Liputan6.com, Jakarta Aktor sekaligus produser Gandhi Fernando mengecam insiden yang menimpa aktris Taskya Namya dan sineas Jeropoint dalam sesi tanya jawab konferensi pers film Jalan Pulang di Jakarta, baru-baru ini.
Gandhi Fernando menceritakan, dalam sesi tanya jawab, seorang oknum yang mengaku wartawan bertanya ke Taskya Namya soal perannya dalam Jalan Pulang. Ia mengkritik dan menilai peran yang dipilih Taskya Namya begitu-begitu saja.
“Lalu dijawablah sama Taskya: Menurut saya di tiap peran yang saya mainkan itu karakternya beda-beda. Begitu pun di Jalan Pulang. Cuma kalau saya spill bedanya apa dari film lainnya nanti jadi spoiler,” kata Gandhi Fernando.
Taskya Namya lantas mempersilakan yang bersangkutan untuk menonton Jalan Pulang dulu baru membuat penilaian komprehensif soal perbedaan karakter. Emosi Taskya Namya tidak tersulut. Namun, situasi kurang nyaman terus berlanjut.
Mencecar dengan Nada Tinggi
Ini disampaikan Gandhi Fernando dalam video yang diunggah di akun Instagram terverifikasi, Sabtu (19/4/2025). Showbiz Liputan6.com telah diizinkan untuk mengutip pernyataan aktor film Lampir dan The Right One di medsos.
“Dia mencecar terus dengan nada yang nyolot, bilang kalau Taskya belum menjawab pertanyaan dia. Lanjutlah ke Jeropoint, dia tanya kurang lebih, sambil menunjuk-nunjuk: Anda itu kan penulis thread viral,” Gandhi Fernando membeberkan.
Sutradara dan Kredibilitas
“Kok sekarang Anda jadi sutradara, kredibilitas Anda jadi sutradara itu apa? Anda sekolah film di mana?” ujarnya mengutip ocehan oknum itu. Jeropoint menyatakan saat menggarap film Jalan Pulang, dibantu sejumlah aktor dan sineas senior dengan jam terbang tinggi.
Setelahnya, masih menurut Gandhi Fernando, oknum ini bertanya ke Luna Maya yang juga membintangi Jalan Pulang. Namun, Luna Maya menolak untuk menjawab. Gandhi Fernando mengaku, oknum yang sama pernah bikin huru-hara dalam konferensi pers filmnya.
Etika Atau Sopan Santun
Kala itu, Gandhi Fernando membintangi sekaligus menyutradarai film debut The Right One. Lawan mainnya, Tara Basro. Insiden itu terjadi 11 tahun silam. Berkaca pada pengalaman ini, Gandhi Fernando mengingatkan pentingnya etika saat menghadiri sebuah forum.
“Tidak punya etika dan sopan santun setiap bertanya atau berpidato tiap konferensi pers film yang dia hadiri. Sebelas tahun lalu, dia pernah teriak di konferensi pers film pertama gue The Right One,” Gandhi Fernando menyesalkan.
Sang aktor mengingatkan publik bahwa film adalah hasil kerja kolektif. Industri film Tanah Air tengah bertumbuh dan butuh dukungan banyak pihak. Dukungan bisa dilakukan dengan menonton film di bioskop atau platform resmi. Tidak lewat produk bajakan.
Dukungan juga bisa dilakukan lewat kritik. Namun, dalam pandangan Gandhi Fernando, alangkah baiknya kritik itu didasari data dan riset mumpuni, lalu disampaikan dengan etika. Tidak menyerang atau menyakiti secara personal.