Liputan6.com, Jakarta Rizky Ridho resmi menikahi pujaan hatinya, Sendy Aulia pada Minggu, 22 Juni 2025. Selain momen pernikahannya, gaun pengantin sang istri juga berhasil mencuri perhatian.
Bukan sekadar indah di mata, pilihan gaun pengantin Sendy Aulia, istri pesepak bola Rizky Ridho, ternyata menyimpan filosofi mendalam. Dalam dua look berbeda yang didesain Catherine Wong, Sendy tampil dengan pesan yang kuat dan narasi visual yang puitis.
Look pertama menampilkan gaun merah maroon dengan detail bling-bling dan sayap Garuda di bagian punggung. Sementara look kedua menunjukkan keanggunan dalam balutan navy blue dengan bordiran jaring gawang yang unik. Intip potretnya.
Gaun Merah Tradisional: Ketika Garuda Menjadi Simbol Pengabdian
Penampilan pertama Sendy Aulia mencuri perhatian dengan gaun merah maroon bernuansa adat yang anggun. Gaun tersebut menggunakan brokat klasik yang dihiasi kristal dan payet, menciptakan efek berkilau yang dramatis namun tetap elegan. Potongan body fit dengan siluet panjang menjuntai memberi kesan formal sekaligus feminin.
Hal yang paling mencolok adalah detail di bagian belakang gaun: motif sayap Garuda. Motif ini bukan hanya ornamen, melainkan sebuah simbol nasionalisme dan semangat dari sang suami, Rizky Ridho, sebagai bagian dari Timnas Indonesia. Dalam konteks ini, busana menjadi perpanjangan dari identitas dan dedikasi Ridho terhadap negara.
Aksesori juga memperkuat narasi ini. Siger melingkar keemasan dan ronce melati di sisi kanan-kiri menandakan kehormatan adat. Buket bunga merah dengan gantungan melati menjadi penyeimbang antara elemen tradisional dan romantisme modern. Di sinilah busana tidak hanya dilihat, tetapi dirasakan maknanya.
Kolaborasi Visual dan Makna
Dalam foto kedua, Sendy tampak berdampingan dengan Rizky Ridho di atas panggung berhias inisial “SR” — sebuah simbol cinta dan kesatuan mereka. Kali ini, gaun merah yang sama ditampilkan dari depan, memperlihatkan seluruh detail bordir emas yang simetris dari dada hingga lengan. Leher tinggi dan lengan panjang memberi sentuhan kebaya modern dengan estetika klasik.
Ridho pun tak kalah memukau dalam balutan beskap maroon bordiran emas, dipadukan dengan batik sogan hitam bermotif geometris. Kombinasi ini mengusung nuansa Jawa yang kental, mencerminkan akar budaya yang menjadi fondasi hubungan mereka. Sepatu dan aksesori keduanya pun senada, membangun harmoni visual yang kuat.
Panggung dan latar pun memainkan peran penting. Warna-warni bunga dan desain inisial memberikan atmosfer perayaan yang megah namun intim. Dalam foto ini, tidak hanya cinta yang ditampilkan, tapi juga kebanggaan pada warisan dan nilai-nilai keluarga yang dibawa ke dalam pernikahan mereka.
Gaun Navy: Ketika Sepak Bola Menjadi Bagian dari Cinta
Penampilan kali ini menampilkan gaun berwarna navy tua dengan bordiran geometris yang mirip jaring gawang. Warna navy yang mengilap memberi kesan dramatis, sementara cape panjang yang menjuntai dari bahu menambah siluet yang megah dan anggun.
Desain gaun ini seperti ingin menyampaikan bahwa dunia sepak bola bukan hanya milik sang suami, tapi juga menjadi bagian dari hidup sang istri.
Potongan leher tinggi dan lengan panjang menunjukkan sisi elegan dari modest fashion. Aksesori yang dipilih juga mendukung kesan modern dan berkelas, tiara kristal bergaya kontemporer memberi sentuhan ala ratu, sementara buket bunga merah-putih dengan daun hijau menyiratkan cinta, rasa cinta tanah air, dan harapan akan masa depan yang segar dan penuh warna.
Romantisme dalam Nuansa Cahaya
Dalam foto keempat, atmosfer berubah lebih emosional dan magis. Gaun navy yang sama kini tampil dalam sorotan spotlight dengan efek kabut yang menyelimuti. Detil bordir jaring dan payet terlihat semakin menonjol, menciptakan tekstur yang kaya dan dalam secara visual.
Pose cium kening dari Ridho kepada istrinya menambah nuansa syahdu. Cape panjang yang membentang di lantai tampak seperti pelindung sekaligus pelengkap adegan penuh penghormatan itu. Ini adalah saat ketika gaun menjadi bukan sekadar busana, melainkan bagian dari kisah yang dituturkan lewat gerak tubuh dan pencahayaan.
Simbolisme bordir jaring pun bertransformasi: dari sekadar representasi sepak bola menjadi metafora keterikatan cinta yang kuat.
Ketika Fashion, Nasionalisme, dan Cinta Berjalin Harmonis
Keseluruhan rangkaian busana yang dikenakan Sendy Aulia mencerminkan perjalanan emosional dan nilai-nilai hidup bersama Rizky Ridho. Dari motif Garuda hingga bordir jaring gawang, semua dirancang untuk menyampaikan bahwa cinta, budaya, dan semangat nasional tidak bisa dipisahkan. Ini bukan hanya soal gaya, tetapi soal integritas pasangan dalam merayakan jati diri mereka.
Kehadiran unsur-unsur tradisional dalam gaun merah seperti siger, melati, dan brokat menunjukkan penghormatan pada akar budaya. Sementara desain navy modern memperlihatkan keterbukaan mereka pada inovasi dan bahasa visual kontemporer. Kolaborasi ini menjadikan pernikahan mereka tidak hanya dikenang, tapi juga dipelajari sebagai wujud ekspresi cinta yang autentik.
Penampilan Sendy Aulia bisa menjadi inspirasi bagi pasangan lain. Bahwa melalui fashion, setiap orang bisa menyampaikan cerita cinta dan nilai hidupnya — bukan dengan kata, tetapi dengan detail yang penuh makna.
Pertanyaan Seputar Topik
Apa makna motif sayap Garuda pada gaun pengantin Sendy Aulia?
Motif sayap Garuda melambangkan semangat nasionalisme dan dedikasi sang suami, Rizky Ridho, terhadap Timnas Indonesia. Ini menjadi simbol bahwa semangat pengabdian juga hadir dalam hubungan pernikahan mereka.
Mengapa ada motif jaring gawang pada gaun navy Sendy?
Motif jaring gawang merepresentasikan bahwa sepak bola telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup mereka. Gaun ini menunjukkan bahwa dunia sang suami kini juga menjadi bagian dari sang istri.
Bagaimana warna-warna pada gaun mencerminkan makna tertentu?
Merah maroon melambangkan kekuatan, cinta, dan tradisi. Sementara navy menonjolkan elegansi, kestabilan, dan visi modern dalam pernikahan.
Apa kesan yang ingin ditampilkan pasangan melalui busana mereka?
Harmoni antara tradisi, nasionalisme, dan cinta. Mereka ingin menunjukkan bahwa pernikahan bukan hanya momen pribadi, tapi juga bentuk penghormatan terhadap budaya dan profesi.