ambisi apapun untuk menang. Namun, ternyata dirinya justru terpilih menjadi None Jakarta 1993.

Karena pencapaian ini, Maudy pun merasakan jalannya di dunia yang ditekuninya sampai sekarang ini menjadi sangat lebar. Wawasannya pun semakin terbuka seiring dengan ragam kegiatan yang dilakukannya. Kini, di tahun 2025, ia berdiri di tangga Balai Kota dengan kebaya senada, seolah menyambung dua masa dalam satu garis sejarah yang utuh.

"Tahun 1993 diajak ikut pemilihan @abnon_utara waktu itu yang terpikir; dari lahir di Jakarta tapi belum tau apa-apa soal kota ini. Jadi ikutan deh tanpa ada ambisi atau wacana apa pun. Ternyata terpilih jadi None Jakarta 1993, salah satu titik yang membuka mata dan langkah menuju jalan yang sampai sekarang masih dijalani," katanya.

Pertanyaan dan Jawaban seputar Topik (People Also Ask - Google)

1. Apa model kebaya yang dikenakan Maudy Koesnaedi saat nostalgia None Jakarta 1993?

Kebaya yang dikenakan Maudy adalah model kutu baru modern berwarna merah marun dengan motif bunga khas.

2. Apa makna bros Betawi di dada tengah kebaya Maudy?

Bros tersebut melambangkan kehormatan, identitas budaya Betawi, serta menjadi elemen khas None Jakarta.

3. Batik jenis apa yang dipadukan dengan kebaya Maudy Koesnaedi?

Maudy memadukan kebaya dengan kain batik sogan bermotif tradisional lime mustard untuk memperkuat nuansa etnik.

4. Bagaimana gaya make up dan rambut Maudy dalam sesi foto tersebut?

Ia tampil dengan make up flawless natural dan rambut disanggul klasik khas Betawi, menonjolkan keanggunan.

5. Kapan Maudy Koesnaedi menjadi None Jakarta?

Maudy dinobatkan sebagai None Jakarta pada tahun 1993 dan momen itu menjadi titik awal kariernya di dunia hiburan.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |