Liputan6.com, Jakarta Kecintaan Nadine Chandrawinata pada wastra Nusantara termasuk batik tak perlu diragukan lagi. Kini, Nyonya Dimas Anggara menularkan rasa cinta wastra Nusantara kepada kedua putrinya.
Nadine Chandrawinata mengaku punya sejumlah kiat untuk menumbuhkan cinta seni budaya Indonesia di hati anak-anak sejak dini. Salah satunya dengan mengenalkan batik kepada kedua buah hatinya.
Tak harus dengan membacakan sejarah panjang dan makna motif, Nadine Chandrawinata mengenalkan kain batik kepada anak dengan cara-cara yang fun alias menyenangkan. Salah satunya dengan bermain bersama.
“Salah satu cara aku adalah belajar dalam bermain karena anak-anak tak bisa diam berlama-lama,” kata Nadine Chandrawinata. Kedua, bercerita. Anak-anak biasanya senang mendengarkan cerita dari ayah ibu mereka.
Medium Untuk Bercerita
Dalam suasana yang relaks dan menyenangkan, ibu dapat memperlihatkan warna-warni kain batik yang menarik hati anak-anak sembari bercerita motifnya. Gaya bercerita yang teduh akan menjadi kenangan manis yang dirindukan anak saat beranjak dewasa.
“(Bagi saya) wastra ini dibuat sebagai medium untuk bercerita. Wastra adalah warisan budaya yang perlu kita sampaikan ke anak-anak, yang perlu kita sampaikan ke generasi berikutnya,” Nadine Chandrawinata membeberkan.
Antusias Lalu Bangga
“Di situ saya bisa bercerita. Bagaimana kita bisa bercerita saat dia sedang melakukan sesuatu dan dia bisa antusias lalu bangga,” ibunda Nadi Djiwa Anggara dan Nadi Djala Anggara menyambung.
Terakhir, Nadine Chandrawinata menularkan cinta batik ke anak lewat momen mix and match atau padu padan busana. Ndilalah, kedua anaknya lagi suka fashion show. Nadine Chandrawinata menyelipkan batik saat bermain padu padan.
“Anakku dua-duanya perempuan dan mereka lagi suka fashion show. Jadi perpaduannya (bajunya) harus yang match, kalau enggak match, dia enggak mau pakai,” ujarnya lalu menambahkan, “Ya, bolehlah kasih sedikit perintilan (batik) agar dia bisa berkreasi.”
Merayakan Keindahan dan Keragaman
Nadine Chandrawinata menyampaikan ini saat menjadi bintang tamu dalam virtual press conference bertajuk “Rayakan Semangat Keberagaman, Oreo Luncurkan Edisi Spesial Kemasan Bergambar Batik,” pekan ini.
Dalam kesempatan itu, Senior Marketing Manager Biscuits Mondelez Indonesia, Dian Ramadianti, menjelaskan bahwa kemasan Oreo diperkaya corak wastra yang mewakili empat wilayah di Indonesia.
“Empat wastra yang dimaksud, batik Mega Mendung dari Cirebon pada varian rasa original. Kain Songket Palembang dalam varian rasa stroberi. Tenun Sengkang Makassar di varian rasa bluberi dan Tenun Endek Bali menghiasi kemasan varian cokelat,” tutur Dian Ramadianti.
Sementara itu, Head of Corporate Communications and Government Affairs Mondelez Indonesia, Khrisma Fitriasari, menyebut peluncuran edisi spesial ini salah satu wujud komitmen berkelanjutan Mondelez Indonesia dalam berinovasi dengan menonjolkan kearifan budaya lokal.
“Kami berkolaborasi dengan perancang busana Era Soekamto. Semoga hadirnya edisi spesial ini menjadi momentum kita untuk merayakan keindahan dan keragaman budaya Indonesia, sambil menciptakan momen penuh keseruan bersama Oreo,” pungkas Khrisma Fitriasari.